Pemain Aman dan Pengambil Resiko



Jakarta suatu pagi....

Assalamualaikum wr wb kawan2, apa kabar?? semoga baik dan sehat selalu ya?hehehe.. bakal terancam dua hari kosong nih BSE makanya cepat2 memuntahkan ide kedalam bentuk tulisan, o ya kebetulan ni.. sekalian mau ngabarin, postingan kali ini adalah postingan saya yang ke 100 persis (gak ada kembalian heheh :P ) di BSE hehehe :$ ..
*tepuk tangan sendiri*
saya kali ini menuliskan tentang sebuah hmmmm apa ya... namanya.. :x ya ini tentang sebuah hal yang dalam pepatah lama yang bilangkan begini 'tindakan lebih penting daripada sebuah kata-kata' sebagai manusia ya saya dan kawan2 sekalian sah2 saja buat bermimpi dan bercita-cita karena itu adalah cerminan apa yang kita inginkan, tapi apa yang kita lakukan adalah lebih menentukan dan mencerminkan apa yang kita dapatkan ;-)

dan ini memang kejadian kan, Negara kita bisa merdeka karena para pejuang kita mengambil tindakan untuk melawan kesewenangan penjajah (secara da mau dekat2 17 Agustus neh hehehe :P jadi dikait2kan dikit perumpamaanya) dan kawan2 sekalian yang telah berada sejauh ini dalam hidup kawan2 masing juga karena adanya suatu tindakan kan :) namun dalam suatu lingkungan tentu saja tidak semua orang bisa menjadi yang diharapkan buat bisa bertindak, beberapa mungkin hanya baru bisa mengutuk2 dari belakang, seperti teriakan lalat yang terperangkap dalam ember lalu mengutuk orang yang menjebak, emosi mungkin terkeluarkan namun tidak akan sampai ke yang dituju apalagi kalo teriaknya sendiri2, susah bagi si lalat buat lepas dari perangkap, coba kalo rame dengungan mereka bisa terdengar, bergema malah akhirnya dilepaskan oleh manusia yang mungkin gak sengaja menangkapnya.

nah kalo dibalikin lagi ke lingkungan sekitar kita, mungkin ada yang merasa tidak tenang dengan kebusukan2 yang sebenarnya seperti bom waktu yang siap meledak dan meluluhlantahkan perbaikan yang sedang dibangun,kemudian dengan sigap menginginkan perbaikan dan tindakan yang berarti namun sayangnya beberapa malah memilih diam mencari aman, meski mungkin tanpa mereka sadari. dan dimana pun kayaknya dua kelompok orang seperti ini memang selalu ada. yang memilih aman mungkin singkatnya berpikir begini :
'gua mahh terserah ajalahh..lu mau tereak2 toh itu para bos2 gak akan dengar juga, udahhh mending diam, yang penting gaji masukk..lagian gua juga gak ngerasain ketiban susahnyaa..'

akibatnya bagi mereka yang mau beneran pengen mengubah kondisi yang kurang baik ini seperti berjuang sendiri hanya ada dua kemungkinan, kemungkinan pertama adalah kalo nanti usaha2 nya dia itu malah tenggelam oleh lingkungan yang sudah tidak mau lagi berbenah, akibatnya dia malah jadi sistem, dia terasingkan dan dia dikucilkan sendiri. kemungkinan kedua adalah kalo jika usaha2nya membuahkan hasil maka orang banyak yang menikmati hasilnya termasuk para pemain aman itu tadi.. hahaha.. kalo begini terus kapan ya bisa benernya.. alasan keengganan bergerak memperbaiki itu sebenarnya adalah karena kita mungkin tidak terkena dampak secara langsung dari sebuah kebijakan, kayak yang saya buat diatas itu tadi ..lagian gua juga gak ngerasain ketiban susahnyaa..' jadinya gak terlalu peduli dan saling lempar body (eh badan :$ )tentang siapa yang mestinya bertanggung jawab..

dan jika memang saya harus memilih saya lebih memilih untuk menjadi mereka yang menginginkan perbaikan dan kemudian menyuarakannya, menunjukkannya dan menyampaikannya pada yang kira2 bisa memberi jawaban, hehehe... malu saya pada diri saya sendiri kalo gak bisa berbuat apa2, malu sama keluarga saya juga tentunya yang telah berjuang membiayai saya sekolah, kalo hasilnya saya cuman jadi orang yang cuma bisa diam gak mengharapkan dan menyuarakan perbaikan, alias pemain aman..kemana-mana ngikut... gak mauuuu.. apalagi ngikutnya ke arah kemundurann :P

Wassalamualaikum

Comments

  1. pertamaxxx.....
    hehehehe.....

    ReplyDelete
  2. @doni: kasih hadiah apa ya... mmm voucher komen gratis aja :P:P:P

    ReplyDelete
  3. Btw itu Poto anak sapo SOn kau Pinjem??? hehehe

    ReplyDelete
  4. @Khairil: hahaha.. si bolang tu ril :P

    ReplyDelete
  5. Bagus Son.. DJP emang perlu orang-orang kaya Erikson ini.. Jadi inget kata2 mutiara itu, "Berikanlah Aku 10 Erikson, maka aku akan mengguncang dunia"

    ReplyDelete
  6. mengambil resiko untuk something bigger in the future....gw pikir ga masalah

    ReplyDelete
  7. @Rendi:mas Rendi minta di sebut ni.. baeklah aku sebutkan "Berikanlah Aku 10 Rendi, maka aku akan mengguncang dunia" :)):)):))

    ReplyDelete
  8. @melandri:setuju mas/mbak.. meski buat ngelakuinnya tentu banyak banget, dan belum tentu di awal orang2 bisa ngeliat hal yang sama itu :) semangat!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  9. harus memulai dari sendiri bos

    ReplyDelete
  10. @suwung: kalo gitu aku ajak om suwung lah.. :)

    ReplyDelete
  11. @moron:'just do it...just do it..just duit loo??' peace padd :D:D:D:D

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Cerita Psikotes Erikson

Paradoksal Jakarta

Nonton Film King