Dibalik Sebuah Ketenaran
Banyak orang di dunia ini kepengen jadi tenar bin terkenal bin ngetop dan bin famous bin populer dan bin lainnya, namun pertanyaannya kenapa???
Assalamualaikum kawan, ini adalah akhir pekan, semoga menyenangkan ya.. *pembukaan asal jadi :P* postingan saya kali ini adalah tentang ketenaran, ketenaran itu sendiri sebenarnya bisa dalam hal yang baik dan juga buruk, baik karena seseorang menjadi tenar karena memang telah ada suatu hal baik itu tindakan, ucapan, pemikiran atau karya yang dihasilkan dan berguna bagi banyak orang, sementara yang buruk ya misalnya karena justru keberadaanya buat orang tak nyaman, gerah atau malah ketakutan..
Ok, didaerah asal saya itu ada seorang yang namanya Mr.B (nama ybs senagaja saya samarkan) beliau adalah seorang pejabat kenamaan dengan posisi sebagai ketua DPRD periode 04-08 di Kabupaten saya, dan coba tebak, apa hasilnya... semua orang di kabupaten saya mengenal beliau.. well, itu wajar, masih normal... cuman kebayang tak, kalo rupanya makin banyak saja orang orang yang mengaku menjadi sanak famili beliau ini? tak apa kalau masih hitungan sepupu atau kandung, cuman kalo sudah lintas generasi, lintas propinsi atau terhubung karena adanya pernikahan saudara jauhhh misalnya.. wew.. benarkah begitu?
mungkin fenomena diatas itu adalah sebagian kecil dampak kalo jadi ngetop, semua orang merasa dekat, padahal ybs belum tentu kenal ma mereka, semua orang merasa kenal baik padahal ybs hanya cukup tau...
kejadian ini saya alami tengah bulan lalu, di kotabumi, Lampung Utara, ketika itu saya mau Sholat Dzuhur namun karena Mushollanya sedang kehabisan air, jadinya saya numpang berwudhu dirumah penduduk setempat (PS), dan kemudian terjadilah dialog singkat:
Saya :'Assalamualaikumm....Assalamualaikumm....Assalamualaikumm....'
PS :'Waalaikumussalam ya ada apa ya???'
Saya :'Bu...saya boleh numpang berwudhu? Mushollanya lg g ada airnya bu'
PS :'ooo silahkan..silahkan'
(saya wudhu lalu sholat dan setelah sholat saya kembali lagi kerumah itu buat sekalian buang air kecil)
Saya :'Bu..saya boleh numpang ke toilet bentar bu ya??? di Musholla nya kamar mandinya lagi g ada air'
PS :'silakan, tak apa..'
(sejurus kemudian saya keluar dengan lebih lega)
PS :(tiba2 bertanya)'mau kemana ya??'
Saya :'Mau ke Baturaja, saya asalnya dr sana bu..'
PS :'oooooo..... saya ada saudara di Baturaja, Mr.B yang ketua DPRD OKU itu..anaknya sering datang kemari kalo lewat biasanya'
Saya :'ohh.. begitu ya bu, kl sama anaknya saya kenal cz satu angkatan waktu SMP, oya bu makasih banyak ya, mau nerusin perjalanan..Assalamualaikum'
PS :'ooh iya, sama2...Waalaikumussalam'
nah begitulah kan, kl jadi orang TOP pasti banyak yang dengan PD mengakui sebagai sanak famili lepas dari seberapa dekat hubungannya, hahahhaa.. gimana ya kl saya sekalian mengaku2 sebagai saudara Mr.B juga terus langsung bilang ke Ibu itu bahwa kalo begitu kita masih ada hubungan keluarga yaa buu... wkwkwkwkkwkwk..
ketika menjadi tenar maka kita ibarat gula yang mengundang banyak semut berdatangan, semut semut itu kemudian akan mengambil sebutir demi sebutir manfaat gula itu, entah itu tenar dalam hal apapun, jika tenar karena harta maka tentu banyak yang akan berdatangan untuk dimintakan bantuan, jika kayak karena nama atau jabatan maka banyak yang akan datang untuk meminta dimudahkan segala urusan atau proyek-proyek, jika tenar karena artis hihihiih..maka banyak yang akan datang buat minta ngajak poto2..
