Part I: Pendakian Gunung Semeru
Tentang Pendakian ke Semeru, maka..
Itu tentang rasa lelah dan letih yang terus dilawan.. itu tentang rasa bosan dan putus asa yang telah mati terbunuh dalam setiap langkah.. dan ketika semuanya telah mengkristal menjadi satu kata tak berwujud : S.E.M.A.N.G.A.T maka teruslah berjalan mendaki ke puncak Mahameru, sampai akhirnya menjejakkan kaki-kaki ini di Puncak tertinggi di Tanah Jawa, 3676 mdpl.
Assalamualaikum wr wb and dear friends..how was your long-weekend?? saat saya menulis postingan ini maka, rasa letih dan pegal-pegal di tubuh saya masih tersisa.. begitu juga rasa puas nya telah menjalani suatu adventureseru masih tersisa di sini.. ya disini.. di jiwa ini dan melebur jadi satu dengan pelajaran baru yang didapat didalalmnya..
Semua bermula dari rencana semenjak sebulan lalu, dengan segala persiapan fisik dan lain-lainnya dan akhirnya.. the story goes...
Kamis, 23 Desember 2009 (10.30 WIB) di Gatot Soebroto
sianu@gmail.com: bro bisa kabur 10.30 gak?
me: mmmm bs gmn jadi bro?
sianugmail.com: barang2mu dimana?
me: dikantor bro gmn?
.....
.....
me: bs insyaALLAH jam 10.30 ketemuan dmn?
sianu@gmail.com: di basement mobilnya disana
Dan tepat jam 10.30 WIB saya langsung meluncur ke Basement kantor sambil bawa Carrier isi barang-barang keperluan selama pendakian, lalu terus meluncur ke Stasiun Senen, Jakarta Pusat (sudah buat surat ijin pulang cepat gannn). Disana sudah ramai penumpang lain yang beberapa dari mereka rupanya adalah orang-orang yang juga akan mendaki.. dan kebetulan juga rata-rata dari mereka juga akan mendaki Semeru, setelah naek kedalam gerbong kereta, (dapatnya gerbong yang terakhir.. dibuntut kereta) dan semuanya berkumpul, maka ada 16 orang dalam satu rombongan kami (Saya, Danang as the TL, Erry, Alex, Ashari, Dee, Suci, Lisna, Sulis, Septi, Lukman, Arif, Yudha, Bolang, Dedi dan Toni)..
Kami semua memulai perjalanan itu dengan menumpang kereta super ekslusiv dan super cepat, namanya M.A.T.A.R.M.A.J.A yang mulai bergerak meninggalkan Jakarta pukul 2 siang Kereta terus melaju.. melintasi kepongahan hiruk pikuk Jakarta, menembus harmoni kacau kehidupan kaum urban dan meliuk-liuk ditengah bentangan lahan sawah padi yang hijau juga sendu dirundung suasana sore...
Beragam alat-alat aneh yang susah dijumpai di mall besar bisa dengan mudah ditemukan di kereta ini, ditawarkan oleh pedagang asongan, mulai dari alat pijat sampai cerutu pembersih racun rokok.. kemudian tentang nyanyian.. jangan takut jangan khawatir, mulai dari dangdut sampai ke sinden juga ada.. atau mau nostalgila?? ada juga.. tapi yang gila betulan adalah waktu tiba-tiba seorang perempuan jadi-jadian yang berprofesi sebagai musisi jalanan a.k.a Bencong pengamen mendekati saya dan mencoba menggerayangi jambang dan paha saya.. dan dengan gombalnya berkata :'Mas.. kamu ganteng.. aku mau lo gak makan seminggu asal bisa lihat muka kamu...'
aw..aw..aw..aw..aw..aw.. apa-apaan ini??????pergi..pergi..jangan ganggu saya..
ujar saya dalam hati sambil menampik tangan Bencong Pengamen itu.. sukurnya dia masih punya malu dan akhirnya pergi menjauh menghilang diantara kerumunan penumpang dan suara sindennya tenggelam diantara riuh rendah suara mesin kereta yang beradu sibuk dengan teriakan pedagang asongan..
When you were in the Train, How did you feel?Boring or Dry?hahahah indeed i did!! tapi ya dinikmati aja..kapan lagi soalnya bisa tidur dengan posisi badan separuh miring hampir jatuh dan setiap menit di dorong-dorong mereka yang lalu lalang.. dan harus tetap siaga meskipun sedang tidur pastikan bahwa barang bawaan disimpan atau dipegang rapat.. pokoknya jangan taruhkan ikan asin diatas meja, karena kucing yang lapar akan menerkamnya...*pengalaman waktu ke Jember kemaren soalnya heheheh*
Kamis, 24 Desember 2009 (08.30 WIB)
Rombongan kami tiba di Stasiun Malang, hahaha.. senang rasanya bisa kembali berhasil melintasi Pulau Jawa dari dan untuk ke dua kalinya bisa datang lagi ke kota Malang, saya dan rombongan pun meninggalkan stasiun dan sebagai PAGP atau Pecinta Alam Gila Poto hahahah.. maka tak ada salahnya poto sebentar di label stasiun Malang.. :D
Adalah sebuah Restoran Warna Warni di dekat stasiun itu, yang kami jadikan tempat sementara untuk beristirahat, sarapan dan repacking barang-barang, berbagi beban barang konsumsi dan sejenak melepaskan pandangan mata ke pelataran depan jalanan kota Malang.. selang beberapa menit kemudian kami melanjutkan perjalanan ke terminal Tumpang, suatu daerah sebelum akhirnya tiba ke pos pendakian pertama, yaitu Pos Ranu Pani. Perjalanan ke Tumpang diwarnai dengan jatuhnya carrier seorang kawan ditengah jalan gara-gara kelebihan beban, dan ketika isi muatan dibagi dua dengan angkot tambahan jadilah perjalanan ke Tumpang menjadi lebih manusiawi dan melegakan hahaha..
sekitar 1,5 jam kemudian kami tiba di terminal Tumpang, sisi lain kota Malang yang medannya mulai menanjak berupa dataran tinggi.. dan kami mulai melanjutkan perjalanan dengan menyewa Jip bermuatan kapasitas maksimum 20 orang (you will not believe it, if you see it, that was too small to load 20 persons wkwkkwkwkw) kemudian carrier-carrier dinaikkan, sapi-sapi ehh maaf maksudnya kami semua melompat ke dalam Jip nya, dari sini perjalanan ke Pos pendakian pertama, Ranu Pani dimulai.. 2 jam dalam Jip ini adalah 2 jam dimana rasa lelah terbayar lebih dari setimpal dengan pemandangan yang Maha Indah dan membuat kita terperangah akan kebesaran ciptaan ALLAH.SWT disisi lain bumi Indonesia ini.. beberapa kawan mulai sibuk memutar lensa Nikon nya, sementara yang lain sibuk jepret sana jepret ini, saya???sibuk jadi model nya...hahaha... :D *jadi malu ni gan*
Disela perjalanan, kami tiba dulu ke Dinas Perijinan Pendakian (bener gak ya namanya) untuk mendaftarkan kegiatan kami berikut nama-nama kami.. di dinas perijinan ini berhubung masih ada koneksi internet nganggur yang gak dipakai akhirnya saya sempat kan buka BSE disana hahaha... saat mendaftar kami diberitahukan bahwa pendakian hanya diijinkan sampai Pondokan Pendakian di Kalimati, wahh.. hampir desperatewaktu itu, bisa jadi impian ke tanah tertinggi di Pulau Jawa terpaksa dikubur.. namun semua kami sepakat bahwa jika cuaca mendukung maka kaki-kaki kami harus tiba di Puncak...
Semua kami berselimut dingin, kadang dirundung hujan kecil atau cuman sekedar kabut, jika melihat kebawah maka yang dilihat adalah bukit curam terjal yang ditanami dengan tumbuhan sayur khas pegunungan semisal; kol, kentang, bawang, kacang atau wortel.. belum lagi sapaan ramah khas bocah-bocah pegunungan yang bertelanjang dada tak peduli dingin dan melambai-lambaikan tangannya kekami seakan berkata:'Selamat Datang di sisi lain tanah tertinggi di Pulau Jawa' Well..well..well.. here we come :)
Kamis, 24 Desember 2009 (16.30 WIB), Ranu Pani..
