Renungan Dalam Diam
Tersadarkan bahwa semua tawa dan canda adalah sebentar-sebentar saja, sebentar sekali..
Terbangunkan bahwa sedih dan muram itu hanyalah sekejap-sekejap saja, sekejap sekali..
Jadi kenapa aku sandarkan hidupku kepada dua kalian? kalian ituu.. hahahah cuma selintas-selintas saja datangnya..
Akhirnya, semuanya berjalan sesuai ritme, aku lalu bangun dan dapati aku tertinggal..
Kemudian, aku berusaha mengejar, tapi aku justru telah semakin terputar terlempar..
Lalu, aku diam..tercekat dalam kesendirian..
Dan aku hanya bisa berusaha tenang lalu tersenyum dan mengatakan..
Aku Memang Harus Menghadapi ini Sendirian..
Tiba-tiba, semua terasa semakin bergejolak..
Aku gembira karena harapan, sekaligus..
Aku juga terluka karena harapan..
Lalu kalian berdua.. kenapa kalian berikan aku harapan??
hahaha.. Bolehlah aku katakan..
Aku Menyesal Telah Mengenal Kalian???..
Dalam suasana yang muram suram dan hitam..
Diantara keterpurukan yang kian terjerembap..
Aku bangkit berdiri untuk melawan..
menikmati rasa sakit dan mengubahnya menjadi kegembiraan..
Karena Tidak Ada Pilihan Lain, Selain Aku Harus Terus Berjalan..
Semua ini mungkin cuma masalah perasaan..
Karena kalian berdua itu semu, tak nyata, tak tampak dan tak berwujud..
Yang ada cuma lonjakan rasa bahagia atau hati dan wajah yang diam..
Tanpa ekspresi..lalu mati dalam hitungan detik atau menit..
untuk kemudian pergi silih berganti..
sibuk dengan permainan dan dunia kalian sendiri..
Cuma bisa aku katakan adalah..
Akan Kuperlakukan Kalian Sebagaimana Kalian Memperlakukan ku, Hanya Sebentar-Sebentar Tiada Lekat Dihati, Apalagi nurani..
Aku dapati aku menipu diriku sendiri dalam harapan semu..
Aku dapati diriku terkapar terjebak harapan..
Tapi dalam renunganku yang terdalam,aku temui dan sadari bahwa..
ALLAH.SWT Tidak Akan Pernah Meninggalkan ku..
P.S:
-----
Diluar hujan.. Semoga rahmatNya tercurah didalamnya untuk kita semua, amin..
gambar diambil dari http://bethanytoronto.files.wordpress.com/2008/11/dontgiveup.jpg
mrenung diam diam atau diam diam merenung?
ReplyDeletesik tak renungkan sik
sip dapat pertanax
ReplyDeleteehmmm.. Amiien :)
ReplyDelete@suwung: dua duanya salahhh.. kan judulny Renungan Dalam Diam.. *horeeee berhasil membantah om suwung* =))
ReplyDelete@kosong:hahahah kalah cepat ma si suwung noh!!! b-(
ReplyDelete@Irma: malu ahh ada Mrs.Arrazaq.. *sembunyi dibalik buku, pura2 baca* :p:p:p
ReplyDeleteDalam nian... Perjalanan memang belum usai rik. Kau blm liat ujungx to?
ReplyDelete@AD: masih dalam segitiga bermuda kayaknya fa wkwwkwk ujungnya??? hehehhehe belum tau lah, doain aja biar sabar, dan indah pada waktunya *sambil nyanyi megang mike* 8-}
ReplyDeletemantap nih....renungan dalam diam.....btw tengkyu telah berkenan mampir di gubukku....
ReplyDeleteyeeee....malu2 kucing... :P:P
ReplyDelete@fajar: makasih sob, iya itu hasil renungan antara diam dalam emosi yang tertahan, berusaha ditahan daripada keluar dan menjadi sesalan... alias berusaha tegar dan sabar..
ReplyDeletehihihihii
ReplyDeleteaku slalu mengagumi org yg pandai berolah kata menyalurkan nuraninya
berkejaran like this
@GWN: jadi malu ni gan.. makasih ya gan.. tulisan2 agan juga OK .. :D:D:D:D:D:D:D:D
ReplyDelete