Tentang Kepergian
Kira kira 3 minggu lalu, saya dapat kabar bahwa sepupu bapak saya (nenek saya dan ayah sepupu bapak saya ini bersaudara kandung) dirawat di rumah sakit pusat angkatan darat gatot soebroto (RSPAD Gatot Soebroto), didaerah senen, gak terlalu jauh dari lokasi kos-kosan saya, begitu dapat kabar saya langsung menjenguk di akhir pekannya, begitu juga di pekan keduanya, hingga saat saya niatkan untuk menjenguk nya pada pekan ke tiga ini (16 Agustus 2009), saya terima kabar bahwa sepupu bapak saya itu sudah meninggal dunia...
Assalamualaikum dan dear all... bagaimana kabarnya??? well, sebenarnya pada saat nerima kabar itu saya merasa ragu ragu untuk menjenguk atau tidak, karena saya yakin bahwa sepupu ayah saya itu tidak terlalu mengenal saya, saya tahu tentang beliau, karena memang beliau kira2 sudah ada dua periode menjabat sebagai kepala desa di daerah asal saya, Baturaja, dan karena itulah dalam beberapa kesempatan saya membutuhkan tanda tangan beliau selaku kepala desa untuk memperlancar urusan saya waktu mau ikut seleksi perguruan tinggi negeri atau kedinasan (misalnya buat bikin surat belum menikah, surat pengantar berkelakuan baik, kartu keluarga, dll).
dulu juga waktu masih SD saya sering lihat beliau ini saban sore berjalan2 keliling desa naek mobil jeep biru, sambil mengawasi masyarakat membersihkan halaman rumah masing2, yaa.. biasanya memang ada acara bersih2 bersama satu desa dengan membersihkan halaman rumah masing masing apalagi kalau mau menjelang acara 17an,
beliau ini sambil sesekali turun dari mobilnya lalu berdiri di tugu/gapura sambil meyilangbelakangkan kedua lengan, dan melihat ke sekeliling ditemani anaknya, saya dan anaknya seusia, kami berkawan, namun sudah 10 tahun belakangan tidak bertemu, karena SMP dan SMA nya ia disekolahkan di Jogja, sementara saya tetap di Baturaja, sehingga ketika pas saya niatkan menjenguk, kebetulan sekali ini bisa dijadikan kesempatan untuk bertemu kawan lama saya ini..
Kamis 30 Juli, saya pergi menjenguk, kebetulan memang sedang ada tugas di daerah Gambir dan rupanya berdekatan dengan RS nya, jadi begitu selesai tugas, saya langsung pergi ke RS, tadinya mau naek busway, cuman rupanya lokasi RS nya itu berlawanan arah dengan rute busway, sehingga mutarnya nanti terlalu jauh, jadinya saya jalan kaki, sambil kebetulan juga cari-cari toko buah buat dibawakan ke RS, kemudian begitu sampai di RS, dan tanya tanya ke bagian Informasi, rupanya beliau dirawat di Paviliun Darmawan, di kamar 102B, saya langsung kemudian masuk ruangan, begitu masuk, saya mendapati beliau terbaring ke samping kiri sambil ditunggui oleh anak istri dan beberapa orang saudaranya, saya pun langsung melihat wajah wajah yang saya kenal namun sudah sangat lama tidak saya temui, untungnya mereka ramah dan begitu saya memperkenalkan diri, mereka langsung ingat dan tahu bahwa saya masih hitungan keluarga dengan mereka, sementara anaknya yang kawan saya itu sedang tidur, saya ingat semua wajah itu, karena dulu waktu SD saya sering menemani nenek saya mengajar membaca Al-qur'an kepada anak anak sepupu ayah saya ini.
saya pun duduk disamping istri beliau, diceritakannya bahwa suaminya ini sudah dirawat semenjak dari RS Baturaja lalu dirujuk ke RS Palembang sampai akhirnya ke RSPAD ini, sampai hasil pemeriksaan terakhir dikeluarkan kata dokter penyakitnya adalah semacam radang di tenggorokan dan saluran pernapasan, mungkin itulah yang membuat belia sulit memasukkan makanan dan mengalami sesak napas.. makanan masuk lewat infus dan ia sempat dibantu bernafas lewat selang tabung oksigen, saya melihat dan memperhatikan wajah sepupu ayah saya ini, saat itu ia kelihatan lemah dan meski begitu saya sedikit merasa tahu bahwa ia sedang mengingat dan berusaha mengenali siapa saya, saya merasa kasihan meihatnya, sambil memijat2 sedikit sedkit jari jemarinya,dan membantu membersihkan liur/dahak yang ia muntahkan.