kemudian tibalah juga kami di Pos Pendakian pertama Ranu Pane, disana sudah banyak rombongan pendaki yang baru saja turun atau baru akan mendaki seperti kami, di pos itu disediakan papan corat-coret yang istilahnya disebut dengan Papan Vandalisme, dipapan itu telah banyak coretan mereka yang sudah pernah tiba dipuncak.. menorehkan kenangan.. ungkapan perasaan haru dan salut serta bangga.. begitu juga saya dan kawan-kawan, Erikson Was Here 24/12/2009 saya buat di papan itu..tepat dibawah stiker bergambar Soe Hok-Gie yang dibuat saat napak tilas pendakiannya 1 minggu lalu.. yang distiker itu tertulis (Saat mereka berbicara tentang manfaat dan guna maka saya berbicara tentang cinta dan keindahan alam) *mohon dikoreksi kalo salah ya gann :)*
Menjelang pendakian dan sore itu hujan cukup deras ditambah lagi dingin yang katanya bisa lebih dingin jika musim kemarau.. kami berdoa bersama sesaat sebelum mendaki.. kemudian mulai melangkah.. dan memasuki papan tulisan besar 'SELAMAT MENDAKI' dan disisi kiri kananya terlihat para petani merawat lahan dan memetik sayur-sayuran ditemani anak-anak mereka.. kami terus saja mendaki.. ditemani hujan dan dikawani dingin.. semua diam.. dan hari mulai gelap.. tapi semangat ini untuk bisa sampai dan terus berjalan tetap menyala-nyala dengan terang didalam sini..*itu didalam dada masing-masing heheheh*
Berjalan dan terus berjalan.. nafas mulai terengah-engah.. kaki mulai lelah.. bahu mulai terasa berat menahan beban sementara medan semakin terasa berat.. tanah terjal di tepi jurang.. rintangan kayu dan pepohonan yang roboh dan lebatnya rerumputan akhirnya mulai menjadi biasa bagi saya dan kawan-kawan, semua terbayar.. saat di senja itu pemandangan di Ranu Pani menampakkan rupa-rupa alam dengan degradasi warna yang menakjubkan.. sesekali berhenti untuk sekedar menambah energi dari coklat dan madu (rekomendasi dari seorang kawan yang benar2 bermanfaat!!!!) dan kemudian mulai berjalan lagi... kadang saya mulai bertanya.. kapan ini sampainya.. dimana kah pos selanjutnya itu????? yang katanya namanya adalah Ranu Kumbolo itu..
Ditambah dengan hujan kecil yang membuat jalanan menjadi licin juga malam yang telah turun.. membuat tracking terasa lebih menantang.. sesekali terjatuh karena licin atau carrier ini terhantuk pepohonan.. dan kemudian berteriak kebelakang 'awass.. tanah licinnnn' atau 'awass.. kiri ada lobangg' atau 'awas ada akarr pohonnnn!!' atau kalo yang dibelakangnya cewek bisa bilang 'awassss...tanahnya terjal' *sambil mengulurkan tangan memberi bantuan* hhahahahah.. menjelang 5 jam perjalanan, akhirnya tanpa terasa sedikit lagi kami akan sampai di Ranu Kumbolo.. dan disini ada kejadian kesasar... yaitu ketika saya dan seorang kawan mulai beristirahat kemudian diputuskan bahwa saya berempat dengan beberapa kawan terus kebawah untuk mendirikan Tenda di Ranu Kumbolo..
Saat mencari jalan turun itulah saya dan kawan rupanya gara-gara kurang menguasai medan akhirnya malah balik lagi, dengan alasan tidak menenemukan rutenya karena gelap dan malah merasa sudah hampir kembali menanjak (mungkin lebih karena tidak yakin dan belum menguasai medan dimalam yang gelap).. sukurnya saat kembali ke rombongan dan mulai berjalan mencari bersama.. kami bertemu dengan rombongan pendaki dari Jember yang menunjukkan rutenya.. akhirnya kami semua sampai di Posko Ranu Kumbolo dan malam itu juga mendirikan tenda sekaligus masak sedikit buat penghangat badan.. Waktu istirahat tiba, kami tertidur.. dibalik tenda yang diselubungi dinginnya Ranu Kumbolo..
Jumat, 25 Desember 2009 (06.00 WIB), Di tepi Danau Ranu Kumbolo..
Saya dan kawan-kawan mulai terbangun, hari sudah terang.. dan ketika melihat dari luar tenda maka rasa kagum muncul saat pemandangan indahnya Ranu Kumbolo yang dikelilingi Pegunungan ada didepan mata.. begitu dekat.. begitu luas.. persis beberapa meter dari tenda.. saya segera menghambur keluar.. untuk merasakan sensasi yang lebih kuat.. meski ngantuk, meski lapar, meski nahan hasrat mau BAB.. yang penting poto-poto dulu ahhh..
