Posts

Showing posts from July, 2011

Dan Drama Berlanjut.

Image
Aku tertegun didepan monitor laptop ini, bingung mau memulai dari mana, semuanya sudah begitu jelas ketahuan, namun mereka berdatangan dari segala arah membuat imajinasiku seperti terkunci dalam hingar bingar lintasan partikel memori yang membentuk kilatan cahaya bak komet yang menggurat warna keemasan di biru gelap malam. Tertunduk. Hening. Aktifitas ku sehari-hari biasanya mampu menuntun rasio ini melompat jauh lalu membuat rasa-rasa yang seperti tidak penting ini sesaat terpendam didalam. Hanya sesaat, namun hari ini kerinduan pada beberapa orang yang mengalir dalam riak pertalian darah di nadi ku, demi apapun telah membuatku menyimpan dua wajah dalam satu ekspresi. Haru dan Rindu. mereka lahir lebih dari lima puluh tahun yang lalu, tidak banyak orang yang tahu tentang siapa dia, selain tentu saja orang-orang yang hadir dalam kehidupan mereka yang kelak membawa kelanjutan kisah di mereka di masa depan Cerita ini dimulai ketika di tahun 1920an seorang pedagang asli India yang tin

Sadari dan Jalani Saja.

Image
Tidak semua orang punya prinsip, itu karena tidak mudah berpegang teguh atas prinsip tersebut, ada harga yang harus dibayar, yang paling murah adalah ketidaknyamanan, kekhawatiran dan kegelisahan. Ketiganya baru akan muncul bereaksi waktu dihadapkan pada keadaan yang membuat prinsip tersebut diuji. Prinsip hidup itu banyak, tergantung urusan apa dulu yang dijalani, postingan ini aku buat mengenai urusan dalam mencari ilmu, prinsip ku dalam urusan yang satu ini dengan jelas aku buat dalam postingan inihhh... , dan makin kesini, aku makin paham bahwa hidup dengan memiliki sebuah prinsip itu menuntut adanya konsistensi sampai akhirnya indah pada waktunya. Aku yakin tidak semua orang memiliki prinsip yang sama sepertiku, ada yang mirip atau bahkan berbeda sama sekali, itu semacam konsekuensi dalam kehidupan sosial yang membuat kita akan selalu terhubung dengan banyak orang karena berbagai urusan dan alasan, namun hal ini tidak boleh jadi masalah, karena perbedaan prinsip tidak boleh me

Kandang Badak, Pangrango Saja

Image
Betis dan paha masih pegal dan sakit, tapi enak. Kok bisa?? Ya bisalah!! :D. Namanya juga manusia apa aja bisa. Gila.. sombong benar ah! hahahaha.. katanya sihhh apa saja yang bisa dipikirkan ya pasti bisa kita wujudkan. Cuman bagaimana dengan cerita dibawah ini! *tabuh genderang* Malam tanggal 16 Juli dua hari yang lalu, aku dan ber tujuh temans baru turun dari puncak Gunung Pangrango (3019mdpl) setelah trekking 3 jam dari Pos Kandang Badak dan kembali turun ke Pos yang sama dengan waktu tempuh dari Puncak Pangrango sekitar 2,5 jam. Perjalanan menuju Puncak Pangrango ini cukup mengguncang emosi karena jalurnya yang memang meliuk-liuk apalagi kami dikejar hari yang semakin gelap, untunglah walau sudah menjelang magrib masih bisa juga menikmati Mandalawangi. Lembah dibelakang Pangrango, dengan dingin yang luar biasa, juga indahnya Edelweis yang anggun dan damai. *sok puitis* . Begitu sampai di tenda dan istirahat sebentar alakadarnya seadanya secukupnya sewajarnya (bosen gak sih? :

Belum Ada Judul

Image
Buatmu, terima kasih sudah memberi cinta, perhatian, dan sayang. Pria ini bukan mereka yang dengan mudah merasa layak dicinta, karena setiap orang punya kisah. Tapi ia juga manusia biasa yang tahu dan sadar bahwa ia juga ingin mencinta. Disatu waktu nanti semoga cintanya bertemu dalam semua rasa yang satu, di saat yang penuh restu. Kau tahu, kehadiran mu sudah menjadikan hari-hari pria ini bukan sekedar hitam putih. Dan baginya hanya sebuah doa saja semoga kiranya Tuhan memberi dan merestui jua. Tinggi harapan dan keyakinan pria ini bahwa dirimulah yang ia tunggu-tunggu untuk menjadi pendamping menjalani hidup kedepan dengan segala lika liku yang menunggu. Dan diatas semua itu, sampai sejauh ini, tidak ada yang lebih penting baginya selain rasa nyaman yang engkau ciptakan yang membuatnya merasa telah diterima apa adanya. Tanpa harus berpura-pura manis, baik, rapi atau sopan. Ia selalu tenang karena ia bisa menjadi dirinya sendiri setelah ia lelah berputar-putar menjadi dan menjalan

