BSE Goes to Malaysia
Waktu postingan ini diketik saya sedang di Cafe Starbuck di hotel The First World di Genting Highland, Malaysia. hehehe baru nyadar bahwa telkomselflash g bisa konek2 dari sini, mau sms ke keluarga di Baturaja dan kawan2 di Jakarta mahal rupanya, ya udah akhirnya dengan kedok minum di Starbuck (ditraktir, red) akhirnya dapat motif buat lama2 nikmatin Wifi gratis ngupdate Blog hari ini...
Assalamualaikum wr wb dan apa kabar kawan?well, sekitar tahun 1997 saya ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang Sumatera Selatan mengantar kepergian kakak perempuan saya yang diterima kerja di Malaysia, waktu mengantar sampai ke ruang antar terakhir saya duduk dipundak ayah saya, diangkatnya saya tinggi untuk memberi saya penglihatan perpisahan untuk kakak perempuan saya itu yang akan segera naek ke dalam pesawat mengantarnya ke Malaysia... dan sekarang cerita itu bergulir ke saya.. satu kata untuk itu kemudian adalah, Alhamdulillah..
Sesuai rencana sekitar 6 bulan lalu, akhirnya terlaksana juga, (beruntung bisa dengan waktu 6 bulan itu karena ada waktu buat nabung dan mempersiapkan banyak hal lainnya hehehe..) tadi pagi dari Jakarta pesawat Air Asia bertolak ke Malaysia pukul 6.15 pagi, well.. itu artinya jam 4 pagi harus sudah berangkat ke Bandara dari kos2an.. dan lebih awal lagi harus bangun.. and i got it done :D
ketika memasuki pesawat, saya baru menyadari bahwa saya tidak sempat makan pagi dan sukur salah seorang kawan bawa persediaan nasi uduk (hahahha.. dari sini kekonyolan saya dimulai :P) dan saya makanlah.. dan begitu setelah makan, kami semua langsung masuk ke boarding pass dan beberapa menit menunggu, akhirnya pesawat datang dann saya merasa ada sesuatu yang aneh di perut saya... dan baru ingat bahwa ini adalah cerita lanjutan tentang sarapan nasi uduk pedas tadi pagi sebelum berangkat..
Dan, untuk pertama kalinya saya... BAB di dalam pesawat, diantara rasa takut dan keinginnan kuat menyamankan diri selama 2-3 jam dalam perjalanan di pesawat, akhirnya yaa.. saya ketoilet dan ketika peristiwa berlangsung.. tiba2 pesawat goyang.. dan saya takut dan sambil membayangkan jika sesuatu yang tak diharapkan terjadi pada pesawat ini, saya harus siap jika media dikejutkan dengan berita ditemukannya seorang pemuda didalam pesawat tanpa celana.. hiks..hiks..
mmhh.. jangan sampe lah kejadian hehhee... masih banyak yang menunggukan saya soalnya.. dan saya belum kawin juga wkkwkwwkkwkwk..
Sampai akhirnya, saya keluar dari toilet pesawat dan begitu kembali lagi ketempat duduk ternyata sudah mau akan landing, dan it is a great time to have a sit so close the window that i can see a beatiful panorama outside there... dannn menjelang landing, all i can see is palm plantation
planted orderly dan begitu landing.. mmhhh untuk pertama kalinya saya merasa jauh dari tanah air dan mungkin ini saatnya melihat dan merasakan bagaimana tanah air saya Indonesia dari luar sini.. Cerita pun dimulai..
Begitu turun dari tangga pesawat, semua penumpang masuk melalui pintu kedatangan (atau Melayunya, Ketibaan) dan langsung masuk ke bagian imigrasi untuk cek boardingpass dan paspor, kami semua mengantri namun ternyata areal antrinya dua baris semenrara petugasnya satu, akhirnya dengan 'sopan' semua pemegang foreigner passport, termasuk Indonesia diminta berdiri antri dalam satu barisan, well.. ok wakk.. tapi jangan lah kasar2 kayak gitu.. bisa diingatkan baek2.. lagipula areal antrinya yang gak jelas dan saat giliran saya yang datang dipanggil, dengan langkah PD, kepala berdiri tegak dan matar yang yakin nanar menatap tajam saya ucapkan :'Good Morning' sambil menyerahkan semua dokumen dan ketika dicek cocok sambil senyum serasa penuh wibawa saya ucapkan 'Thank You' lalu berjalan meninggalkan petugas imigrasi setempat...
Nah.. kan gak mungkin saya bisa survive dengan rupiah selama di sini,akhirnya say tukar ke RM di bank atau money changer di Bandaranya, dan saya serahkan Rp.500.000 dengan RM, dan guess what? i just got it back for RM 161.000,00- gilaa... serendah inikah mata uang negara saya dihargai.. hiks... :( :( (untuk pertama kalinya saya merasa bahwa negara saya sedikit under quality among others, dan saya sedih untuk hal ini, namun bagaimanapun inilah kenyataanya..sometimes i don't see it as i see others, i need to be realistic)... dari Bandara saya dan kawan2 naek Bus ke terminal pelepasan untuk melanjutkan langsung ke Genting dengan naek Taksi..
hahahahha.. di Taksi saya temukan bahwa nama sopirnya adalah Zainal Abidin Bin Gimin, dan pas saya tanya apakah ayah pak sopir ini adalah orang Jawa? iya jawab Iya.. dan keluarganya telah pindah dari Jawa sejak sekitar tahun 1920an ke Malaysia kala itu sampai akhirnta beranak pinak di negeri ini.. perjalanan terus berlanjut diiringi beragam cerita dan panorama, medan yang meliuk2 terjal sampai akhirnya tiba di sebuah kota diatas gunung, yang terkenal dengan nama Genting Highland, ya disinilah itu..
inilah cerita pertama saya di hari pertama ini dan semoga besok bisa update terus untuk menjadi catatan hidup dikala pertama kalinya ini saya ke mari dan pertama kalinya pula ngeblog dari Luar negeri, dan BSE goes Asia.. dan dimanapun saya berada Indonesia, aku cinta padamu, kau Tanah Airku.. serta buat kawan2 terima kasih untuk tetap telah membaca BSE dan silahkan komentarnya ya, akan saya balas begitu saya online kembali
Wassalamualaikum
Pertamax
ReplyDeleteSon sukses ya di Malasya....
ReplyDelete@The Rock: silahkan buat pertamaxnya dan makasih ya The Rock :)
ReplyDeleteseingat saya mata uang negara kita peringkat 3 terendah nilainya terhadap US dollar setelah Zimbabwe dan Vietnam (CMIIW)...
ReplyDelete@Vici: situs dr mana mas? atau harian apa? *terkaget kaget*
ReplyDelete