Air di danau ini dingin dan sejuk, udaranya segar jauh dari asap rokok apalagi knalpot.. vegetasi nya lebat.. lumut tumbuh dengan subur saking sejuknya.. embun pagi dan kabut berarak2 diatas dedaunan pohon.. ahhh pas disana hampir mau digebukin orang seRanu Kumbolo, gara-gara mau BAB di danau hahahaha.. untungnya dikasih botol Aqua besar sebagai amunisi dibawa ke semak-semak diperbukitan tepian danau hehheehe..
OK.. lah kawan-kawan sekian dulu Edisi Pertama tentang pendakian ke Semeru saya dan kawan-kawan ber 17 itu, di bagian ini saya menceritakan mulai dari Keberangkatan sampai tiba di Ranu Kumbolo.. berikutnya.. di bagian kedua akan saya ceritakan dari Oro-Oro Ombo ke Kalimati.. stay tune du BSE ya, terima kasih :))
Wassalamualaikum
keren ik, takjub ak liat poto2 danau nya ntu
ReplyDeleteeh itu ada kawan yg kekna ak kenalw ajahnya, si endi y itu anak jakpus? wah kesamapainjg akhirnya kaw naik gunung ntu, pi coba tuh benci ikut naik pe sminggu ga makan
wwkwkkwkw
eh lp tadi pertamax gan
ReplyDeletewaw... nice son... lanjutin ceritanyo..
ReplyDeleteweleh, seru Gan..!
ReplyDeletetemennya alam endah nih..!
pecinta lingkungan yah..?
Wah, jadi ingat pas ke Bromo dulu.
ReplyDeleteIndah banget tuh dananunya ya. Salam akrab, sobat. Untuk linkmu udah saya paang di blogku, tepatnya di Link Sahabat. Thanks ya. Semoga ini menjadi awal baik persahabatan kita...
@berkejaran: selamat atas pertamax nya ya *ngasih hadiah ke GWN* heheeh ya akhirnya kesampaian juga :) betul itu Endi kawan sependakian kemaren ke Semeru, anak Jaksel tu broo.. :)
ReplyDelete@dedy: ok ded.. makasih ya :)) ini hari ini insyaALLAH bakal ada cerita lanjutannya ;))
ReplyDelete@gen: hahhaaa bs aja kau broo, Endah tu sapa ya? wkwkwkw =)) ya suka aja yang begituan... seruu mann!!!
ReplyDelete@Bahaudin: ok sob, terima kasih banyak ya.. :) btw, aku juga ada niat ke Bromo mungkin tahun depan... ;))
ReplyDeletesayang cutimu hanggus
ReplyDeletekalo dimanfatin bisa satu gunung lagi tuh rick
tinggal puncak jaya wijaya belum rik..
ReplyDelete@suwung:kira2 ada yang mau beli g ya wkwkwkkw... =)) banting harga gak apa.. hahaha.. iya juga sihh ehehe tapi baru ketahuann ya tanggung deh,,,
ReplyDelete@Rachmad: ehh mas mamed... jaya wijaya ya??? nantik kl suatu saat kesana boleh deh... hehehhehe mana tau ketemu satu tim yang sama2 mau ke puncaknnya yang bersalju itu... ;;)
ReplyDeleteranu kumbolo...subhanallah...keren ya rik?. kabarnya kalo musim dingin embun di ranting2 bisa jadi es loh?
ReplyDeletenice post gan...
ReplyDeleteditunggu part II nya...
@anonymous:yupp.. speechless dibuatnya kita.. benar2 indah ciptaan ALLAH.. oh ya???waw sampe jadi es.. ckckckckc
ReplyDelete@dee: makasih gann.. ditunggu ijo2nya ya.. btw tu dah ada part II nya hehehe
ReplyDeleteRanu KUMbolo... next obsesion... !!!!
ReplyDeletemerinding son bacanyo..suatu saat ingin merasakan 'sensasi' itu
ReplyDelete@AD:hahahahah =)) ayo ayo ayo kau bisa wkwkwk :D:D:D:D
ReplyDelete@Putra:wahh makasi put :) bolehlah sekali kali kalo mau kesana ajak ajak aku heheeh
ReplyDeleteErikson bikin iri aja!!!
ReplyDeleteselama ini aku cuma bisa mendengar cerita cerita keindahan ranupane...
mantap benar blog kau baz..
ReplyDeletesemeru memang indah luar biasa..
keep posting gan..
-ashari-