Well, menjadi tenar jika itu adalah sebagai hasil dari proses kerja keras yang berkelanjutan maka itu buat saya adalah sebuah dari ALLAH.SWT yang dikaruniakanan ke kita sebagai pengangkat derajat dalam kehidupan di dunia ini, jadi nikmati saja sambil sebisanya menggunakan ketenaran itu untuk alat yang membantu menjadikan diri sebagai manusia yang bermanfaat dan tetap rendah hati sehingga tidak lupa diri. lebih lagi karena kerja keras itu telah menjadikan kita memiliki rasa empati saat dalam keadaan tidak berpunya baik materi atau non-materi.
tetapi menjadi tenar adalah ibarat pohon yang terus menjulang keatas, semakin tinggi semakin kuat hembusan angin yang menggoyangkannya, jika badan dasar pohon lemah maka puncaknya mudah roboh dan sebaliknya. yaaa.. itu dia takutnya, bisa jadi kita tak kuat dalam menjalani nya sehingga akhirnya stres, dbawah tekanan dan akhirnya mengambil jalan pintas, namun bagi yang kuat, ketenaran sehebat apapun tidak akan mengubah dirinya, ia sadar pasti bahwa ketenaran itu hanya sementara suatu saat akan pergi jadinya sebisanya jangan sampai hidupnya terkontrol oleh ketenaran, justru ia yang mengendalikan ketenaran itu, bukan berarti harus menjadi pelit atau tidak glamor, namun semua ia kembalikan pada tempatnya secara tepat guna.
Hal godaan yang terberat kl menjadi tenar itu kayaknya adalah godaan atas kehidupan pribadi mulai dari keluarga, gaya hidup atau pergaulan. banyak OTB (orang tenar baru hihihhi) tergoda untuk mencoba hal2 yang sepertinya 'wah' namun sebernarnya adalah kenikmatan dan kegembiraan semu, namun membawa kerugian dan sesal yang lama. jika pondasi orang ybs tidak kuat maka bisa dengan mudah ia terjunkan dirinya ke hal itu, apalagi ia sudah punya uang banyak, properti OK, dan penampilan menawan, yang pelan pelan terasa seperti menjadi kebiasaaan, sampai akhirnya ia bangun dan terperanjat bahwa ini salah!!! dan jika ia salah langkah maka ia tidak bisa menemukan jalan pulang ke suatu kondisi bagaimana dia yang dulu.
Kejadian seperti itu bisa menimpa siapa saja, makanya kewaspadaan dan kesadaran diri untuk selalu terjaga agar benar2 dibutuhkan, bagi seorang anak rantau seperti saya, tidak ada yang bisa mengingatkan saya kecuali keluarga saya di kampung halaman dan ingatan2 saya tentang apa tujuan dan alasan saya merantau disini. dan yang penting setenar apapun seseorang tidak akan jadi masalah jika ketenaran itu adalah dari hal yang positif/bermanfaat dan memiliki pondasi yang kuat yang menjaminnya tidak akan tergoda manakala sedang naek daun (emang ulat bulu wkkwkwkwkkw... :)) )
Wassalamualaikum
Orang terkenal memang "enak". tapi ya jaga tingkah laku ma perbuatan. Ntar jadi public figur...
ReplyDeletebilang aja: eh, waktu itu gw pipis di rumahnya sodaranya Mr. B lhoo!! terasa bedaa gituu pipisnya.
ReplyDeletehehehe
@kl: kl saya jadi tenar itu karena memang ada yang bisa ditenarin dari diri sendiri sehingga bawa manfaat buat orang banyak itu enak, kayak KL ini contohnya, blognya da masuk detik makkkk... ;;)
ReplyDelete@diaz: hahahhaha =)) gak sanggup ngebayangin ekspresi ini itu nantinya yass... =))
ReplyDeletesuatu ketika berkunjung kekota Baturaja : si A mencari rumah si erikson lalu bertanya kepada seseorang didaerah sekitar rumah si erikson di Baturaja..
ReplyDeleteA : Pak tau rumahya si erikson...?
Mr. X : Erikson siapa yach..disini banyak nama erikson?
A : itu yang kerja di Jakarta
Mr.X : waah bapak gak kenal tuw...
A : masak bapak gak kenal ?
Mr. X : (mengelengkan kepala)
A : Kalo Erikson yang punya BSE bapak tahu?
Mr. X : Oww Erikson yang punya BSE..wahh kalo itu saya kenal..nha dari sini lurus..bla..bla
(kesimpulan : ternyata Erikson terkenal karena BSE-na..wakakakka gariiing puoll)
@jizu: :)) terima kasih kepada Pak Jizu sebagai tim marketing BSE untuk wilayah kantor pusat wkwkwkkwkwkw =))
ReplyDeleteWah.. gak melu2 aku kalo masalah ketenaran EW..bagaimana yach??? habisnya...(belagak pake kaca mata item and sok ngartiss) hahahaha....!!!
ReplyDeleteAssalamu'alaikum..
ReplyDeleteMalam uda..salam kenal ya..maaf baru mampir,,sekarang melatih tim mana, setelah di pecat Meksiko?hehehe*Itu Sven Goran Erikson mas!*
Numpang tenar..hehehe
ReplyDelete@AD: hiiihihi ;)) aku pun tak sanggup mbayangkannya AD.. hahaha..
ReplyDelete@dasir: silahkan sir... mumpung gratis, sekarang??? dah alih profesi dr pelatih jadi blogger wkwkkwkw :))
ReplyDelete