Antara Prestasi dan Ekspektasi


Assalamualaikum dan apakabar kawan2 semua? :) .. gak ada yang nyangka kan waktu World Cup 2002, negara Korea Selatan bisa bertahan sampai ke semifinal dan lebih gak nyangka lagi waktu Perancis gagal dalam penyisihan group, bahkan Irak yang negara nya masih sibukan perang, bisa menang dalam final Piala Asia 2007, yang ada dalam pikiran saya kemungkinan Perancis benar2 dalam tekanan ketika kalah dalam laga group itu, bagaimana tidak, kalau kenyataannya langkah mereka terhenti sangat cepat. tetapi Korea Selatan entah juga, mungkin bermain tanpa tekanan atau tuntutan untuk menang malah bisa melibas Italia sampai eksis di semifinal terhenti oleh Jerman, tapi keadaan lain malah terjadi dengan Irak, saat tertekan dalam perang, justru tim sepak bolanya mengungguli Arab Saudi dan jadi pemenang di final.

jadi kayaknya kemana2 selalu kita ketemu dengan tekanan ya.., o iya sebelumnya perlu saya sampaikan bahwa tulisan ini terinspirasi dari salah satu catatan Wimar Witoelar dalam bukuny yang berjudul More About Nothing, kemaren belinya secara gak sengaja di Gramed Pondok Indah, setelah sehari sebelumnya itu ketemu beliau di Gramed Matraman, tapi waktu itu gak niat beli, malah waktu ketemu ma penulisnya langsung disana itu malah enggak juga kedorong buat beli, akhirnya dibaca2 sekilas, lumayan, jd beli ahh...

masalah tekanan ini, saya perhatikan ini juga terjadi pada diri saya sendiri, kalo suatu hari misalnya saya membuat sesuatu yang kata kawan2 saya atau siapa aja yang liat sebagai sesuatu hal yang bagus biasanya mereka kasih selamat atau ungkapan pujiann gitulah.. namun keseringannya saya tanggapi dengan mengubah pujian itu menjadi semacam sebuah permintaan agar tidak boleh ada penurunan kualitas, gak ada ruang atau celah buat turun. awal2 sih.. sok2an gitu kan, ya.. bisa deh, pasti bakal terjaga terus neh.. akhirnya dalam setiap kesempatan yang ada dalam kepala saya tiap kali menggarap sesuatu adalah sesuatu itu hasilnya tidak boleh mengecewakan siapa saja yang bakal melihat dan mendengar hasilnya, makin lama makin banyak hal2 itu, namun yang terjadi justru saya semakin bosan, kemungkinan karena saya jadinya 'lelah' dengan tekanan tuntutan yang tinggi tanpa celah buat turun kualitas.


cuman kalo kita balikin lagi ke kasus Irak atau Korea Selatan yang pada awalnya siapapun gak ada yang unggulkan, mereka itu saya yakin bermain santai, nothing to loose, cuman justru dengan semua itu malahan semua potensi unggul mereka keluar semua, mulai dari tehnik sampai kekompakan tim, dan berujung pada kemenangan, prestasi dan kebanggaan. nah sekarang pertanyaannya??apa iya mereka akan tetap terus bermain tanpa tekanan kalo sekarang mereka sudah ada dalam posisi yang berprestasi dan dipenuhi ekspektasi??? saya kira enggak, tentunya didalam laga2 berikutnya yang mereka hadapi mereka dipenuhi dengan ekspektasi dari semua pecinta mereka untuk paling enggak bertahan, dan kalo bisa terus meningkat. nah celakanya kalo mereka termakan dengan ekspektasi ini, bisa2 mereka gak bermain nyaman dilapangan, dan akhirnya terjadilah seperti apa yang dialami Perancis, begitu x ya?

nah.. sekarang ini, belakangan ini sih sebenarnya.. kalo dipikir2 ngapain ya maksain diri buat ngikutin ekspektasi orang banyak, jangan jangan itu bukan ekspektasi dari mereka, tetapi ekspektasi yang muncul dari dalam diri saya sendiri untuk tetap diakui karena apa yang sudah saya kerjakan dan hasilkan dengan mengabaikan hak2 saya untuk berisitirahat berlari dari kejenuhan dan kebosanan (sama aja ya :P), lagian ngapain ya minta diakui oleh manusia, mmm mending kembali lagi ke konsep bahwa tawakkal setelah berusaha adalah ketenangan yang tak terkira,saya cuma manusia, tugasnya hanya berusaha, selebihnya ALLAH.SWT yang atur.. jadinya bisa tenang diri saya dan gak ngerasain tuntutan atau ngerasa dituntut oleh tekanan yang 'mengaum' itu.. kekekeekkkeke... btw, tiba2 pengen nonton Indonesian All Star lawan Manchester United tanggal 22 Juli entar, tapi tiketnya mahal banget yakk.. 100.000 dapetnya ditempat paling ujung pojokan, tapi ada untungnya juga sih.. kl ada tawuran bisa tinggal nimpukin pake botol aqua dari atas...kekkekeke

Wassalamualaikum

P.S:
----
Gambar2 kerennya dapet dari multiply nya otherwise152, thanks mas ilham!!!

Comments

  1. hidup iti santai aja ga usah ngikutin ekspektasi orang banyak. just be your self ajah.
    btw dlu korsel ntuh bnyk curang. gak rela aku italy di kalahkan korse.hiks..hiks...

    ReplyDelete
  2. Assalamu'alaikum..?

    wuhh,..keren nian Son...
    Sejak kapan si Erik jadi pemerhati Sepak Bola???
    hehehe... ^__^ Ternyata pengetahuan teman kita Erikson ini banyak juga ya..
    Bahkan merambah Persepakbolaan ^__^

    Iya. Aku sangat setuju dengan Artikel yang diTulis sama Erikson,..Ngapain kita mengejar sesuatu yang menjadi Ekpetasi Orang banyak. Tapi ikutilah sesuatu yang menjadi Ekspetasi yang datang dari Dalam diri kita sendiri.

    GooD & Nice Posting ^__^

    ReplyDelete
  3. @uwo: seppp woo.... pertamaxxx betul x ne.. kasih hadiah apa ya enaknya buat uwo.. :)

    ReplyDelete
  4. @dunia polar: terima kasih kawan :D g terima ya korsel menang kemaren ya, kita liat di world cup afsel tahun depan yaaa.. :))

    ReplyDelete
  5. bukankah mencapai atau merebut sebuah prestasi lebih mudah ketimbang mempertahankan nya?
    Mungkin salah satu yang men-jadikannya sulit adalah tekanan ekspektasi dari pihka lain. Manusiawi bukan, kalau setiap orang membutuhkan ekspektasi positif dari sesamanya?
    Jadi kesimpulannya, live is yours...sekali-kali aja lihat pendapat orang, buat introspeksi diri..ya ga sih?

    ReplyDelete
  6. @togar: iya ..makasih bung togar :) pokoknya mana yang bikin tenang tanpa beban aja biar potensi nya maksimal dan berjalan dengan wajar :)

    ReplyDelete
  7. niatnya dah ngak baik
    mosok gaji modern 100 rebu susah?

    ReplyDelete
  8. @suwung palsu: keep peace om.. gak ada tawur2an dalam nonton bole :) nah kl yang ini "mosok gaji modern 100 rebu susah?" iya juga ya :P

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Cerita Psikotes Erikson

Paradoksal Jakarta

Nonton Film King