Posts

Showing posts from June, 2012

5 Hal Tentang Pajak Yang Kita Banyak Masih Belum Tahu

Image
Pepatah asing menyebutkan bahwa Pajak adalah perampokan yang dilegalkan. Bingung? Coba tanyakan kepada Vanya Cohen saja! dan jangan khawatir karena anda tidak sendirian, suka atau tidak suka kita tetap harus membayar pajak, salah satunya adalah Pajak Penghasilan (Income Tax) , seorang Albert Einsten suatu kali pernah berkata "The hardest thing in the world to understand is the income tax" (sumber disini ). Well, bisa jadi ucapan itu Einsten sebutkan sebelum ia sadar bahwa memahami wanita jauh lebih sulit. Tapi faktanya adalah 85% APBN kita ditopang oleh pajak, dan ini bukan era 80an dimana sektor migas merajai ekonomi dalam negeri. Saat itu, masyarakat bisa sedikit santai tanpa berpikir soal besaran potongan pajak yang bisa cukup untuk beli kebutuhan dapur. Dan, every period has its own taste! Sehingga pajak kini menjadi andalan sumber uang negara untuk membiayai kebutuhan republik ini. Bisa dihitung dengan jari mereka yang dengan ikhlas membayar pajak dari hasil kerja

Tor- Tor, Gondang 9 dan Ironi Dalam Negeri.

Image
Lagi, satu kebudayaan milik negeri kita hendak dipatenkan Malaysia. Tadinya kupikir bahwa hubungan kedua negara ini akan makin hangat kala mendengar beberapa Pemerintah Malaysia menyiapkan acara penyambutan para Pahlawan Devisa dari Indonesia. Pahlawan Devisa, satu istilah yang tinggi dalam kata tapi banyak miris dalam kenyataan. Adalah Tari Tor- Tor dan Gondang Sembilan dari Suku Batak Subsuku Mandailing, Sumatera Utara yang diklaim oleh Malaysia sebagai warisan budaya asli negaranya. Namun kabar baiknya adalah pemerintah kita akan segera mengambil langkah untuk mendokumentasikan secara komperehensif atas dua seni budaya ini dan memasukkannya sebagai HAKI. Meski desas desus yang beredar kemudian adalah bahwa perihal pengklaiman ini adalah karena salah paham saja. How come? Dari sumber ini disebutkan bahwa Malaysia hanya hendak mengangkat/mengakui Tor- Tor dan Gondang Sembilan agar resmi disetujui sebagai warisan budaya Indonesia dari Subsuku Mandailing. Tapi sampai disini m

30 Hari Ini...

Image
Sudah sekitar sebulan lewat tapi pendakian Gunung Kerinci- Dempo bagai masih seperti kemarin, tantangan medan dan cekaman suasananya masih terbayang kuat. Kadang sesekali diri ini seperti diserang candu untuk kembali turun ke rimba dengan mereka, sekelompok orang gila yang berpetualang dengan hati yang senang! Namun, hidup ini bukan aku yang punya, jadi tidak bisa semauku ku buat! Well then, i just simply move on! Singkatnya aku keluar dari kurungan pikiran agar lepas dari pandangan yang sempit. Let us call it, a self- healing where i set out in the world to help myself. Donor Darah... Ini kali kedua aku donor, dua tahun lalu di kampus, dan kali ini di kantor sekitar awal bulan lalu pas ada PMI Cab Lahat datang untuk program serupa dan aku ikut mendaftar. Pagi sekali sudah di lokasi dan dapat no urut pendonor nomor 2! Motivasiku ikut sederhana, kuniatkan untuk membantu, semoga darah yang aku donorkan bisa berguna bagi siapapun yang membutuhkan dengan segera. This brought me bac

7 Hal Yang Sebaiknya Kita Tahu Sebelum Mengatakan Kampus STAN Adalah Kampus Koruptor

Image
Ini tulisan (daaan… sekaligus suara) pribadi saya, seorang alumni sebuah kampus yang lagi ramai dikait-kait kan oleh media dengan kasus korupsi di Ditjen Pajak. Oh ya, sebelumnya saya lupa, saya juga kebetulan bekerja di instansi tesebut. Dan seperti yang anda semua mungkin tahu, belakangan ini (sudah agak lama juga mungkin??) kampus saya ditengarai menjadi Kampus Koruptor. (Geli- geli gimana gitu dengernya..) Terlalu lama menunggu pihak kampus dan petinggi Ditjen Pajak angkat bicara secara resmi, saya kira lebih baik saya coba meracau saja semampunya… STAN dan Ditjen Pajak. Pemberitaan dua hal ini kini bagai membeli paket mainan anak- anak yang tidak dijual terpisah. Kasus korupsi di Ditjen Pajak oleh pegawai nya yang merupakan alumni STAN cenderung di angkat dan dikait- kaitkan, persis seperti ketika mendogma sebuah ajaran agar diterima sebagai sebuah kebenaran. It hurts, indeed . Siapapun tentu tahu, bahwa tidak mungkin sebuah institusi suci bernama kampus akan mengajark

Euforia Kelulusan Sekolah

Image
Sudah seminggu belakangan ini sekelompok anak sekolahan sering terlihat lalu lalang di jalanan kota ini. Mereka sedang bahagia dalam euforia selebrasi kelulusan sekolah. Budaya lama yang menyertai sejak dulu tetap awet melekat, yaitu aksi corat coret. Haha.. dengan malu- malu aku akui juga bahwa akupun melakukannya waktu itu kelulusan SMA tahun 2004. Itu kenapa sebabnya aku bisa memaklumi mereka. Gejolak semangat muda, yang penting bahagia hari ini, mengenai esok itu adalah urusan nanti. Every day has its own worry! Walau, agak bergidik kalau melihat aksi corat coret ini seperti tak hanya seragam, karena ada juga kulihat rambut pun tak luput dari semprotan warna warni cat semprot! Kurang akurat kelihatannya untuk melihat kesiapan mental pemuda menghadapi dunia hanya dengan aksi corat coret yang mereka lakukan, beberapa teman lama aku lihat meluapkan (maaf) kekesalan mereka menyaksikan aksi ini melalui status facebook mereka. Who do we think we are to judge their mentality? Aks

Malam Minggu Sederhana

Image
Malam ini seperti biasa, malam minggu sederhana tanpa prosesi euforia seperti di luar sana. Disini, disebuah ruangan ini hanya berteman kegalauan (mungkin kesepian) yang semula aku kira tersembuhkan bila aku mendengar suaramu sayangku. Namun, aku lupa bahwa kau juga manusia biasa, bisa lelah dan jengah pada dunia. Tidak ada yang perlu disalahkan, bila sesekali kau pun butuh masa untuk sendiri, mungkin baiknya kumaklumkan saja. Meski rindu dan butuhku padamu kala itu begitu menyengat. Salahkan saja pria ini, yang menjadikanmu sandaran atas kegamangannya akan dunianya. Aku tidak butuh rupa cantik wanita manapun untuk meredakan gemuruh dalam dada ini. Cukup sekilas senyum manis cerminan kelapangan hati mu yang bagai sang bidadari, itu saja. Bagiku kemasaman wajah dan tuturan kata penuh kesungkanan sudah tak ubahnya bagai neraka dunia lalu adu argumentasi dalam nada tinggi pun sudah cukup membuatku ingin enyah segera. Dan jangan kau serang aku dengan permintaan- permintaan untuk menj