Ohh.. Rupanya Mereka Punker.


Assalamualaikum kawan2, apa kabarnya???saya ada satu pertanyaan??pertanyaannya gini:'pernah gak ngeliat segerombolan anak muda yang sering jalan2 rame2 atau ngamen di bis kota atau lampu merah yang pakaiannya nyentrik dan rambutnya berdiri keras dan tegak atau dicat serba warna warni?' mungkin beberapa sudah sering, atau ada juga yang belum tapi sebenarnya sudah tapi gak terlalu merhatikan, nahh.. saya termasuk kelompok yang inilahhh... jadi sejak beberapa bulan yang lalu itu, atau malah setahunan belakangan ini kayaknya yaa, saya sering merhatikan mereka ini...

mulai dari kalo lagi naek metromini sampe kalo misalkan lagi 'terjebak' di lampu merah, pada kesan awalnya saya melihat penampilan mereka cuma sebagai ekspresi kebebasan anak muda, itu aja, terus minggu lepas minggu, bulan lepas bulan saya masih sering mengamati dan mulai ingin tahu lebih tentang cara hidup mereka, apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka pikirkan. apalagi kalo ngelihat penampilan mereka yang berbaju jaket penuh dengan tempelan logam dan emblem2 berslogan tentang kebebasan, humanist betul kayaknya.. serta penampilan mereka yang menurut saya (maaf)lusuh dan (maaf lagi) kumal, keringat dan daki menjadi kilap yang terpencar2 kalo mereka sedang ngamen di jalanan..

ahhh...macam dah yang paling bersih aja Erikson ini wkwkwkwkwk :P terus sekarang saya malah berpikir.. heiiiii mereka tu ngapainlah mau macam itu yaa???? ngapain mereka mau macam itu yaa??(tadi udah yaa?? :P) apakah ini hanyalah sebuah pelarian yang sebenarnya hanyalah euforia emosi jiwa muda yang katanya belum labil?? tssahhh euforiiaa gaya nian ahhh kata2nya :P sampe akhirnya saya menyempatkan diri baca2 artikel tentang siapa itu mereka, dengan cari di google pake keyword (maaf, kalo kurang berkenan :D) 'Anak Punk Jalanan', sampe akhirnya terbaca tutur pendapat mereka yang nyaman dengan cara hidup ini yang mengatakan bahwa buat mereka apa yang mereka pilih ini adalah sebuah gaya hidup Punk yang sebenarnya bukan hanya musik keras namun juga menjadi buat mereka semacam yaa... apa ya.. idealisme kl saya bilang.

kalo saya berpikirnya mungkin ada benarnya bahwa Punk ini dianggap sebagai jalan pelarian dari beberapa para penggandrungnya yang sepanjang saya liat kebanyakan naka muda hahahaha.. emang kau bukan anak muda son??? :P, karena sebagai jiwa muda, keinginan untuk memberontak itu kuat, terutama pemberontakan atas sistem2 yang dipandang salah dan membelenggu, Punk itu sendiri lahir sebagai bentuk kekecewaan masyarakat miskin Eropa atas kapitalisme orang2 kaya pada zaman itu, dan mengekspresikan kekecewaan mereka itu dalam bentuk musik yang berlirik tentang kebebasan dan kebersamaansampe akhirnya terusssss hidup sampe sekarang dan meskipun saya belum pernah baca liriknya secara teks langsung ya..

