Geng dan Masalah Identitas


Untuk mereka yang mengikatkan diri dalam suatu komunitas yang sering disebut geng atau kelompok, apa yang kalian pikirkan tentang orang2 diluar kalian? apa yang membuat kalian cenderung mengekslusifkan diri? kamudian.. apa kalian sudah benar2 mampu hidup sendiri tanpe butuh bantuan orang diluar geng atau komunitas kalian??

Assalamualaikum Wr Wb and dear all friends.. manusia itu ya kita ini... adalah mahluk yang butuh kawan bicara, butuh didengarkan sekaligus mendengarkan, maunya hidup berkelompok karena memang membutuhkan satu sama lain, yang sebenarnya terjadi karena setiap manusia itu baik dari sisi materi atau non-materi punya kelebihan dan kekurangan masing2,makanya jadinya saling melengkapi..
MySpace

Dulu.. duluuuu nian pas jaman2 SMA, di sekolah saya itu ada banyak kelompok, saya juga ikutan bikin, tepatnya pas kelas 3 SMA, jadi saya dan beberapa kawan SMA yang sama2 dari IPA itu buat kelompok belajar (itu juga setelah dipaksa oleh guru fisika legendaris super killer namanya Pak Cik Manto, apa kabarnya ya beliau sekarang??) ya tujuan nya supaya bisa sama2 membantu kawan2 dalam hal pelajaran, anggotanya juga dari kawan2 sesama IPA juga.. awal2nya ide ini, dianggap ekslusif oleh kawan2 yang lain.. hahahaha.. dianggap kerajinan, dianggap ekslusif dll, tapi akhirnya banyak juga yang gabung dan kenang2annya masih ada sampai sekarang, asal ketemu kawan2 pasti masih diceritakan, nama kelompoknya itu BICAK singkatannya dari (Bijak Arif Cerdas dan Kreatif)..
MySpace

namun itu cerita lama, keberadaan geng belajar dulu itu udahan begitu lulus SMA, karena begitu lepas SMA, kami yang dulu2 sama rajin datang ke BICAK itu sama2 sudah melepaskan gelar sebagai anggota kelompok itu, jadinya sama ke semua kawan, gak ada tetap melekat dengan rombongan yang itu ituuuuuuuu saja, maunya jalan ma yang itu ituuuu saja, sekarang semua nya membaur, ke semua kita bergaul mau itu dulunya sekelas atau enggak, sejurusan atau enggak, sekelompok atau bukan.. well, kembali tentang cerita geng tadi, pada saat yang sama, di sekolah saya juga ada rombongan kawan2 yang memang sudah sangat kompak, selalu bersama, rajin ngumpul2 sejak jaman SMA, dan bahkan karena kompaknya mereka yaa.. sampe sekarang.. sampe umur2an segini..
MySpace

saya sendiri secara pribadi melihat apa yang mereka lakukan sebagai bentuk usaha untuk menjaga kebersamaan disesama mereka, yang sudah mereka pelihara sejak dulu, sejak jaman duduk dengan seragam putih abu abu, apalagi kalo kita kembalikan ke definisi mahluk bernama manusia itu sendiri secara sosial ya begitu itu.

Namun jika dengan hidup mengelompokkan diri malah semakin dipandang oleh orang kebanyakan sebagai kelompok yang ekslusif, dan jauh dari jangkauan keakraban dan kehidupan sosial dengan mereka yang diluar kelompok tersebut, apakah itu benar? dan lambat laun jika mereka yang memlihara kehidupan berkelompok ini tetap berbangga bangga hidup dalam komunitas mereka, tanpa mereka sadari yang terjadi sebenarnya adalah mereka sedang mengurung diri mereka dari lalu lintas informasi yang demikian gesit berputar melintas diluar sana, dikomunitas yang lebih besar dimana orang2 dari berbagai latar belakang, asal daerah, strata sosial bertemu dan bercakap tentang kemajuan zaman serta akses informasi.

