Genting dan Beberapa Paradoks
Kota ini mungkin sedikit mirip mirip dengan wilayah Puncak di Bandung, atau Batu di Malang.. tapi disini, di Genting Highland yang menyatakan diri sebagai City of Entertainment lebih komplelks dan beragam dari sekedar suhu udara yang dingin dan jalan liku yang terus menanjak...
Assalamualaikum, pagi ini saya update blog lagi ahhh .. (dapat percikan Wifi dari toko sebelah yang masih tutup, hahahha.. gak peduli didepan sini orang lalu lalang) dan ketika menyadari waktu pagi ini terbangun di hari Jumat, saya berpikir adakah disini Masjid untuk sholat Jumat, saya khawatir disini tidak ada..
cuman bukannya Musholla yang ketemu tapi malah sebuah tempat Casino Group berkumpul ...namun Alhamdulillah secara Bahasa saya tidak terlalu mengalami kesulitan karena bahasa Melayu biar sedikit juga ada mirip dengan Bahasa Baturaja, hanya beda logat.
Di sebelah hotel tempat saya tinggal ada sebuah gedung besar yang rupanya adalah sebuah Casino, dan ternyata memang Pemerintah sini melegalisasi perjudian diwilayah ini.. dan menurut pengakuan sopir Taksi yang kemaren mengantar kami, banyak juga orang2 dari negara tetangga yang datang kemari buat Judi, mungkin kah ini seperti Las Vegas di USA?ahh belum tau saya..
cuman rasa2nya suatu pertanyaan terus berputar di kepala saya adalah mengapa dilegalkan?keuntungan apa yang didapat?ini muncul seperti paradok buat saya ketika sebagian orang di suatu tempat nun jauh disana berjuang mencari makan, namun ternyata disini ada suatu tempat dimana orang2 kaya menghamburkan uangnya untuk kesenangan pribadi atas nama Judi.. Well saya juga ga ada hal buat langsung menyatakan bahwa mereka tidak tau apa bahwa ada yang membutuhkan mereka diluar sana, namun rasanya tidak salah jika saya penasaran ingin tau apa yang mendorong mereka berbuat seperti itu..
(bagi yang tahu alasan legalisasinya, silahkan komen kemari ya.. hehehhe)
Ok, enough about this.. sekarang ada suatu hal lagi yang saya ingin sampaikan selama hampir satu hari saya disini bahwa saya belum pernah liat orang yang berludah atau membuang sampah sembarangan, dan saya memaklumi waktu saya liat di pengumuman hotel ada peringatan 'No Spitting'
Suatu hal yang patut dicontoh oleh negara kita.. semoga... hehhe.. inilah Genting, kota dengan banyak paradoks, tapi apapun yang saya lihat, kenyatannya adalah bahwa suatu harapan tetap ada untuk Indonesia menjadi baik kembali, dan harapan itu ada ditangan kita semua, dan semoga pemerintahan kita yang baru menyadari hal ini.. amin..
Wassalamualaikum
Pertamax
ReplyDelete@The Rock: silahkannn... ;;)
ReplyDeletepasti lebih bagusan Batu.. :D
ReplyDeleteTapi paling keren emang Kertosono... (huhuhuhu....)
@AD: Kertosono itu sebelah mana Baturaj AD?hehehe... kl mau maen kesana lagi bolehlah aja2 kita ya hehehe..
ReplyDeletepun g ada tmpt yg bisa kek gt disini
ReplyDeletey minimal tuh yg buang sampah sama meludah bisa diterapin disini wah bakal keren bangt pasti.
pi y kembali ke kesadaran masing2 individu jg
hehe
@berkejaran: oo g ada ya gal, haha.. ya lah nanti kl dilegalkan malah mau jadi apa kan.. hhaha.betul itu kl gt mending kita terapkan kata AA gym, dr kita dl, dr hal2 yang kecil dan dr sekarang hehhe..
ReplyDeletebagi malaysia lebih baik melokalisir judi (yg biasanya berdampingan dengan prostitusi) daripada membiarkannya berserakan di tepi jalan atau di warung pojok seperti halnya yg kita lihat di Indonesia.
ReplyDelete@vici: ni yang diindonesia kl digabung2 lokasinya bisa seluas genting juga x ya mas? hehehe... ;))
ReplyDelete