terang terus (perasaan kebalik ya :P)... saya bellum pernah nonton konser ini secara langsung, karena saya memang tidak terlalu menyukai musik2 keras, alasannya sederhana saja karena tujuan saya buat dengarin musik itu buat lupakan penat, nah sementara saya gak tahan dengar suara gedebag gedebug gimana bisa lepas penat.. hehehe.. cuman bagi mereka yang punker mungkin ada ketertarikan tersendiri yang tidak bisa dinikmati setiap orang, apalagi orang2 macam saya :D... kebanyakan anak2 muda yang berdandan ala Punker yang sering saya liat di jalanan itu, entah mereka benar2 Punker atau cuma sekedar penampakan luar saja, namun justru sekarang memainkan musik2 yang tidak terlalu keras, jadi tidak sejalan dengan dandanan mereka, dari sini kadang saya berkesimpulang.. mmhh.. mungkin apa yang mereka lakukan sekarang lebih menjadi sebuah cara bertahan hidup, meski tidak menjamin cukup karena pernah pada suatu hari saya melihat mereka kayak sedang mencari2 sesuatu di kotak sampah, bisa jadi yang mereka cari itu adalah makanan, dan jika memang benar begitu, bagaimana mereka bisa tahan terus2an seperti itu ya?

beberapa bulan lalu, saya juga pernah menyaksikan seorang dari kelompok mereka ditangkap Satpam sebuah Mall karena dituduh mencuri, saya jujur saja saat itu tidak tega melihatnya diseret dan kemudian digebuk pakai pakai pentungan, naluri saya bilang mungkin dia bukan pelakunya, namun cara penampilan mereka bisa jadi membuat petugas keamanan itu berani menangkapnya, karena itu saya juga hanya bisa diam tak berbuat apa2. cara mereka menjalani kehidupan sehari2, paling enggak dimata saya, sangat keras, jauh dari pola hidup sehat namun sejauh yang pernah saya dengar dan saya baca mereka paham apa itu artinya kebersamaan dan kemanusiaan, saling bantu membantu dan membenci kesewenang-wenangan.

seorang kawan saya, dia menyukai musik Punk ini, namun dari sisi penampilan dia tidak se-esktrim (istilah saya hehehe) seperti yang banyak saya liat di jalanan itu, dan ditengah2 kegandrungan kawan ini dengan musik2 keras, saya justru merasa tersindir sendiri ketika mendapati dirinya ini sangat taat pada peraturan lalu lintas, dan berjiwa sosial yang naluri saya bilang bagus, kawan saya ini tak mau melabrak lampu merah, selalu berhenti di belakang garis dan rela macet2an daripada mesti nentang arus melawan jalur :D, jadi kalau saya boleh secara umum mengatakan, mungkin ada benarnya jika Punker2 ini memiliki idealisme yang begitu kuat mereka pegang. Ada juga kawan saya juga, sama penyuka musik keras juga (gak taulah saya kl yang ini, dia ini juga Punk atau bukan :P), meskipun begitu dia tetap menjaga sholat dan sepanjang yang saya ketahui juga lumayan rajin puasa sunnah, senin kamis.. heheh.. kadang saya iseng mikir apa mereka ini Punk nanggung yaa :P, tapi ada juga kok Punk yang gak keras, Ipan(k) Gunawan misalnya hihihihi

akhir kata saya bisa bilang 'Ohh.. Rupanya Mereka Punker' dan semoga nilai2 perjuangan yang mereka bawa itu bisa disampaikan secara baik tanpa kekerasan dan kejahatan ke masyarakat, karena kalo salah dibungkusnya bisa2 resah yang nerimanya.. dikira apa isi dalamnya, jangan2 bom nih.. dan saya pkir bisa lebih baik juga kalo mereka menyisihkan waktunya dengan mandi atau berpakaian2 rapi2 dikit, macam kawan saya itu... hehhehe..

Wassalamualaikum

P.S:
-----
1.Maaf kalo ada salah2 tulis ya, terutama kalo ada Punker yang baca,ini hanya pengamatan saya saja
2.gambar saya ambil dari https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWZsRvVgIGLiEFWFU1Ol3GoXWPce5dp3Qlc51RDVBRbwsGDen4qN4ebpQuwxRHsIMDXfF1xvAQQ7l1ylYl1N6fgBrpjLutZWqalU925g_Fapuu2aLcYlL3TRwEmicfsD2oTeDrU0pTeKBC/s400/alvin-chipmunks-punk.jpg

Comments

  1. panjang juga nich rik..
    kalo ak cuma suka beberapa musik'nya aja, kalo dandanan yang ekstrim, agak gimana gitu liatnya.. :D

    ReplyDelete
  2. @fanny:hehehe.. gak kerasa kl dah nulis dan dapet feelnya :) oo gitu, suka juga yach..

    ReplyDelete
  3. menurut kabar kadang ada juga mereka yang rela ber-punk spt itu dengan gaya hidup yang g jauh beda dg apa yang diceritakan,padahal anak orang kaya.....tapi sayang juga klo kebebasan yang dianut sampai menelantarkan kewajiban sosial dan menabrak kultur yang ada di masyarakat
    kek belajar aja y son....hehehehe

    ReplyDelete
  4. @febri:ada kok ri emang, pernah baca kisah nyatanya juga :).. betul juga pendapat kau ri :)

    ReplyDelete
  5. hmm..hmmm
    numpang komen son,,

    "punk is not about your cloth, your style , your hair style, but punk is about something under your skin and it called rebellion"


    pertama, masyarakat masih memandang sesuatu dari luar nya saja, contoh ketika mereka melihat seorang punker berjalan maka semua org akan berpendapat dia itu copet, maling , tidak punya masa depan, dan pemikiran negatif lainnya, dan bisa dipastikan kalo sebisa mungkin menjauh..
    tapi ketika mereka melihat seoorang berpakaian rapi,dan mahal, bermobil mewah maka pernah kah mereka berpikir kalo org tersebut penjahat perusak bangsa (baca: koruptor), yang jelas2 merusak bangsa ini, dan malah org2 berebutan untuk bisa bersalaman, ironis sekali,
    seperti saat pertama timbul nya graffity, banyak org berpebdapat merusak keindahan, mengotori temboklah ato apa lah itu, tapi pernakah ketika melihat seorang membuang sampah sembarangan pernahkah berpikir kalo itu lebih merusak lingkungan dibandingan goresan2 di tembok?

    apakah seorang punker selalu tidak punya masa depan?
    sebelum anda mengenal Greg Graffin vokalist dari band punk tersohor "bad religion" yang bergelar profesor dan bekerja sebagai dosen di universitas ternama di amerika,

    kalo mereka dianggap menelantarkan kewajiban sosial, ada kok acara2 musik punk yang hasil penjualan tiketnya digunakan untuk acara2 sosial seperti sunatan massal, mengecat sekolah dll,

    kalo dianggap menabrak kultur, maaf apakah kita harus terlena dengan buaian2 arus jaman? apakah tampil berbeda dianggap salah? apakah semua harus seragam ? bukankah kulit kita juga berbeda?
    (no offense, hanya pendapat dari seorang pegawai kelas rendahan yg mencoba untuk menjadi seorang PUNK)

    ReplyDelete
  6. @moron:terima kasih moron atas komennya ya.. hmm apa ya..
    it is not easy to stand and against the mainstream :) dan semoga pelan2 kita dan juga masyrakat yang lainnya bisa melihat segala sesuatu nya bukan dari penampakan luarnya saja.. gak terlena dengan baju rapih si koruptor hehehhe...

    ReplyDelete
  7. good stuf mr molon, i agree with you
    \m/

    diceritain kawan tetangga kamar
    seorang yg bisa dibilang punk
    berkawan sbgsa netral brandal dll
    s2 LN dan hidupnya lurus2 aj, taat ibadah dll
    semoga bisa meluruskan pandangan2 sempit

    ReplyDelete
  8. @berkejaran: mantap kali tu kawan nya si berkejaran.. bolehla kita2 ni dikenalkan hehehehe :D:D:D

    ReplyDelete
  9. saya bukan anak Punk. (trus?) :P

    ReplyDelete
  10. saya anak mamak saya wkwkwkwk :D:D:D:D:D:D

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja