Posts

Showing posts from December, 2012

Bait Cinta Untukmu

Image
Malam masih terlalu muda untuk beranjak. Pagi masih kan lama menjelang. Sayang, tak juga mata ini terpejam. Belum pula hati ini berselimut tenang. Aku didera rindu padamu berkepanjangan. Ku tunggu, kau diujung syahdu. Bantu aku tuntaskan rindu yang kian kelu. Sayang, jatuhku pada ikatan gaib kita. Atau bila kau sudah tungguku di sana. Sudah kita sebut saja inilah cinta. Rinduku padamu abadi. Cintaku padamu tak bertepi. Sayang, semoga Tuhan merestui. Kudamba cinta kita kan menyejarah. Kulihat bersamamulau hidup kan sakinah. Malam makin enggan beringsut. Kian menjadi selimutnya nan pekat. Sayang, tapi tenanglah, semua bukanlah duka. Karena rona liuk liku itu cuma pengingat. Bahwa pagi sudah kian dekat. Ebas Palembang 2012.

Perjalanan

Image
Ada naluri yang tak bisa kubantah, ia muncul dari dalam dan memberi dorongan. Dari dulu hingga kini, dan mungkin entah sampai kapan. Mula- mula ia muncul sebagai keberanian saat aku masih ingusan untuk sekadar menembus rimba hutan bukit di seberang rumah bersama teman, lalu berlanjut menyeberangi sungai dengan rakit dadakan. Urusan resiko saat itu tak pula terpikirkan. Adalah ia, sebuah keberanian untuk berperjalanan yang melekat erat sampai sekarang. Hanya saja kini, seiring usia, arah perjalanan itu kian jauh, kian penuh resiko, tapi di sisi lain, kian kugilai. Melakukan perjalanan telah memberikanku kesempatan melihat dunia yang ternyata luas, manusia yang ternyata begitu banyak dan peristiwa yang sama sekali dulu tak singgah dalam alam pikiran ku yang paling liar sekalipun. Pengalaman berharga. Bernilai mahal. Menapak ditanah yang jauh dari tempat asal kelahiran memberiku ekstase keberkahan yang menjangkau biru langit, bahwa Tuhan telah begitu baik memberiku kesempatan mengunju

Mengapresiasi Kinerja Ditjen Pajak: Kiprah, Tantangan dan Arah Kebijakan

Image
Tahun 2012 tersisa kurang dari dua minggu. Kegaduhan selebrasi budaya pergantian tahun masehi sudah mulai terasa, sebagian mungkin ingin sisa hari di tahun ini berlalu cepat, sebagian bisa jadi tidak, termasuk Direktorat Jenderal Pajak (DJP), sebab masa dua minggu tersebut adalah masa- masa yang menentukan tercapai tidaknya target pemenuhan setoran penerimaan negara demi menggerakkan pembangunan. Tahun 2012 ini target total dari PPh Migas dan Non Migas menembus angka Rp. 1032,57 T. Ditengah resesi global yang melanda kawasan Amerika dan Eropa yang ditengarai menuju fiscal cliff (Jurang Fiskal, yang terjadi akibat defisit anggaran) sudah tentu Direktorat Jenderal Pajak harus bekerja ekstra keras untuk memperjuangkan pencapaian target yang ditetapkan. Sebab kuantitas ekspor yang tertuju ke pasar kedua kawasan tersebut mengalami penurunan, belum lagi ditambah gempuran permissif produk impor mengakibatkan industri dalam negeri sedikit gagap dan goncang. Meski dilanda kondisi eksterna

Review HP Samsung XCover 2

Image
Buat pecinta aktivitas Outdoor memang hp ini terbilang cukup recommended, karena fitur standarnya dan bentuknya mengakomodasi kebutuhan spesifikasi berbagai kegiatan Outdoor, berikut fitur dan bentuk yang saya maksud: #1. Batere awet tahan lama Saya menggunakan hp ini dengan aktivitas standar seperti sms, telepon, pemutar musik dan radio. Bisa tahan sampai satu minggu, terutama bila diiringi dengan perawatan yang baik pula, belakangan saya sering selesai paksa recharge padahal belum penuh atau recharge dalam kondisi nyala sehingga daya tahanya agak berkurang jadi sekitar 4- 5 hari saja. #2. Kuat walau terus mencari sinyal Dalam mendaki gunung hp ini saya biarkan terus menyala mencari sinyal, dan ini tidak mengurangi performa batere nya. Sehingga saya tidak khawatir kalau mode ini akan membuat batere terkuras cepat sehingga mendaki tidak menjadikan saya hilang kontak dengan rekan dan keluarga dirumah. #3. Tahan dalam suhu dingin dan lembap Hp yang tidak didesain khusus untuk outdoor

Pajak & Kestabilan Sosial

Image
Ironi Konflik Tak Berkesudahan Pusaran polemik nasional yang belakangan marak mengemuka sejatinya adalah akumulasi dari konflik multidimensi di banyak wilayah yang dalam jangka panjang dibiarkan mencari solusi nya sendiri. Konflik tersebut sebagian menguap, sebagian lagi mengendap menjadi sedimentasi rapuh yang dengan mudah menyulut emosi massa secara massif. Ambil contoh konflik yang terjadi di Way Panji (Lampung), Mesuji (Sumatera Selatan) dan Abepura (Papua) atau beberapa konflik yang terjadi di sepanjang tahun 2012 ini. Wilayah- wilayah tersebut tercatat pernah dilanda konflik sosial sebab pasal sepele yang tidak sepatutnya membuat kestabilan sosial sebagai harga mahal. Ini juga termasuk konflik sosial sarat ironi yang melanda Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur) beberapa pekan silam terkait kelangkaan dan ketidakadilan distribusi persediaan minyak. Semua polemik tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah menyadarkan kita bahwa efek berantai terujung sebuah konflik pada akhirn

Tax Ratio. Dilemma lies between GNI & GDP

Image
Mengutip tulisan Andi Candra dalam artikel 'Membentuk Bangsa Yang Mandiri Melalui Pajak'  yang dimuat didalam Situs Pajak pada hari Kamis, 22 Nopember, 2012-13:32, dikatakan bahwa "Tax Ratio menunjukkan berapa besar rupiah kenaikan penerimaan pajak akibat meningkatnya Produk domestik Bruto (PDB) sebesar satu rupiah. Dengan bahasa yang lebih sederhana Tax Ratio (TR) didefenisikan sebagai perbandingan antara "penerimaan perpajakan (X) dengan PDB (Y)". Definisi Tax Ratio yang demikian merupakan definisi yang dipakai setiap negara anggota OECD (Organization of Economic Cooperation and Development). Menarik untuk dicermati dalam formulasi Tax Ratio versi OECD ini adalah penggunaan PDB Produk Domestik Bruto) atau GDP (Gross Domestic Product) sebagai angka dasar pembagi Penerimaan Pajak (TX). PDB dapat dimaknai sebagai angka kumulatif bruto atas kegiatan perekonomian yang terjadi didalam sebuah negara dalam konteks batas geografis. Definisi ini mengandung pengertian

Pendakian Sindoro

Image
Senja sore itu, 04 November 2012. Kami semua sudah kembali mencapai Basecamp Sumbing. Joneh sudah langsung pulang karena besok sudah harus maduk kerja. Aku sendiri masih menyempatkan mengantar Bange dan Gustin ke jalan depan, mereka mengejar Bis ke terminal Wonosobo. Tersisa cuma aku dan Posky. Kami berdua memang sepakat masih akan meneruskan pendakian ke Gunung Sindoro. Setelah berdiskusi, besok kami pagi sekali sudah akan mulai mendaki dan target petang sudah turun kembali. Terbilang nekad untuk pendakian dengan mengandalkan sisa- sisa tenaga. Malam itu juga aku dan Posky pamit ke penjaga Basecamp Sumbing dan mulai berjalan kaki ke Basecamp Sindoro di Desa Kledung Kab. Temanggung. Sekitar 1 kilo jaraknya, kamipun tiba di sana, basecamp yang sangat seadanya, cukup untuk istirahat malam ini mengumpulkan tenaga esok hari. Beruntung, penjaganya ramah dan tanggap membantu kami membelikan makan dan sekedar ransum besok. Pak Ahmad nama penjaganya. Beliau mengantarku membeli makanan dan