Kembalikan Indonesiaku!!!


"....semua kenangan kenangan yang manis terbayang kembali, dan aku sadar bahwa semuanya akan dan harus berlalu, ada perasaan sayang akan kenangan kenangan tadi, aku seolah-olah takut menghadap kemuka dan berhadapan dengan masa kini, dan masa lampau terasa nikmatnya, tetapi aku mempunyai kesadaran yang teguh bahwa let the dead be dead...."

*beberapa menit menjelang pergantian hari*

Assalamualaikum kawan2 sekalian and good evening all.. Barusan muter lagi film Gie (2005) setelah terinspirasi baca note nya Djonggara (kawan sesama Blogger) di fb, dan tiba-tiba dari sekian banyak pernyataan-pernyataan Gie yang paling saya suka adalah itu yang saya jadikan opening postingan ini..

Jika saja dalam kutipan itu kata-kata 'aku' kita gunakan untuk mewakili negara Indonesia kita ini, maka itu artinya ia telah melihat diri nya sendiri berada dalam keadaan yang menuntut pergerakan ke arah perubahan, merasakan kembali manisnya kejayaan masa lalu dan meninggalkan semua keterpurukan dan ketertinggalan karena mereka hanyalah masa lalu, sudah mati, sudah lewat dan hikmah yang telah diperoleh didalamnya tidak akan pernah terhapuskan.

Berbagai kejayaan pernah diraih negeri ini, kita pernah menjadi penghuni barisan papan atas dibidang olah raga, pendidikan, kesejahteraan dan keamanan yang membuat kita menjadi negara yang diperhitungkan di mata dunia, tapi itu dulu.. dan sebagai anak negeri ini, saya mengakui bahwa saya betul-betul menunggukan momen-momen itu terulang kembali dimasa kini..

Menyaksikan apapun yang terjadi di negeri ini, sesekali saya menjadi buta dengan mengatakan, Indonesia, bad or good, is my nation, karena saya tidak menemukan jalan lain yang lebih nasionalis selain dengan menerima kenyataan yang diwakilkan oleh ungkapan itu. Bukan hanya sembako yang kini menjadi mahal di Indonesia ini, tetapi juga kejujuran, keadilan dan keberanian.

Saya hanya bisa diam tercekat saat mendapati fakta yang dibeberkan John Perkins dalam bukunya Confession of an Economic Hitman (2004) tentang bagaimana keadaan negara kita ini yang sebenarnya dari sudut pandang seorang ekonom asing yang bekerja untuk World Bank dan Korporatokrasi USA.
Dibebekan didalam buku itu tentang proyek pembangunan infrastruktur Indonesia yang mereka jalankan mulai dari era 60an mulai dari Listrik PLN, jalur kereta api sampai dengan pelatihan militer yang telah dijalankan, diberikan dalam bentuk perjanjian hutang yang sesungguhnya tidak akan pernah mampu dibayarkan, karena nilai nya di mark-up sejalan dengan laporan proyeksi kemajuan palsu yang dibuat dengan teknik ekonometri (gabungan Ekonomi dan Statistik).

Keadaan ini membuat para pemimpin negeri ini menjadi tunduk patuh pada apapun demi melayani kepentingan Amerika, negara republik yang menjelma menjadi penguasa dunia lewat agen-agen ekonominya. Tunduk karena ketidakmampuan melunasi hutang itu, yang hanya bisa dibayarkan lewat penyerahan aset-aset tambang yang hingga kini semakin dikeruk habis oleh asing dengan perjanjian bagi hasil yang sangat jauh dari menguntungkan negara ini, sementara penduduk sekitar hanya menjadi buruh kasar dan penikmat limbah buangan penambangan itu.

Seorang kenalan saya,seorang geolog yang pernah ditugasi meneliti batuan tembaga di area tambang freeport pernah menemukan bahwa apa yang terkandung dalam tembaga olahan di Freeport di Jayapura itu, mengandung emas. dan ini tidak ada didalam perjanjian kontrak karya dengan pemerintah Indonesia, dengan kata lain mereka bisa menikmati dan mengeruk tembaga sekaligus emas di penambangan freeport. belum lagi hasil olahan sekunder tembaga itu sendiri.


Dilingkungan kantor saya, saya hanya bisa tersenyum sendiri jika ada pihak World Bank yang datang menemui bos-bos dikantor saya untuk kemudian dari hasil pertemuan itu kami para bawahan diminta menyediakan data yang mereka inginkan dalam rangka persiapan pelaksanaan proyek baru pengembangan sistem perpajakan terintegrasi Indonesia, dan lagi-lagi proyek ini dijalankan dengan dana pinjaman dari World Bank, persis sama dengan apa yang terjadi dengan saat pengembangan infrastruktur energi listrik, dan perhubungan di era-era sebelumnya.

