Teruskan, Erikson.

Niatan mau nonton Angels & Demonds atau When did the last you see your father??? atau Curious Case of Benjamin Button gagal total, dari dulu sampe sekarang, kejadiannya malah kebalik, malah mereka yang nonton saya ketiduran sampe akhirnya ketika pagi2 terbangun.. terlihat bahwa hari ini adalah Senin, 14 September 2009..

Assalamualaikum kawan2 sekalian apa kabar??sekarang ceritanya pura puranya setting tahun 1987 ya..

14 September 1987, disebuah Rumah Sakit Umum Pemerintah di kota Baturaja, seorang anak lelaki dilahirkan dari ibunya bernama Rukiah Amo (Alm) dengan ayahnya Asli Aziz, anak lelaki ini pada awalnya diberi nama Gordon Erika Wijaya, namun karena dinilai kepanjangan dan takutnya malah jadi sakit, akhirnya diubah menjadi Erikson Wijaya (kok kau tau son?? ngarang ya..??? enggak la.. puasa2 aku bohong ga lah.. keliatan soalnya dari akta kelahirannya, nama yang lama dicoret terus dibuat nama yang baru, gitu..) nama inilah yang dibawa anak lelaki ini sepanjang hidupnya kelak..

sekitar akhir tahun 80an, waktu si Erikson ini beranjak balita, rupanya dia tidak tumbuh sehat, badannya kurus dan sering diserang diare (gitu kata cerita nenek dia) dan si Erikson ini lambat baru bisa berjalannya, gak kayak balita2 seangkatan dia.. sering pula menangis, ingusnya meleler leler wkwkwkkwkwk

pertengahan tahun 1990an, Erikson mulai hobi makan, alias mulai berusaha mengembalikan berat badannya yang seharusnya, makanan kesukaannya adalah Mie Instan Rebus, sampai pada suatu hari dia mau bikin sendiri, dan pas nuangin air panas ke mi nya, yang ada malah perutnya yang kesiram aer panas, bukannya Mie nya, jadinya makan mi g jadi, perut malah kepanasa kesiram aer.. sampe sekarang sedikit sisa aer panasnya masih keliatan.. untung waktu itu sama kakaknya langsung diobati diolesi pake pasta gigi.. (obat jaman dulu kali :P)

dipertengahan tahun 1990an juga, waktu di Baturaja sedang ada pasar malam, tiba2 dari pengeras suara bagian informasi diumumkan telah ditemukan seorang anak hilang yang menangis ditengah lapangan, mencari cari orang tuanya..dan gak lama kemudian orang tua si anak datang menjemput dan segera membawanya pulang, dan anak itu bernama Erikson Wijaya :D

masih dipertengahan tahun 1990an, Erikson mulai nakal, gara2 kawan2nya gak ada yang satu sekolah dengan dia, akhirnya Erikson nekat ikutan pindah ke sekolah kawan2nya, tapi seenak dia aja, alias langsung masuk duduk belajar, ga ijin pamit ma sekolah asal, ga permisi ma sekolah yang baru, pun g bilanng ke bapaknya juga.. sampe suatu hari baru ketahuan dan secara resmi dipindahin juga..wkwkwkwkwkkwk

sekitar tahun 1998, Erikson lulus SD, gara2 g ikutan TK, jadinya dia cepat lulus SDnya, cuman Erikson waktu itu pas lulus SD, sementara kawan2nya pada keterima di SMP negeri, naahhh.. si Erikson ini enggak, dia sedih, akhirnya di sekolah di swasta yang deket rumahnya, 3 tahun pulang pergi sekolah jalan kaki, ketemu kawan2 baru, pengalaman baru, cerita baru, dan dari sini rupanya dia dapat rejeki,berupa tumbuhnya semangat belajar dan mulai dr situ, dia dapat juara terus..sampai lulus SMP dan awal tahun 2000an dia keterima di SMA negeri..

tahun 1999, Erikson pas masih jaman SMP, jadi di Baturaja ada sungai, tenang dan agak luas.. (ya gak seluas amazon atau kapuas lahh) saban sore bukannya dia santai santai dirumah, malah pergi sama kawan2nya berenang nyebrang sungai, pakai batang pohon pisang atau pohon bambu tapi yaa.. itulah lepas itu badan semua gatal, garuk2 merah kek barusan dicakar kucing.. wkwkkwwkkwk

tahun 2000, si Erikson ini bersedih sekaligur bahagia, sedih karena pada Juli 2000, Ibunya meninggal dunia setelah lebih dari sebulan dirawat dirumah sakit tempat dimana ia dilahirkan, karena penyakit Diabetes Melitus yang sudah lama dialami, kawan2 sekolahnya banyak yang datang mengucapkan bela sungkawa, kerumah saat pemakaman. cuman begitulah kehendak ALLAH.SWT rupanya, Erikson belajar menerima kepergian orang terdekatnya, dan pada bulan Desember, ia bahagia karena keponakan pertamanya lahir dari kakak perempuannya..

