Posts

Showing posts from July, 2013

Belum Ada Judul

Image
Sampai saat kita nyaris tak percaya Bahwa roda nasib memang berputar Apa yang bisa diingat dari rangkaian cerita dan pengalaman? Nama orang? tempat? Jalan? Buku? Gunung? atau Sesap hangat secangkir kopi? Buatku semuanya benar. Semuanya tersimpan rapat dalam ingatan. Mahal dan mustahil berulang sebab hidup terus berjalan. Kita adalah tiap jiwa yang dicipta untuk mengisi hidup dengan cerita. Cerita apapun. Manis, pahit, duka, suka, tawa, lara, pedih, bangga, gembira. Terserah bagaimana kita menyebutnya karena cuma waktu yang bisa menguji tentang ingatan yang mungkin tetap terus terbawa. Cukup lama aku jalan sendiri Tanpa teman yang sanggup mengerti Apa yang bisa dipahami dari rentetan kisah dan kejadian? Adalah bahwa kita ada di garis sarat ajaran kehidupan. Bagaimanapun, tidak ada satu manusia yang bisa membuka hati manusia lainnya. Hati seseorang baru bisa terbuka hanya bila orang itu mau membukanya. Berjalan sendiri itu lebih baik daripada bingung ditengah keramaian. Disaat itu k

Menata Hati: Titik Awal Keselarasan Perilaku

Image
Kita adalah apa yang kita pikirkan, ucap dan lakukan. Saat pikiran kita dijajah oleh belitan prasangka buruk atau jajahan rasa malas maka ucapan yang mengalir tidak akan jauh dari cercaan, hinaan dan respon keji lainnya. Dan kemalangan yang lebih tragis lagi adalah saat kita mulai benar- benar kehilangan kontrol atas pikiran dan ucapan tersebut, karena itu akan mendorong lahirnya tindakan yang barbar dan brutal. Diatas normal dan tidak wajar. Ini yang kerap kita saksikan di sekitar kita. Jamak terjadi peristiwa diluar batas kemanusiaan yang mengguncang logika justru dipantik hal kecil yang harusnya patut diabaikan. Nilai kehidupan memang kerap diisi hal buruk yang membudaya, maka kita memang dituntut untuk selalu waspada dan mampu menguasai diri. Saat yang menjadi fokus dunia adalah pikiran, ucapan dan perbuatan, maka satu aspek utama diatas itu semua tidak boleh ditinggalkan. Itulah hati. Hati adalah titik awal terdalam yang tidak akan bisa dijangkau sedalam apapun logika ilmu penge

Asah Nyali Pada Kemudi.

Image
Besok akan jadi satu dari sedikit sekali hari yang bisa aku ingat seumur hidup. Menghadapinya melahirkan gugup dan ensasi emosi yang muncul bergantian antara cemas dan gembira atau antara gentar dan tak sabar. Iya, besok aku akan mengemudikan sendiri mobil ke daerah Koba untuk urusan dinas. Mengemudi, satu hal yang jelas masih jadi hal hebat bagi aku dan keluargaku. Aku cuma bisa menghela nafas dalam. Bersyukur, diberi kesempatan untuk bisa. Sebetulnya, aku tidak buta sekali soal mengemudi ini. Kalau untuk jalan lurus dengan arus lalu lintas yang lancar, aku sudah lumayan berani, sebab pekan lalu hampir 2 jam aku mengemudi dari Koba menuju kembali ke Pangkal Pinang. Namun itu juga ditemani rekan kantor dan begitu masuk wilayah kota menjelang lampu merah, kemudi kukembalikan padanya selain masih kikuk untuk turun ke jalan raya, khawatir ada razia mengingat aku belum ada SIM. Tapi untuk besok, aku berangkat berdua dengan atasan. Beliau sendiri yang memintaku untuk coba memberanikan dir

Tentang Menjadi AR

Image
Waktu berlalu cepat, paruh waktu pertama tahun ini sudah lewat. Hidupku sudah dua bulan berjalan di Pulau Bangka. Sudah hampir dua bulan pula aku menjadi Account Representative (AR) di KPP Pratama Bangka. Sejauh ini, sukurlah semua berjalan dengan baik. Mungkin ini karena hidupku sekarang sudah lebih berarah sejak menikah. Menjalani peran sebagai AR adalah letupan rasa syukur yang tumpah dalam ekspektasi senyap ku di hari kemarin. Ada kurang lebih 5000 wajib pajak (perusahaan dan individu) yang jadi tanggung jawab pengawasanku di wilayah Kecamatan Koba dan Jebus. Tapi tentu saja, aku membuat prioritas sebab tidak mungkin semua terlayani. Sebisanya semua berjalan dengan profesional dan proporsional saja. Sampai Juni kemarin tercatat target penerimaan ku sudah tercapai 50% lebih. Pencapaian ini seperti antara berkah dan amanah. Menjadi berkah sebab ternyata di kedua wilayah itu tersimpan potensi besar yang harus lebih dalam digali, menjadi amanah sebab kenyataan itu mengharuskanku untu

Geliat Pajak dari Barat Pulau Bangka

Image
Muntok, Ibu Kota kebupaten Bangka Barat adalah kota tua yang sudah berdiri sejak berabad silam, banyak bangunan gedung tua yang masih berdiri kokoh sebagai bukti sejarah perjalanan negeri ini, seperti gedung kantor pusat PN Timah yang dibangun tahun 1915 oleh Kolonial Belanda dan bangunan rumah pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta yaitu Pesanggarahan Menumbing dan Wisma Ranggam. Di sini terdapat pula Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Pajak (KP2KP) Muntok yang merupakan perpanjangan tangan KPP Pratama Bangka untuk menjamah wajib pajak di Kabupaten Bangka Barat (membawahi enam kecamatan). Di Muntok sendiri terdapat 5771 Wajib Pajak (42% dari total Wajib Pajak di Kabupaten Bangka Barat) dengan 323 diantaranya adalah Pengusaha Kena Pajak. Kondisi ini mendorong terjalinnya kerja sama yang diinisisasi Kepala KP2KP Muntok (Budi Budiawan) dengan Kepala KPP Pratama Bangka (Muhammad Dahlan Saleh) untuk mengadakan sosialisasi Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-11/PJ/20