tak lama kemudian kawan saya terbangun, sudah 10 tahun tak bertemu, ia sekarang semakin gemuk, dan kemudian kami berdua keluar ruangan dan duduk sambil bercerita diruang tunggu Paviliun, lama tak bertemu, kami bercerita tentang banyak hal, mulai dari cerita sekolahnya di Jogja, pekerjaannya, hingga riwayat sakit ayahnya, ia menceritakan rasa bosannya menjalani hari2 dirumah sakit, menunggu dan berdoa demi kesembuhan ayahnya, sebagai pendengar, saya merasa berempati, saya tahu apa yang ia rasakan, sama seperti ketika di pertengahan 2001 lalu, selama 40 hari lebih ayah saya, saya dan saudara saudara saya menemani Almh. Ibu saya yang dirawat dirumah sakit karena menderita Diabetes Melitus, hingga akhirnya meninggal di rumah sakit tersebut, hari hari yang berisikan penantian, doa dan harapan untuk kesembuhan, ditemani dengan bau obat2an, atau berbincang2 dengan sesama mereka yang menunggui keluarga mereka yang dirawat dirumah sakit. kepada kawan saya ini, saya cuma bisa bilangkan untuk terus sabar dan berdoa, karena hari esok pasti kan datang dan kemudian ia akan berlalu untuk berganti dengan perjalanan dan cerita yang baru.
hari sudah cukup malam, dan saya pamit pulang dan saya sempatkan mencium kening sepupu ayah saya ini sebelumnya, karena beliau mengingatkan saya pada ayah saya yang ada di Baturaja....
satu minggu kemudian, sehabis mengantarkan kawan saya dari Bogor untuk berangkat ke Cipanas,saya memang meniatkan untuk ke RSPAD lagi untuk menjenguk jadinya saya langsung kembali ke Jakarta naek kereta Ekonomi AC sore dan pas menjelang magrib saya turun di Stasiun Juanda, yang lokasinya persis di belakang Masjid Isiqlal, sehingga kebetulan jadinya saya sempatkan Magrib di sana.. (ini adalah kali pertama selama 5 tahun di Jakarta saya sholat di Masjid ini, Subhanallah Masjidnya is really huge and amazing) .. sesudah sholat saya langsung ke RS, dan begitu sampai saya dapati bahwa ruangan beliau sudah dipindah ke 107, saya pun masuk dan mendapati beliau terbaring dengan air muka yang lebih segar, tanda bahwa kondisinya sudah membaik..alhamdulillah... tidak ada lagi selang yang terpasang di hidungnya, hanya infus saluran makanan. beliau pun tersenyum melihat kedatangan saya, entah saat itu beliau sudah mengenali saya atau belum....
diruangan itu ada Istri, anak dan seorang saudaranya, saya pun kemudian duduk disamping beliau yang masih susah dalam berbicara, sambil sesekali membantu mengelap keringat di wajah dan sekujur tubuhnya, dan juga saya sempat membantu menggantikan celana dalam yang sudah basah dan sudah waktunya dipakaikan yang baru. Buat saya, beliau ini adalah orang yang beruntung, dikaruniakan rejeki yang berlebih ketimbang orang kebanyakan di desa saya, sehingga keluarganya mampu mengantarkan perawatannya hingga ke Jakarta, dari yang tadinya di Baturaja dan terus dirujuk ke Palembang, anaknya juga pernah mengatakan kepada saya, bahwa Alhamdulillah mereka sekeluarga memiliki cukup dana untuk membiayai pengobatan dan akomodasi sepupu ayah saya ini yang dengan itu pula mereka kemudian mendapati ayah mereka dirawat dan diperhatikan dengan baik oleh pihak RS, ia pun menyampaikan simpatinya pada penduduk dari kalangan ekonomi menengah ke bawah yang belum tentu bisa seperti mereka, karena sudah bukan rahasia bahwa kebanyakan RS sekarang ini sulit menerima atau memberi perhatian lebih pada pasien dari kalangan ekonomi lemah.. (Satu hal yang membuat saya kesal adalah kenyataan ini!!!)