tahun 2001, Erikson jadi remaja SMA, laki laki remaja usia belasan tahun yang keterusan punya semangat belajar, sekaligus hobi pegi rame2 dengan kawan2, waktu di SMA cita citanya mau jadi dokter (kenapa ya??? ya..biasa, dokter itukan cita2 standar yang disebut anak2 selain pilot, polisi atau tentara :D) cuman rupanya jadi dokter itu mahal, duitnya tinggi, akhirnya dia putar haluan, begitu lulus SMA dia ikutan test jadi mahasiswa kedinasan di Palembang, dan alhamdulillah memang sudah rejekinya, dia lulus.. dan pegilah dia mengetuk pintu kota Jakarta..

Agustus 2004, pertama kalinya dia injak Jakarta, diantar ma dua saudara dan bapaknya buat lanjut sekolah, dia mulai belajar mandiri sendiri, ketemu orang2 baru, lingkungan baru dan jadinya cerita baru, tersentak2 dengan kemacetan Jakarta, terperangah dengan mahalnya biaya hidup Jakarta dan.. hahahaha.. untung sekolahnya gratis jadinya bisa selamat sampai akhir masa pendidikan, selama pendidikan disinilah dia mulai bertemu dengan manusia2 jenius didikan alam (minjam bahasanya ikal laskar pelangi) yang bikin dia sadar bahwa diatas langit masih ada langit, dan disini juga dia mulai jadi lebih tekun sholatnya.. (aneh ya, justru pas g diawasi keluarga malah lebik baek :))

Juni 2006, setelah lulus kuliah di September 2005, si Erikson ini jadi anak magang di beberapa kantor di Jakarta, pernah di Grogol Petamburan, Tamansari dan Palmerah, selama jadi anak magang ini, tuntutan buat jadi survivor kian menguat, dan alhamdulilah bisa bertahan juga sampe akhirnya resmi diangkat jadi karyawan pada Juni 2006 itu dikantor yang berlokasi di Jalan Jenderal Gatot Soebroto, sebuah kantor yang waktu pertama kali datang ke Jakarta, telah dikasih tunjuk oleh bapaknya bakal jadi kantor dia, dan alhamdulillah terwujud juga..

tahun 2007, erikson mulai kebuka penglihatannya, karena bisa dapat kesempatan ke beberapa kota untuk urusan kantor, dan kali pertamanya dia naek pesawat terbang ya di tahun 2007 ini lah ke Palembang, dan ke Bandung, Sidoarjo, Malang, Surabaya dia naek kereta eksekutif (ahhh.. ga penting nian ya...) cuman tak apalahh..ngingat segala sesuatu yang pertama kali itu kan seru..

Di tahun 2008, si Erikson ini kembali belajar sakit dan manisnya kegagalan, dia gagal waktu seleksi masuk lanjut sekolah,dan ujian ujian lainnya, cuman rupanya, dibalik kegagalan itu ia justru berkesempatan belajar tentang hal2 yang kelapangan dada dan pola berpikir,tentang kesabaran, tentang keberserahan pada ALLAH.SWT dan tentang kemandirian dalam pergaulan. dan disaat saat ini lah dia juga bertemu dengan banyak orang yang memberinya masukan dan pengalaman, hasilnya meski berat dan terseret2, dia mulai bergerak membenahi jiwanya untuk menjadi sabar dan bersukur.. terlebih lagi didorong oleh keluarganya, ia makin menjadi tenang..

nahh... sekarang balik lagi ke tahun sekarang 2009, tepatnya tanggal 14 September 2009, sebenarnya sama aja hari ini dnengan hari dan tanggal tanggal yang lain, cuman ya mungkin karena ini bertepatan dengan hari lahir saya, maka tak ada salahnya jika saya merasa berbahagia atas sudah bertambahnya usia saya, dan harus semakin banyak berbuat dan membawa manfaat karena jatah umur da berkurang..harapan saya gak muluk2, bisa bekeluarga yang bikin tenang hidup, rejeki yang cukup, jadi pribadi yang mandiri dan bermanfaat bagi sekitar,serta insyaALLAH bisa sekolah yang setinggi tingginya dan sebaik baiknya, amin... selebihnya berusaha tawakkal dan bersyukur ajalah ehhehehhe... amin.. ya ALLAH, amin...

Wassalamualaikum