Cerita Ratu Aathena


Aku lupa kapan dan bagaimana ceritanya bisa kenal dan akrab dengan bloggerwati satu ini, yang aku ingat, dia adalah teman satu SMA dari kawan satu kantor dulu, yang kebetulan juga adalah seorang blogger musiman yang nama blognya Berkejaran. Namun tidak untuk kini. Ada semangat baru. Tetap semangat kawan!. Namun bukan si Berkejaran yang sedang aku bahas, tapi bloggerwati tadi. Ada kutipan kalimat yang aku ingat, bahkan selalu ingat dari postinganya, padahal sudah 2 tahun lalu postingan ini ia buat.
"Jangan merasa bersalah atas hati-hati yang lain, karena kau bahkan hanya punya satu hati. Serahkan pada yang menciptakan hati itu, karena hanya Dia-lah yang berhak atasnya. Penguasa hatimu yang sejati.. Allah…"


Blog nya punya maskot flypuCino,jangan tanya, apa artinya, karena aku tidak tahu. Mungkin ada hubungannya dengan Secangkir Capuccino yang diminum sambil terbang sehingga namanya flypuCino. Hanya mungkin tapi. Blognya biasa dan sederhana, tapi tidak dengan isi nya. Baca saja, seperti aku juga sering membacanya dan mendapatkan pemikiran-pemikirannya yang bernas dan penuh kedalaman makna.

Nama aslinya sampai sekarang pun aku tidak tahu, walau aku merasa berkawan seperti sudah lama kenal denganya. Nama facebooknya Asyifa Dasyuki. Cari saja. Aku kira cuma ada satu nama itu di dunia. Saat sering blogwalking ke blog flypuCino, aku sering bertanya apa maksud nama Aathena dalam url address nya. Ah, lupakan saja. Karena kadang nama tidak lebih penting dari pribadinya, mirip seperti pilihan jalan yang kadang tidak lebih penting dari tujuan kita. Sederhananya, anggap saja sekarang sedang ke dunia negara maya flypuCino dengan ratunya bernama Aathena, Begitu pikirku.

Waktu itu, aku belum tahu banyak soal karya salah satu novelis kenamaan negeri ini, Dee. Tapi, waktu aku mulai menandaskan Perahu Kertas dan Filosofi Kopi. Dari situ aku mulai mengira, bahwa sang ratu Aathena memiliki bakat yang diberikan Tuhan kepada Dee, menulis dengan jiwa dan daya imajinasi yang tinggi. Tertata, klimaks dan menyentuh. Pernah suatu hari di bulan Desember 2009 aku akhirnya bertemu dengan sang ratu, di kota Malang dekat stasiun sewaktu turun dari pendakian Gunung Semeru lalu. Orangnya baik, ramah dan sederhana, dalam artian tidak berlebihan dalam bersikap dan berpenampilan. Ini bukan pujian, hanya kesan sekilas sebagaimana wajarnya dua orang yang baru pertama kali berjumpa.

Dari nama Asyifa Dasuki (AD), akhirnya aku terbiasa menyapanya dengan nama AD, entah di komen blog, di obrolan via sms atau telpon, bahkan namanya di phonebook pun aku buat AD. Dan diapun begitu, menyapaku dengan inisial EW. Selalu saja ada kejutan setiap aku membaca karya postingannya, entah sebuah pencerahan, guratan senyum yang mengembang atau sesekali berupa tamparan yang mengenai tepat di pikiranku. Seperti waktu itu dalam hidup, ketika aku kira aku banyak kecewa dalam beberapa hal, tepat di postingannya aku menemukan ini:

"'Aku tak tahu bos.. saat bos mengajariku bermimpi.. aku hanya menurut saja. Aku mimpi setinggi yang aku inginkan. Lalu setiap pagi saat aku bangun tidur.. Aku ucapkan ‘Bismillahirrahmanirrahim…dengan Nama Mu Ya Rahim.. ijinkan aku mewujudkan mimpi-mimpiku hari ini..’”

Begitulah, aku menyukai karyanya yang semoga menjadi jalan Tuhan untuk mengangkat hakikat hidup sang ratu, karena melalui karyalah seorang manusia itu dikenang dan berumur panjang bahkan saat ia sudah harus pulang kampung ke Akhirat. Kau hebat, aku tahu itu. Dan kau bahkan lebih hebat dari yang kau tahu. Betulkan AD? Selamat berkarya kawan!

P.S:
-----
Gambar diambil dari sini
melalui google.

Comments

  1. ya memang kawan kw itu bagus cara nulisnya, touching bgt utamanya klu menyangkut dgn Nya. seandainya dkt posisiny rik, pasti diomelin mulu sm dia kerjaannya wkwkwkwk -peace-

    ReplyDelete
  2. pernah ikut pengajian ibuk-ibuk dikampungku.. kata mbah yai "kalau ada orang yang memuji, maka harus ada orang yang nimpuk pake sendal" begitu kira-kira yang kutangkap... artinya...
    kalo si EW sdh memuji..tuh giliran si GWN komen aku rasa di timpuk pake sendal jepit. thx EW.., setelah kau upload ini... aku lihat sudah 100 lebih orang berkunjung ke aathena dalam waktu mmm...12 jam. tapi gak komen... :(
    [ kritikkkk donkkkk.....biar tahu kurang apa]

    "Kau bisa lebih dari yang kau tahu"

    ReplyDelete
  3. @AD: jangan kau lempar sama sendal, sama karung isi kripik dan duit aja sekalian. Ya sebetulnya kenapa aku buat khusus buat ratu Aathena supaya ybs tetap berkarya. Itu aja. #kalem. :)

    ReplyDelete
  4. @GWN: Ya, begitulah Gal, cuman jangan dekat berarti ya nanti diomelin aja. Tapi kalau udah g ada yg ngomelin kita kayaknya hampa juga, ga ada yg perhatian berarti. :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja