Touring Tunggal Jakarta-Puncak


Jakarta-Puncak baru saja hari ini saya lintasi pulang pergi, sama sekali tidak menyangka bakal terjadi, berawal dari keinginan untuk melarikan diri dari kepenatan, menguatkan tekad dan usaha keras untuk mewujudkan kemandirian, akhirnya terinjakkan juga kaki ini dan ban siRevo di Puncak, Jawa Barat

Assalamualaikum wr wb and apa kabar kawan2 semua??? postingan ini dibuat ketika hujan deras mengguyur Jakarta, malam ini. (hahah gak penting ya.. buat saya penting tapi, soalnya sudah lama hujan deras yang diiringi kilat dan petir ini melanda Jakarta, yang ada selalu hujan isu, isu politik, isu sosial dan isu isu lainnya yang entah kapan akan hilang :D). Ya.. perjalanan kali ini sebetulnya bermula dari percakapan santai dengan seorang kawan dikantor, yang pada mulanya tidak terlalu saya minati,karena pada awalnya saya kira perjalanan Jakarta-Puncak pastinya akan menginap sementara besok saya sudah ada janji halal bihalal, yang sudah diatur sejak awal pekan lalu.

Namun, kapan lagi saya bisa bersama2 dengan kawan2 sekantor??apalagi dia sampaikan bahwa memang tidak ada rencana menginap, hanya sekedar touring biasa. siangnya dah pulang lagi ke Jakarta, Ok.. saya ikut juga namun pada akhirnya sesuatu hal terjadi, sampai akhirnya ide keberangkatan bersama2 ini tak lagi dibahas,meninggalkan saya yang sudah diujung tanduk mau touring... ya udahlah daripada nunggukan kawan, namun belum ada kejelasan, sendirian ajalah perginya.. dan The Journey Begins..


Pagi2 jam 7.00 terbangun setelah tidur seri 2 a.k.a ketiduran abis shubuh, dan , langsung beres2 kamar yang tak seberapa berantakan ini, pagi sebelumnya sudah dirapikan dan pulang kerjanya pun malam setelah keliling cari pinjaman kamera, jadi pulang langsung istirahat gak sempat gelar ini gelar itu.. Well, kemudian mandi dan rapi2 sudah jam 8.00 ahhh.. sesuai rencana, berangkat lebih pagi supaya gak kena macet..meskipun akhirnya predikis saya salah.. setelah OK semua, Revo saya keluarkan, jaket dan helm serta sepatu saya siapkan, kali ini tanpa sarung tangan, lupa naruh kayaknya jadinya belum ketemu lagi... Revo saya keluarkan dengan sedikit feeling guilty karena niat awalnya hari ini mau diservis rutin namun belum terlaksana, besok insyaALLAH.. cemas juga takut kenapa2 dijalan, cuman Bismillah aja... dan sayapun berangkat... menelusup diantara udara pagi Jakarta.. hehhehe

di Jalan Raya Bogor, saya terus melaju meski sempat terjebak macet di daerah Kramat Jati namun tak masalah yang penting satu titik macet telah terlewati, dan saya liat disetiap penunjuk tujuan bahwa arah untuk Bogor selalu dengan arah tanda panah menunjuk keatas lurus terus 90 derajat.. begitu terus..terus dan terus... karena memang rute saya adalah Jakarta-Cibinong-Bogor-Ciawi-Tajur-Puncak. salah seorang kawan saya bercerita bahwa jika dengan kecepatan 80-100 ia bisa mencapai Punca dalam hitungan 1,5jam.. dan itupun kalo jalanan lancar, tapi saya belum sehandal dia, saya masih nyaman dengan kecepatan 60-70 sampai akhirnya saya temukan saya mencapai puncak setelah 3jam hahahaa.. selain memang terjebak macet di dareah Cimanggis dan arah Pasar Bogornya, serta saya sempat dua kali istirahat, satu buat makan yang satunya karena sesuatu hall... yaituu...silahkan lanjut baca paragrap dibawah.. :)

ketika diperbatasan Depok menuju Bogor ada Razia SIM dan STNK dari kepolisian setempat, semua kendaraan bermotor harus mellaui satu portal pemeriksaan, sehingga yang sudah sadar diri memilih untuk mundur mencari rute lain. Namun saya 100% PD bisa lolos, kan saya lengkap, SIM ada, STNK juga ada biar potokopian jg, yang aslinya belum diurus2 malas berurusan dengan beberapa oknum petugas polisinya yang kadang2 gak ramah mungkin bangga dengan seragamnya soalnya.. cuman dalam waktu dekat ini akan saya urus lagi.. dan tiba giliran saya diperiksa, saya keluarkan SIM dan copy STNK saya, dan rupanya saya ditangkap pemirsa!!!!!!!!!! saya diminta minggir dan berkumpul bersama kawan2 rider yang senasib dengan saya.. dan saya parkirkan motor saya..

Saya penasaran kok bs kena ya, kan ada STNK nya, sah belum expired juga, datanya sama SIM dan KTP cocok, OK akhirnya saya temui ketua polisi yang jaga disitu, seorang polisi senior yang masih sempat beramah2 menjawab pertanyaan saya, dijelaskannya baha copy-an STNK harus dicap legalisirnya juga, dan segerakan mengurus pencetakan kembali jika hilang, karena prosesnya tidak lama, OK pak makasih informasinya namun saya keberatan jika motor saya harus dikandangin karena polisi yang bertugas itu akan menahan motor saya, guess what???? can you imagine be trapped in a city of nowhere, where you don't know how to get back to the place you are familiar with??? akhirnya bapak itu menilang saya dengan menahan SIM dan diminta kehadiran sidang pada tanggal 30 Oktober ini di Depok!!!Jelas saya gak mau.. kan proses pembuatan kembali STNK saya sudah sampai cek fisik, tinggal pencabutan surat keterangan hilang lalu cetak kembali STNK. dan saya bilangkan bahwa saya keberatan juga kl SIM saya ditahan, akhirnya saya menerima kembali SIM saya dan bisa jalan lagi, namun setelah diminta membayar Rp. ?0.000,00- !!! Ini adalah ketiga kalinya saya beurusan dengan hal2 yang berkaitan dengan tindakan bribery dan selalu dengan instansi yang sama...

Saya dan Revo terus melaju kencang, kadang menyelip diantara mobil besar yang melintasi ruas jalan Cibinong, kadang berbagi panas dan penat bersama angkot di lampu merah, namun ketika melihat tulisan selamat datang di kabupaten Bogor,maka Alhamdulillah lega juga akhirnya, meski masih jauh lagi rupanya, yang penting sudah sampai pada satu titik..dan disini saya berhenti bentar buat makan, soalnya tadi pagi berangkat gak sempat sarapan..


Panas,Ya.. Jalanan mulai terasa panas, dan begitu mulai masuk didaerah Bogor kota, menjadi cukup rindang dan sejuk, dan jalan yang saya tempuh tetap saja lurusss terusss sampai kearah Ciawi yang masih sekitar 20Km lebih dari Bogor kota.. melintasi Bogor ini saya teringat awal2 di Jakarta dulu, termasuk sering saya ke Bogor dulu lewat Kampung Rambutan dan ke arah Cikeas, bukan ke kotanya, namun sekarang sudah jarang. akhirnya saya melewati terminal Baranangsiang Bogor dan sedikir berbelok kiri untuk kembali luru kearah Tajur.. cuman ahhhh setelah berbelok dan masuk ke arah Jalan Tajur.. jalannya macet sangat!! karena ada perbaikan ruas jalan, jadinya sempit, sudah itu juga,lalu lintasnya ramai, jadinya tak apalah terus saja saya lintasi, panas dan terik serta jalanan yang tak mulus, yang penting tekad saya cuma satu, sampai ke puncak, menikmati udara segar dan pemandangan indah.


Dan kawan2.. guess what??after about 30-45 minutes afterwards, i got the point!! tulisan besar Selamat Jalan Dari Kabupaten Bogor, dan Puncak sudah didepan mata!! jadinya arah penunjuk jalan pertama yang mengarah ke Puncak saya poto, dengan kedok berpura2 membeli buah pepaya segar, hahahha...


Puncak, I am coming!!!Saya dan Revo terus melaju dan sedikit khawatir ketika papan peringatan berkata 'Jalan Puncak Padat' dipampangkan besar digerbang masuknya.. dan memang benar sepanjang jalan tanjakan yang kearah Cipayung, jalurnya sudah padat, dan saya juga sebisanya menyelip2 tepat ditangah diantara arus lintasan two-way. mesti pelan biar gak kesenggol kendaraan yang disebelahnya. sepanjang jalan adalah tanjakan tinggi kebanyakan menanjak sedikit datar, menurun untuk kemudian menanjak, sampai akhirnya saya merasakan diantara panas udara, angin sejuk menusuk menyegarkan badan saya yang tertutup jaket dan celana jeans. begitu seterusnya sampai didepan mata saya lihat areal perbukitan berkabut awan tinggi dan udara2 sejuk semakin kentara, dan saya sempatkan beberapa kali turun untuk mengambil gambar jalanan itu, masyaALLAH, they look gorgeous, amazing and stunning!!!






setelah sekitar beberapa menit mendaki (hehe tepatnya mengendarai dengan medan tanjakan) dan satu kali istirahat, akhirnya sampai juga di areal perkebunan teh, dan saya sempatkan berhenti bentar untuk duduk melihat pemandangan alam dari sebuah warung jagung bakar, dan berhubung saya sendirian akhirnya meminta bantuan ke beberapa orang yang ada disana buat minta di photo kan..serta sempat sholat dulu disebuah warung yang lainnya (berwudhu dengan air yang dingin membuat kepenatan selama mengendarai Revo menjadi hilang..zzzhhhhh) setelah itu terus lagi menanjak keatas kali ini medannya lebih menanjak dan meliuk2 dan seram karena dipinggir nya adalah sebuah tebing curam!!Namun tujuan saya kalo bisa sampai ke Puncak Pas nya betul betul, yang katanya ada disekitar daerah penerbangan Gantole atau Rumah Makan Rindu Alam, dan tak lama kemudian sekitar 3Km dari tempat terakhir saya istirahat saya sampai disebuah area wisata tak jauh ditempat Gantole, dan saya rasa cukuplak sampai sini dan saya kemudian masuk ke area teawalk dengan HTM Rp.3000,00-, sendirian saya jelajahi area tea walk nya, duduk santai di sebuah bukit dan kemudian makan Indomi+air hangat.


2jam saya menkmati kesegaran alam disana, akhirnya bagaimanapun saya harus pulang, belum lagi katanya mau hujan, daripada terjebak dan g pulang, jadinya saya paksakan pulang.. kembali menuruni tanjakan dengan rute yang sama saat berangkat, kemacetan yang tak kalah parah saat di daerah Cipayung dan Tajur sampai akhirnya melaju cukup kencang didaerah Bogor-Cibinong hingga tembus didaerah Ciracas-Cijantung Jakarta Timur, lalu sorenya Alhamdulillah sampai di kos.. Begitulah perjalanan saya, sebuah perjalanan solo perdana saya, yang saya lakukan sebagai wujud perenungan atas banyak hal yang saya lalui,alami dan putuskan, dan kemudian untuk lari dari kepenatan. Dan setenang apapun pikiran saya saat ini setelah berada disana, maka kenyataannya adalah hal yang saya harus hadapi adalah disini, dilingkungan sini, kantor, kos dll. Tidak bisa terus2an lari dari lingkungan yang nyata itu, namun sesekali untuk refreshing bolehlah.. :D



Wassalamualaikum

Comments

  1. Sebuah pencapaian yang Luar Biasa Mas Erikson. Akhirnya cita-cita Mas Erikson untuk menghabiskan akhir pekan di puncak terwujudkan. Satu hal yang mungkin akan jadi cerita indah saat Mas Erikson renta nanti. Tetap semangat Mas Erikson, mungkin ada hikmah dibaling tilang ( hikmahnya, dompet Mas Erikson jadi lebih tipis dan ringan ).

    Terimakasih.

    ReplyDelete
  2. kawan nya si djonggara18 October 2009 at 09:22

    hahahaha,,,
    usir aja si jonggara ini,,,
    merusuh aja kerjanya

    Wah dek Erikson ini hebat sekali
    sudah sampek puncak dia

    ReplyDelete
  3. @Djonggara: Sama2 Mas Djong, iya kemaren rasanya hari berlalu dengan sangat cepat, tiga jam di puncak terasa sangat sebentar, semua terasa sangat ringan apalagi dompet saya, hahaha... gara2 insiden tilang itu, tapi tak apa, jadi mungkin saya lebih perhatian buat ke POLDA ngurus STNK lagi hahaha.. =)) mungkin suatu waktu bolehlah kita rombongan menuju Puncak, Mas Djong bisa ajak partai2nya... Terima Kasih Kembali..

    ReplyDelete
  4. @kawan2 mas Djong: Mas Kawannyasidjonggara, kalo mau ikut bolehlah diatur kapan enaknya.. mana tau Mas Kawannyasidjonggara bisa menyaksikan insiden pemeriksaan satu portal di perbatasan Depok-Bogor kalau beruntung :D:D:D:D:D Ke Puncak.. ah belum lah Mas.. kalo terus lagi kan bisa ke Cianjur tu, atau kalo belok di persimpangan ke SukaBumi kita bisa nerus ke Bandung sampai Jogja.. heheh kl mau bolelah kita laksanakan.. ;)) tapi jangan ajak2 kawannya yang namanya Erikson itu ya, soalnya dia makannya banyak hehehe :P

    ReplyDelete
  5. menyenangkan bukan? menikmati kebebasan diatas motor dalam perjalanan, sangat menyenangkan bagi saya... puncak juga salah satu destination yang pernah saya rasakan sensasinya... mangtab..

    ReplyDelete
  6. @icang: Jelas mas.. terasa bebas, melaju kebut, melembat dirute menanjak, istirahat santai dalam perjalanan jika letih diatas motor, sebentar kemudian kembali melaju.. hahaha, pernah ke sana juga rupanya ya mas,, ;)) ini x pertama buat saya, alhamdulillah bisa nyampai..

    ReplyDelete
  7. bukannya mampir nih! kalo ente liat tulisan 'Kabupaten Bogor' sama 'Cibinong' bersebelahan, berarti itu kurang 5 km lagi sampai di rumah gw.

    waahh... parah nih.

    ReplyDelete
  8. @diaz:hahaha... mana ku tauuuuuu, dirimu tinggal di sanaaa... (*nyanyi lagunya ari lasso hahaha :)) )

    ReplyDelete
  9. Refrehsing benerrrrr... niat lagi... kameranya sapa kau pinjam itu? (gak perlu jawaban keknya ya...hahahaha!!!)

    ReplyDelete
  10. @AD: itu kameranya salah seorang komentator di postingan ini.. hehehhe maunya tadi aku bawa notebook biar sekalian posting dr sana haha cuma takut nantik ditilang pula :P

    ReplyDelete
  11. He..maksdx aq jg pnjem.. (Jauh amat yak? Pjm mpe k jkt..)

    ReplyDelete
  12. @AD:nantik aku kirim via Erikson Delivery Boy 1101 ya :))

    ReplyDelete
  13. wkwkwkw keren2... lain kli ke arah barat son, ke arah anyer ...
    tp bawalah temen ataw bawa mobil kntr aj
    ekekekeke

    @berkejaran g login

    ReplyDelete
  14. @berkejaran: hahaha lain kali mungkin gall.. mobil kantor??? nanti gann belajar nyetir dulu heheh.. nantik salah2 malah nyasar ke Panarukan, Anyar-Panarukan.

    ReplyDelete
  15. wah mas erikson keren juga nih journeynya to puncak, ngomong" mas waktu itu berangkat dari jakarta jam 8 sampai di rindu alam jam berapa ya mas ?? waktu itu mas perginya weekend atau hari biasa ? dan bagaimana kondisi jalanannya ?? soalnya saya juga mau touring ke puncak bersama teman" kampus dan ini adalah untuk pertamanya bagi saya, hhehee.. ditunggu jawabannya ya mas, trima kasih..

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja