Posts

Showing posts from January, 2014

Nostalgila Banjir

Image
7 Tahun Lalu 22 Februari 2007. Banjir besar melumpuhkan Jakarta. Mampang Prapatan saat itu tenggelam akibat arus deras limpahan air dari Sungai yang mengalir hingga kedaerah Tarakanita. Saya mencoba mengingat kembali kegaduhan musibah itu. Malam itu sekitar pukul 22:00 WIB saya baru tiba usai lembur dikantor. Terlalu lelah untuk sekadar mandi, sayapun tertidur. Tak lama teman satu kontrakan membangunkan lantaran air sudah mulai menggenangi lantai. Saya terjaga dan bergegas amankan tas, pakaian dan buku ketempat yang lebih tinggi sambil tetap bersiap bila mungkin air segera surut dan malam itu kami harus siap kerja bakti. Tapi ternyata genangan air kian tinggi dan arusnya makin deras. Segera kami pindahkan barang-barang ke kontrakan lantai dua sebelah kontrakan kami. Lelah, saya dan teman- teman pun tertidur. Pagi kemudian, begitu bangun, saya hanya melihat dua lagi anak tangga kontrakan tumpangan kami. Luar biasa, saat kami lihat kondisi kontrakan kami pun, yang terlihat hanya tingg

Baik Atau Benar?

Image
Menjadi baik adalah seperti menjadi lilin yang dinyalakan dalam gelap, memberi terang dan petunjuk keselamatan bagi yang membutuhkan. Namun di saat yang sama ia harus rela dirinya habis dalam pengorbanan tanpa ada kesempatan untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Menjadi benar adalah seperti menjadi matahari yang ditakdirkan untuk bersinar ke bumi, memberi hangat dan kekuatan bagi yang membutuhkan. Namun disaat yang sama kadang dibenci karena sinarnya hilang disapu malam, tapi mau bagaimana lagi, keberadaanya satu untuk semua. Malam disatu sisi bumi adalah siang disisi bumi yang lain. Menjadi baik tentu menyenangkan banyak orang, seperti lilin itu tadi. Sayangnya ia harus hilang dalam pengorbanan yang ia persembahkan. Malang nian si lilin, padahal mungkin ia tak mau habis hanya bagi satu tempat yang gelap. Maka kebaikan itu menyenangkan bagi penerima tapi tidak adil bagi yang memberikan. Menjadi benar tentu pula menyenangkan, namun tidak tiap saat, bak matahari yang harus membagi peran

Terpikat (Calon) Wakil Rakyat?

Image
Banyak alasan yang mendorong para calon wakil rakyat maju dalam pileg 2014. Mulai dari alasan yang paling ideologis (ideologi, kepentingan publik atau aktualisasi diri) sampai yang paling pragmatis (kekuasaan, uang dan kepentingan kelompok). Poster mereka kini bertebaran di banyak penjuru dengan cerita yang sama: memperkenalkan diri sebagai yang paling membela rakyat. Mulia dan ideal sekali. Tetapi ihwal membela rakyat bukanlah hal sederhana. Kita, sebagai rakyat, harus cerdas memilih sebab tidak semua calon itu benar- benar layak diamanahi status wakil rakyat. Tugas utama wakil rakyat adalah menelurkan buah pikir yang membela kepentingan rakyat di tiap sidang atas nama rakyat. Di ruang pergulatan ide dan pemikiran mereka sudah bukan lagi wakil partai tapi murni seutuhnya untuk rakyat. Sehingga, idealnya mereka yang maju adalah mereka yang paham masalah mendasar dalam mengurus rakyat agar tidak mudah ditelikung oleh praktik moral hazard. Gelar kesarjanaan tidak cukup membuat seorang c

Catatan Awal Tahun

Image
Ini awal tahun dan cerita tetap terus berjalan, mungkin hari kemarin masih menyisakan persoalan. Terbawa lagi sampai saat sekarang, boleh jadi inilah tantangan, namun selalu ada cerita baru di tiap kurun masa yang datang, kita biasa menyebutnya peluang. Peluang dan tantangan adalah anak kandung pergantian waktu. Di setiap pergantian waktu, disitulah biasanya harapan- harapan tentang peluang yang baru mengemuka dan disaat yang sama harapan itu bertarung dengan tantangan. Perjalanan waktu memotret bagaimana kita meriwayatkan hidup. Riwayat hidup itu yang nanti akan menjadikan kita diingat sebagai siapa dan bagaimana. Meriwayatkan hidup berarti mengisi hidup dengan apapun yang dilihat dapat mewujudkan peluang. Tidak ada satupun dari kita yang tahu seperti apa rupanya masa depan itu. Namun tentu saja Allah. SWT tidak pernah menyia- nyiakan usaha hambaNYA. Ia memberi jalan berupa hal yang mungkin sering kita lewatkan, itulah peluang itu tadi. Peluang, bisa diartikan kesempatan, atau seder