Ketika sudah agak malam, saya pamit pulang kepada istri dan anak beliau serta kepada beliau juga sambil mencium keningnya, dan ketika akan keluar meninggalkan ruangan, diambang pintu saya membalikkan badan saya menatap ke beliau yang kemudian dengan lemah mengangkat tangan dan berusaha untuk senyum kepada saya, yang kemudian saya balas senyum dan ucapan salam, saya pun pulang....
Seminggu berlalu, sudah saya niatkan bahwa Senin pagi (pas libur nasional, 17 Agustus) untuk menjenguk beliau dan saya lumayan yakin bahwa kondisi beliau tentu sudah semakin membaik dari minggu ke minggu, namun ketika pada hari Minggu pukul 14.30 siang, ketika saya baru saja memarkirkan motor saya di sebuah Mall di Casablanca, saya mendapat kabar bahwa Beliau sudah meninggal dunia jam 12.30 siang nya, sayapun langsung ambil motor di parkiran dan terus pergi ke RS, setibanya di RS, bagian Informasi mengatakan bahwa janazah beliau sudah di antarkan ke Kamar Jenazah, sehingga saya bergegas ke sana, dan setibanya disana, sudah banyak orang baik dari pihak keluarga beliau maupun istri... dan selanjutnya yang saya lihat itu adalah kesedihan dari anak dan istri beliau yang ketika itu sedang dimandikan oleh anak2 nya..
Saya tidak tahu bahwa saat saya membalikkan badan saya dan melemparkan pandangan dan senyum saya pekan lalu diambang pintu kamar RS tempat beliau dirawat, adalah menjadi kali terakhir saya melihat beliau hidup bernyawa, yang pasti bagi saya tidak ada lagi yang perlu disesalkan, selaku keluarga dari pihak beliau, saya juga mewakili Ubak saya yang tidak bisa datang menjenguk ke Jakarta, saya sudah datang menjenguk dan membantu sekedarnya yang saya bisa..
Istri dan anak2 beliau merasa kehilangan dan sedih pastinya saat mengetahui bahwa beliau sudah berpulang ke Rahmatullah... rasa yang paling tidak sama seperti yang saya rasakan ketika suatu pagi dihari Senin, 21 Juli 2001, saya mendapati tabung gas yang membantu Almh. Umak saya bernafas sudah tidak lagi mengeluarkan gelembung gelembung Oksigen, yang ada hanyalah tubuh Almh. Umak saya yang terbujur kaku didampingi dua nenek saya yang membacakan ayat ayat suci Alqur'an dan dikelilingi Ubak dan saudara2 saya yang kelihatan sedih dan mendapati akhir dari sebuah pengharapan dan penantian yang terbaik bagi Almh. Umak saya adalah kembalinya beliau ke Rahmatullah, yang pastinya kita semua akan kembali kepadaNYA...
kepada Paman saya.. Alm Hermanto saya berdoa semoga ALLAH.SWT menerima amal amal ibadahmu dan mengampuni dosa dosa mu serta mengkaruniai mu dengan nikmat kubur dan doa yang tiada putusnya dari anak anakmu, aminn...
Saya dapati orang orang didalam keluarga saya lahir dan meninggal, memang begitu kelihatannya perjalanan hidup, demikian juga buat keluarga sepupu Ubak saya itu semoga mereka dikaruniai kesabaran dan kemurahan rezeki dari yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, ALLAH.SWT, amin...
Wassalamualaikum
P.S:
-----
Mengenang, Almh. Umak saya..'ya ALLAH... terimalah amal ibadah beliau, ampunilah dosa dosa beliau dan berikanlah baginya nikmat kubur ya Rabb, dan pertemukanlah kelak kami di SurgaMu yang Maha Indah, ya Rahman ya Rahiim..aminn..'
gambar diambil dari http://yodama.files.wordpress.com/2009/01/hint-love-20-e80qm5l46l-1024x768.jpg
Aamiin..
ReplyDeletemakasih ardi, eh minta link blognya dongg..
ReplyDeleteSemoga amal ibadahnya diterima dan diberi kelapangan di kuburnya. AMin ya ALLOH...
ReplyDelete:) makasih ya Ry.. amin...
ReplyDeletewaduh, terharu banget saya bacanya...
ReplyDeletecieeeee.. masa sihh??? makasih ya.. :D
ReplyDeleteaku juga terharu neh.. huuu menyenteuh bgt kishnya son..
ReplyDelete@berkejaran: wew... berkejaran kembali beredar.. makasih gall. :) hehehe..
ReplyDelete