Posts

Showing posts from November, 2013

Bukan Hidup Yang Kebetulan (IV)

Image
Baru saja lewat tengah hari saat kemudian istri saya dibawa kembali ke ruangan, sepenuhnya ia belum sadar. Tapi saya tahu lewat igauannya, alam bawah sadarnya terus bekerja sampai akhirnya perlahan demi perlahan ia membuka mata. Di saat itu pula ia meringis pedih untuk tiga luka bekas operasinya dua jam yang lalu. Bagaimanapun beratnya kejadian- kejadian yang baru saja kami lewati, kami bersyukur sekali karena operasi pengangkatan Kista dari dalam tubuh Istri telah berjalan dengan lancar. Sekarang tinggal lagi masa pemulihan, menapakkan kembali langkah yang sempat terpaku erat di satu titik kehidupan bernama ujian. Beberapa jam kemudian... Istri saya mulai penuh kesadarannya, perawat berpesan untuk tidak terlalu banyak bergerak terlebih dahulu dan sementara cukup berikan saja air putih, baru 12 jam kemudian boleh diberi makanan. Tidak banyak detil cerita yang Istri sampaikan sesaat begitu ia tiba dimeja operasi, yang ia ingat cuma bahwa beberapa saat kemudian, ia merasa tubuhny

Bukan Hidup Yang Kebetulan (III)

Kami berdua masih sempat menikmati akhir pekan di Kota Palembang untuk sekadar berkunjung ke Toko Buku. Bagaimanapun, kota ini memiliki makna dan ikatan historis buat kami. Lagipula saya kira penting untuk mengkondisikan Istri agar santai sebelum masuk opname dan dioperasi dua hari kedepan. Ketenangan jiwa adalah wujud sederhana dari sikap menerima yang sudah kami lakoni atas kejadian kemarin. Senin. 25 November 2013 Sedari sebelum shubuh kami sudah bangun, Istri mengingatkan saya untuk tidak melewatkan saat- saat istimewa sholat malam dan memanjatkan doa, di situasi yang hening itu semua doa dan harap kami, saya sebut satu demi satu untuk selebihnya pasrah dan berserah (tawakkal). Bagaimanapun, dari sudut pandang saya seorang awam, saya kira ikhtiar yang optimal sudah kami lakukan selebihnya hanya doa dan tawakkal saja. Pagi itu, seperti janji dengan pihak Rumah Sakit, kami langsung menuju Ruang Rawat Penyakit Kebidanan. Saya terlebih dahulu mengendarai motor pinjaman Saud

Bukan Hidup Yang Kebetulan (II)

Image
Cerita hidup berjalan penuh teka- teki, masih segar dalam ingatan, pagi tadi kami berangkat dalam kondisi sehat dan kini kami berdua sudah berada di Rumah Sakit di bilangan Jalan Demang Lebar Daun, Palembang. Saya menemani istri yang terbaring lemas bersama infus yang tertancap kuat ditanganya. Dokter yang berstatus sebagai Dokter Jaga tidak juga datang, belakangan kami tahu bahwa sang dokter kini berada di klinik pribadinya dan baru malam nanti datang. Saya sebetulnya sudah geram dan hendak menekan pihak Rumah Sakit agar istri saya segera di periksa, tapi baiklah saya diam saja, karena saya yakin reaksi istri saya seperti biasa: “Sudahlah Bang, sabar saja, kita tunggu!”. Meski sampai malam kami tunggu, dokter tersebut tidak juga datang. Perawat meminta kami menunggu besok pagi. Kamis. 21 November 2013 Setelah lelah kemarin berburu obat yang diminta pihak Rumah Sakit (suster/ perawat), tidak terasa hari sudah pagi, masih diruangan yang sama, bunyi detak jam dinding yang sama, d

Bukan Hidup Yang Kebetulan (I)

Image
Tulisan ini semata saya buat untuk menjadi pengingat bahwa saya dan istri, dalam satu babak kehidupan kami, tengah menjalani cobaan yang insyaALLAH saya anggap sebagai ujian. Lewat catatan ini pula saya berusaha mengabadikan kekaguman saya kepada ALLAH.SWT sang pengatur kehidupan, tentang kepingan demi kepingan cerita yang tampak sekilas bagai biasa namun saling terkait dan nyatanya membentuk rangkaian yang tidaklah terjadi secara kebetulan. Jumat. 15 November 2013 Pagi itu seperti biasa, sebelum berangkat ke kantor saya selalu melayangkan kecupan lembut ke kening istri saya yang tengah hamil 2,5 bulan. Bagi saya memandangnya dan menantikan senyumannya adalah cara memastikan bahwa ia akan baik- baik saja selama saya dikantor. Terlebih saya paham betul bahwa dalam kondisi hamil muda begitu, ia butuh lebih dari perhatian biasa. Saya pun berangkat kekantor, memulai aktivitas seperti biasa, sampai beberapa menit kemudian. “Rik, loe kalo dikasih tugas ke Palembang tiga hari, siap ka