Buruk Baik Buruk Baik

Image
Sudah hampir 7 bulan ini aku mengajar les privat, kebutuhan sehari-hari dikampus cukup banyak terbantu dari sini, aku memang tidak pernah pasang tarif, seikhlasnya dikasih ya itu yang aku terima, dan alhamdulillah cukup saja. :D. Tapi kalau aku pikir balik ke saat-saat kenapa bisa akhirnya mengajar les privat ini, aku cuma bisa diam saja. Tahun lalu, aku membantu adik kawan kos yang kena tilang di daerah Tanah Kusir, waktu itu kondisi uang lagi pas-pasan, dan kesalahan memang ada di kami, cukup banyak. Jadi pas sampai di lokasi dimana motor ditahan, aku langsung menemui polisi yang ternyata orang Batak, marganya Hutajulu. Biasa, orang Batak memang bernada tinggi kalau bicara. Aku pun sudah maklum kalau itu, sama-sama dari Sumatera juga, cuman karena tuntutan peran sebagai polisi yang menangkap tilang jadinya Pak Hutajulu ini jadi lebih sangar, sementara adik sikawan tadi berdiri disebelah ku, aku membuka obrolan dengan Pak Hutajulu dan kemudian dialog pun mengalir dengan intonasi b

0842 0711

Image
Semalam begadang ngerjain tugas sampai jam 2 lalu ngutak ngatik blog baru tidur jam 3, alarm sudah disetel jam 4.30, ah indah nya hidup ini! yakin besok akan menjalani hari seperti biasa, masuk kuliah jam 8, ngajar les, nonton film, ngurusin kegiatan, dll! Ah, tapi rencana tinggal rencana, kupingku tidak mempan diserang dering alarm dari hp, atau mungkin sebetulnya aku bangun terus pencet tombol off? Pas bangun liat jam sudah pukul 08.42, padahal kuliah mulai jam 8! sudah telat 40 menit lebih, mandi, sholat?? wah sudah jam segini, gak apalah hajar aja yang penting dilaksanakan, nyetarter motor, langsung kebut kekampus! Parah, padahal ketua kelas, kelakuan begini, ya maaf! :D Kejadian seperti pagi tadi itu, terjadi tidak sengaja, ya mana mau telat, 1 jam malah, untungnya pas sampai dikampus (setelah dua kali hampir jatoh dari motor karena ngebut) dosennya belum datang. Tapi kecewa juga, karena tidak ada kawan (hanya Fadli yang kebetulan juga wakil ketua kelas) yang menghubungi untuk

Menerawang Gili Trawangan

Image
Ada satu pulau kecil di Provinsi Nusa Tenggara Barat, bernama Pulau Trawangan dan terkenal dengan nama Gili Trawangan (Gili, dalam Bahasa Sasak artinya Pulau), dalam rangkaian pendakian Rinjani kemarin, aku menyempatkan diri singgah ke pulau ini. Dan, baru saja beberapa menit aku menjejak di pulau ini, aku mengalami semacam cultural shock aku seperti merasa asing di negara ku sendiri, karena banyaknya turis asing wara wiri sepanjang jalan di pulau ini. Untuk mencapai Gili Trawangan, kita harus menuju pelabuhan Bangsal yang berada di Lombok Utara masuk secara administratif dalam kabupaten Bayan, dengan membayar tiket boat seharga Rp 30.000,- dan menyebrangi selat selama kurang lebih 1 jam, maka akan sampai di pulau yang banyak menyembunyikan keindahan sekaligus kehidupan budaya yang bak paradoks dalam kehidupan nyata. Dari kejauhan sebelum mendarat, pasir putih di tepian pantai membuat Gili Trawangan begitu indah, belum lagi biru terang laut di tepinya yang sesekali berkilau karen