Tapi apalah yang bisa saya dan mungkin kita lakukan?? Tidak ada lain kecuali terus berharap dan memegang teguh keyakinan apapun yang terjadi bahwa kelak tiba masanya semua kebobrokan ini dibuang jauh dari negara ini. Harapan dan keyakinan yang diwujudkan dalam bentuk usaha mengembangkan diri (belajar, bergaul dan bertanggung jawab) dan menjagakan nilai nasionalisme sehingga keduanya berjalan bersama, mengambil keputusan yang diiringi pemikiran terwujudnya kesejahteraan di setiap penjuru negeri ini, karena idealisme harus mendapat tempat dalam menjalankan tanggung jawab. Meski itu akhirnya mungkin akan menjadi salah satu bagian seperti 'Tragedi Seorang Loyalis', tapi ada makna dan alasan kita berbuat melakukannya.

Wassalamualaikum

Comments

  1. PERTAMAAAAAAAAAAAAAAA!!! (coret2 tembok rmh EW ahh..mumpung orgx lg sbuk **clingak-clinguk melet :p)

    ReplyDelete
  2. 1. Kmrn kekx aq komen d postingan EW sblmx,tp emg bwt cebong ipiet. Kok g ad ya? Dhapus ya? (Hmmm..) 2. Jd lgs ingat ms kul wkt dpt matkul ekonometri (pliz jgn tnya brp nilainya). 3. Ap y kira2 hal kecil tp qt lakukan bersama-sama,bersatu selrh rakyat untk membangkitkan indo? (Dlm pkrn terbyng pengumpulan koin utk membela ktdkadilan hukum yg kmrn liat d tipi)

    ReplyDelete
  3. GIE ya?
    jadi makin terinspirasi mendaki Semeru?
    si GIE kan pecinta alam yang suka mendaki gunung juga tuh

    ReplyDelete
  4. @AD: #1. selamat menikmati pertamax nya AD *sambil nyediakan cat pilox lebih banyak buat AD untuk corat-coret*
    #2.waduhh g ada tu AD, ada juga komenannnya si Cebong tu ak reply, yang dari AD@Cebong liat.. gagal posting mungkin AD..hahahha btw dunia ini sempit sekarang aku sekantor dengan kawan kuliah kau dulu namanya firda Fifi Nurdim wkwkwkw =)) nahh ngumpulih koinn tu menurut ku ya bs juga, meski kayaknya g elit tapi sangat ampuh untuk menunjukkan solidaritas kita :D:D:D:D:D

    ReplyDelete
  5. @Elsa: yoiiii mbak Elsa, itu GIE, lengkapnya Soe Hok Gie.. filmnya FFI 2005, hehehe iya dia aktivis mahasiswa yang kemudian mengabdikan diri jadi dosen sastra di UI Salemba, Jakarta Pusat waktu jaman itu, ia pendiri MAPALA (Red, Mahasiswa Pecinta Alam UI) yang meninggal dalam salah satu pendakiannya ke Semeru.. btw, ;) doain ya mbak Elsa, aku mau ke Semeru juga ni akhir tahun ini..

    ReplyDelete
  6. @suwung: kakakakakkaka =)) terkaget2 aku omm kirain siapa yang id nya kosong rupanya om suwung juga... hahaha bentar lagi id nya EMPTY ni hehehe.. makasih om makasih.. ;;)

    ReplyDelete
  7. @Makkk..!! Fifi ngantor dstu?? Subhanallah... Br kmrn nikah tuw EW..sm kawan baekq jg. Tuh aq dtag d fbq. Sayang bgt..g bs hdir.. Pinter nian anak itu gan. Btw.. Si cebong kok ndak muncul yo?? Aq komen k dia yo ndak masuk-e..

    ReplyDelete
  8. @AD:iya satu ruangan ma aku AD.. gmn sempitkan dunia?wkwkwkwk =)) iya itu juga taunya pas liat poto kau kok ada di tagging nya.. hahaha si cebong tu jarang muncul fa,.. fb-an aja sukanya.. kau add aja dr fb q, namanya Cebong Ipiet.. itulaahh aku kan da liat g ada rupanya AD..

    ReplyDelete
  9. Hahaha..soalx si cebong nih kykx aq kenal juga. Kalo bener ini cebong yg sm.. Guru besarku d dunia maya itu rik. Org yg pertm kali mengenalkan aq pada mirc (hahaha..)

    ReplyDelete
  10. @AD: hahahah bs jadi kayaknya AD.. soalnya dia juga sering2 bikin template blog, dah expert kayaknya :)

    ReplyDelete
  11. maka mari menjadi bagian kebobrokan itu, atau menjadi agen pembawa perubahan...

    ReplyDelete
  12. Gak salah lagi... Cebong ipiet yp sama. Temen satu kawah candra dimuka. Hahaha.. Dunia ini,panggung sandiwara.. (Nyanyi mode on..)

    ReplyDelete
  13. @MI:mari kita jadi agent of change aja mas... :)

    ReplyDelete
  14. wah, sampai begitu ya? ck...ck...ck...sungguh terlalu.

    ReplyDelete
  15. @AD: hahaha rupanya CI juga kawannya fifi betul2 lah g ada yang kebetulan memang :)

    ReplyDelete
  16. @Fanny: yah begitulah fann.. coba cari aja bukunya kalo mau baca, limited edition emang.. ada edisi inggris nya juga. *lanjut kerja lagi*

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja