Menantang Diri Sendiri


Saat saya melihat orang lain yang bisa survive dengan lingkungan baru mereka, maka saat itu saya bertanya pada diri saya sendiri bisakah saya seperti itu juga? kapan kah ada kesempatan bisa seperti itu? hmhhh.. biasanya kesempatan itu datang kalo ada undangan mendaki gunung, cuman sudah lama tak mendaki gunung membuat saya berpikir untuk menemukan cara lain, dan kebetulan pagi ini sebelum berangkat nanti siang ke Jakarta saya beranikan diri memisahkan diri dari rombongan untuk berjalan sendirian di Kota Kuala Lumpur sampai berhenti di Petronas, Menara Kembar.

Assalamualaikum kawan2.. iya, pagi ini saya jalan-jalan sendirian dari daerah Park Royal, Bukit Bintang ke KLCC, suatu tempat dimana menara kembar Petronas berdiri. sementara kawan2 yang laen sedang ke pasar mencari oleh2.. saya bukannya tak mau, tapi berhubung harus menahan budget, maka saya rasa, saya bisa pulang dengan selamat dan acara disini berjalan lancar rasa saya itu sudah lebih dr oleh2 buat keluarga dan kawan2 hehehhe (inilah yang disebut dengan nge-les tingkat tinggi hihihi)

Akhirnya saya memisahkan diri dr rombongan dan kemudian berbekal buku peta buat pengunjung saya mulai berjalan dan kemudian duduk sebentar membaca buku dan peta itu sampai akhirnya sudah cukup yakin maka saya naek monorail dulu ke stasiun Bukit Bintang, harganya RM 1,2 setara dengan Rp.4.000 (tapi enakan Busway di RI karena perpindahan antar stasiun kita gak perlu bayar) didalam monorail saya duduk yang dekat dengan jendela persis supaya dapat pemandangan yang enak, dan kebetulan masih pagi jadi belum terlalu panas, (Mungkin inilah monorail yang mau kita tirukan itu, cuman sampai sekarang pondasinya masih terbengkalai di sepanjang jalur di daerah Kuningan :( )

Keluar Stasiun Bukit Bintang saya turun ke bawah ke daerah yang kl dari situ itu sudah keliatan Petronas, sengaja dr stasiun situ saya jalan ke arah petronas nya, didaerah KLCC, Jalan Ampang. disini saya merasa kehidupan berlalu lintasnya tertib, mau nyebrang pun gak perlu waswas jadinya, satu hal yang perlu ditiru oleh negara kita untuk lebih baik lagi :) dan setelah nyebrang saya mulai buka peta dan tas hitam saya gendong di punggung untung gak pake kacamata hitam (tssssahhhh benar2 seperti seoarng pelancong, cuman kayaknya sama orang sini g terlalu diperhatikan soalnya sama mereka mukanya g jauh2 nian, tapi kl yang dari Eropa mungkin mereka baru percaya, tapii hahaha.. terserah lah daripd kesasar mending bawa peta saja)

Sepanjang jalan Ampang, mungkin karena jalan utama ya, trotoranya rapi bersih dan bagus, gedung2 perkantoran dengan nama2 mereka masing cocok dengan apa yang tertera di peta yang saya pegang, dan tiap kali ada bangunan yang mencolok bagus dikit maka saya sempat kan ambil poto disana (minta bantuan orang setempat tentunya hahahah.. secara sendirian) saat sedang berjalan ini saya malihat sekelompok turis dr Eropa kayaknya, mereka tak segan2 bertanya atau berhenti sebentar buat memastikan bahwa mereka sedang berada di rute yang benar dan setelah itu kembali meneruskan perjalanan..

ahh.. saya juga gitu, daripada kesasar mending jangan nanggung2, gak apa kayak pelanga pelongo dikit asal cepat dan selamat.. tapi Alhamdulillah, petunjuk jalannya jelas dan petanya juga OK, jadi tak ada bingung2 lagi.


Ok, setelah beberapa menit menusuri jalan akhirnya berhenti bentar saya di kedai beli yang segar2. ya.. Semangka, cuma bedanya disini sudah dipotong kayak rujak harganya 1RM satu plastik kecil, murahan dan gedean di Indonesia kayaknya hehehe.. sambil duduk saya makan semangka menikmati jalan2 utama di KL ini dan kendaraan yang berlalu lalang dan Petronas juga persis sudah dibelakang saya, dibalik gedung diseberang jalannya.

Setelah menyebrang jalan, saya akhirnya sampai juga di Petronas, sebenarnya tadi malam juga udah nyampai tapi kamerenya abis Batere, jadinya ya inilah Perfect Moment nya dan saya mulai memasuki wilayah Petronas, Gedung menara kembar dengan jembatan penyeimbang ditengah2nya, dengar cerita menara ini tidak lagi menjadi yang tertinggi di dunia setelah dikalahkan menara apa ya namanya di Timur Tengah kl ga salah, disini saya mengambil beberapa gambar dan ada turis baik dr Eropa yang menawarkan mau ngambilkan gambar saya (kasian kali dia ya.. liat saya moto menaranya sendiria hahaha) dan setelah itu saya juga dimintakan bantuan orang2 skitar buat ngambil poto, hahahaada salah seorang saya kira dari Philipine atau Thailand, gak taunya dr Bandung, Indonesia.

Setelah itu saya pulang lagi ke hotel dan dalam perjalanan dengan rute yang sama saat berangkat,menggunakan monorail dan satu kereta dengan sekelompok turis yang waktu saya tanya asalnya dr mana, dengan kompak mereka jawab:'Indiaaa..' (buset..mereka menarik perhatian sekelompok penumpang di stasiun), akhirnya setelah tak lama dr situ sampai dan saya melihat satu hal dr apa yang telah saya lakukan semalam, bahwa disini kehidupan belangssung lebih cepat dari Jakarta. Orang2 berlalu lalang gesit berjalan dengan urusan masing2. Mungkin saja Jepang jauh lebih cepat dr mereka??tentunya begitu saya yakin. dan ini bisa jadi bahan renungan bahwa diluar sana 'mereka' berlomba2 dengan waktu untuk urusan mereka masing2 dan jika terus tidak disadari oleh negara ini, maka bisa jadi semakin jauh 'mereka' meninggalkan kita..

Wassalamualaikum

Comments

  1. hik sedih .. jadi orang orang indonesia malas bgt kah sonnn

    ReplyDelete
  2. @Anonymous: waa... aku g bilang gt kawan.. aku cuma bilang bahwa diluar sana ada kehidupan dengan ritme yang lebih cepat, dr yang aku rasakan disini, hehehe... tp semoga bs jadi bahan pikiran untuk memperbaiki diri sendiri terutama saya sebagai yang nulis hehehe :)

    ReplyDelete
  3. Asik mas bisa jalan-jalan mpe luar negeri... Kanglurik belum pernah neh... *curcol*....

    ReplyDelete
  4. @KL: enak mana ma PB 2009 hehehe?? dapat oleh2 apa de SMESCO ni???hehehe

    ReplyDelete
  5. ternyata masih ada untungnya jg hidup di indonesia
    tukang buah masih murah disini ternyata
    hehehe
    untung g ada razia tki yak son
    muka kaw itu tar dikira TKI pulak
    wkwkwkwk
    peace

    ah sayang itu potonya malam hari

    ReplyDelete
  6. @berkejaran: hahaha ada2 aja kau.. tp emang benar banyak orang kita disana gal dan sepanjang yang aku temukan mereka bekerja di mall atau toko2, sedih sih cuman mau gimana, mereka merasa lapangan kerja di negara kita gak maksimal.. haha bukan toko buah aja kita disana gal.. ahah ada juga poto yang siang hari cm kayaknya kurang eksotis wkwkwkwkk

    ReplyDelete
  7. saya menyebutnya "menerobos area nyaman" can you duit...

    setiap kita bsia keluar dari kesulitan maka hidup akan semakin mudah terhadap kita

    ReplyDelete
  8. @Mas Ichang: duit? hahaha bs aja mas ichang... betul mas saya sependapat denngan mas ichang bahwa it will be easier if we can go out from our comfort zone ;)

    ReplyDelete
  9. kalau ke malaysia pasti fotonya di situ. malesin banget.

    udah biasa gw foto di sana. hahahaha

    boong ding, gak pernah ke KL :p :p

    ReplyDelete
  10. kalau ke Malaysia pasti potonya disitu, malesin banget, udah biasa gw poto disana hahahaha boong ding belum pernah ke KL :P :P

    ReplyDelete
  11. @diaz: la terus kemana lagi yaz?? masak aku poto nya di monas wkwkkwkw tar aneh lah nantik kira orang da diklaim merka juga kan ;)

    ReplyDelete
  12. TAu gitu nitip rujak merek malaysia EW.. :D

    ReplyDelete
  13. wah enaknya yang bisa jalan-jalan di KL. jadi ngiri nih

    ReplyDelete
  14. @Elsa: wkwkwkwk.. tukeran aja maunya kita kemaren ya, Elsa ke KL, aku yang ke Mongolia hihihhihi ;))

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Touring Palembang- Baturaja

Ayah: Dunia Seorang Lelaki