Well.. ummmhh.. sekarang kalo sudut pandangnya dibalik, maksud saya gini, kita posisikan diri kita sebagai bagian yang melihat kelompok tersebut, apa yang kita rasakan?? tentu saja, macam2, bisa jadi nyantai aja, baik2 aja.. ini biasanya karena kelompok tersebut adalah kelompok yang egaliter, kehidupan sosialnya bagus, berbaur dan mau bergaul dengan siapapun diluar kmonuitas mereka, tetapi bisa jadi juga muncul perasaan kecewa dan berujung tidak simpati, ini terjadi karena biasanya kelompok tersebut bersikap atau bertindak yang membuat mereka dianggap ekslusif, istimewa dan spesial..jauh dari jangkauan kebersamaan dalam kehidupan sosial pergaulan orang banyak.
MySpace

hmmhhh.. sekarang gini, kl kita bertanya, ngapain sih kok bikin kelompok2 segala?? ada yang bakal nyantai jawab, ya tujuannya mau belajar bareng kawan2 yang laen lah.. seperti jawaban saya waktu bikin kelompok belajar dulu, namun ada juga yang bakal jawab dengan jawaban yang ngambang yang sebenarnya mereka sendiri tak yakin, tapi buat saya intinya alasan mereka adalah masalah identitas dan pencarian pengakuan orang banyak tentang mereka, setelah itu, sudah.. ilang lepas kemakan waktu.. sementara mereka sudah dicap ekslusif dan enggan berbaur dengan orang2 sekitar, sementara mereka sendiri merasa sudah mendapat penolakan untuk bisa menjadi bagian kehidupan sosial pergaulan diluar komunitas mereka.

hidup berkelompok bukan lah suatu masalah sebetulnya, asalkan kelompok itu adalah kelompok yang memiliki tujuan dan bermanfaat bagi orang lain, sehingga orang lain pun tidak merasa enggan mendekat atau ingin tau lebih banyak, karena mereka yakin pasti bakal diterima, apapun yang mereka bawa, bagaimanapun latar belakang mereka. yang jadi masalah adalah jika kelompok itu membuat setiap anggotanya kehilangan pergaulan dengan dunia luar dan sifatnya terlalu mengikat yang berakibat orang lain diluar sana berpandangan bahwa kelompok itu enggan bergaul dan tak mau diajak bergaul. dan intinya hidup adalah pilihan, dan sebaik2nya pilihan itu adalah pilihan yang terbaik yang dapat membawa manfaat bagi siapapun yang terlibat dan orang2 sekitar yang terlibat dalam pilihan itu.

hahahhaha... Erikson (sok) bijak nian ahhh ... MySpace

Wassalamualaikum

P.S:
----
Gambar diambil dari http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://fachrezakbar.files.wordpress.com/2008/10/wallpaper_geng01.jpg&imgrefurl=http://fachrezakbar.wordpress.com/upin-dan-ipin/&usg=__06uhL2QWVxVIk7aCfVW5WUpt3TA=&h=768&w=1024&sz=418&hl=id&start=25&tbnid=VtSGKcC86jb7dM:&tbnh=113&tbnw=150&prev=/images%3Fq%3Dgeng%26gbv%3D2%26ndsp%3D20%26hl%3Did%26sa%3DN%26start%3D20

Comments

  1. huhuhu
    kok komen nya skrg agak susah y
    td dah komen puanjang eh page nya di load eror

    masa dl ada d kelas kek gt
    ekseklusifitas dan susah bgt org luar masuk. soale isinay org2 terkenal di kelas dan pinter2. haha jam smp banget

    dan membuat org di luar lingkarannya berpikir "ah lw bukan genk gw"

    cm pas penentuan hasil ujian, ternyata nilai tertinggi bukan didapat dari linkaran itu, malah didapat seorang dari luar lingkaran yg notabene biasa2 aj dan bahkan tidak pernah masuk 5 besar kelas

    apa yg terjadi, pengucilan, mereka sibuk dengen bersedih2 sendiri dan hampir tidak ada anak di dalam lingkaran itu memberi selamat padanya, padahal hal terbalik jika salah satu anak dalam lingkaran itu berhasil, pasti smua anak memberi selamat!!

    lalu salah siapa?

    ReplyDelete
  2. @berkejaran: mmhhh.. gt ya skrg, :D:D:D:D di kopas dl aja gal laen kali wkkwkwk *takut keilangan komen potensial*

    itu kayaknya rombongan anak2 ambisius semua tu gal, mereka belajar tapi mereka mau sekalian tenar juga jadi IQ tinggi, EQ nya g ngikutin.. jadinay kejadian pas nilai g seperti yang diharapkan yang ada kecewa ya sedih2 gitu, tapi kl mereka breprestasi mereka senang nian, apalgi banyak yang ngucapin selamat.. dan memang itu yang mereka inginkan, prestasi dan pengakuan :)

    tapi coba kl sejak awal mereka bikin kelompok belajar yang tujuannya sama2 saling belajar dan mengajarkan, tanpa ada tujuan atau ambisi buat nilai akhir aja, mungkin mereka bakal bisa jadi lebih terbuka, dan orang2 diluar mereka bakal lebih nyaman untuk gabung dan ikutan.. salah siapa jadi gal?? ya menurut ku ya salah mereka, karena saat itu mereka salah menetapkan tujuan dan jalannya pun membuat mereka tertekan.. heheheh...

    btw, jangan2 anak yang dapat peringkat satu itu kau galll wkwkwkwkkwkwkwk :))

    ReplyDelete
  3. hehe iya, sedih kali ak masa itu
    cm temen2 sebangku doank yg ngasih selamat
    sedang several yg dilingkaran itu pandangannya agak sinisme..

    moga2 ak salah tafsir aj hehe

    ReplyDelete
  4. @berkejaran: ;;) biasa tu broo, cuman akhirnya terbukti juga sekarang bahwa kau memang layak dapatkan itu. betul?

    ReplyDelete
  5. ah nda juga son, ak aj juga kaget liat final result nya

    cm ak pikir2 karena mukjizat surat yassin tuh, dari kelas dua hampir tiap akhir minggu gt kumpul sama bapak2 sama embah2 pengajian yasin . sedang kawan2 ambo yang lain pada sibuk nongkrong2 . sempat iri pula, cm mo gmn disuruh bapak pergi nggantiin beliau, eh tnyt ada faedahnya
    hehe

    ReplyDelete
  6. @berkejaran:rajin kau gal,itula mungkin yang namanya kebiasaan baek hasilnya akan baek juga.. hebat orang tua kau gal.. salut buat mereka. :) gak dikasihnya anaknya maen sering2, supaya terbiasa pakai waktu dengan hal2 beguna.. ;))

    ReplyDelete
  7. @ Berkejaran.. Cem mana kau... Ikhlas ajalah..udah masa lampau juga. Aku malah harus lari dari satu kota dan nyangsang di SMA kita gara2 semua orang ngiri aku dapat prestasi. Tak mau dikatakan cem macem terus selama 3 taun. Aku buktikanlah di tempat laen..

    Bukannya sekarang beberapa orang yang mengucilkanmu dulu itu sekarang jadi fans kau??? Ha ha ha... (ambil faedahnya...) Dulu bolehlah mereka berkata ('kau ini siapa?') tapi keknya semua sudah kebalik kan?? (' mereka itu siapa?') sssttt.... rahasia.

    ReplyDelete
  8. @AD: wew... kalo aku buatkan cerita nantik judulnya 'Kisah Pilu: Aku lari karena orang-orang iri padaku' salut buat semangat nya si AD, yang ngasih spirit baik itu langsung atau enggak tentulah orang yagn luar biasa buat kau ya AD.. salam buat mamak ma bapak kau ya :)

    ReplyDelete
  9. InsyaAllah salam untuk emak klo Aq pulang. DAn biar nti kutitipkan salammu buat bapak kepada Tuhan.. :))

    ReplyDelete
  10. @AD:makasi AD...semoga ayahanda AD dlapangkan kubur dan diberi nikmat kubur,amin.. :)

    ReplyDelete
  11. weleh, kukiro postingannyo ngomongin film Genk Upin Ipin, ngahahahhaha....

    klo ngomongin genk, type nya mmg macem2 bung. dari yg begajulan smpe yang surga oriented (halah)

    saya jg sekarang punya genk (sekelompok teman yg intens kumpul bareng). senangnya sih, jd punya teman2 yg pasti siap membantu di saat urgent. just like family. secarrrra di JKT perantauan dan sebatang kara galo bung......

    ReplyDelete
  12. @uwo: kenaa dehhhh wo.. * senang girang jebakannya mempan :P* iya mungkin salah satunya itu enaknya, apalagi kl tipe kelompoknya membawa manfaat dan satu lagiii gak mengekslusifkan diri..

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Cerita Psikotes Erikson

Paradoksal Jakarta

Touring Palembang- Baturaja