Balada PNS Tugas Belajar


Aku sudah mau lulus kuliah. Mungkin kalau aku hitung-hitung sekitar kurang lebih 1,5 bulan lagi masa tersisa untuk duduk di bangku kuliah, karena awal November sudah Ujian Akhir Semester terakhir dan Desember awal sudah Yudisium. Namun itu bukan akhir dari cerita.

Sejak lulus DI tahun 2005, meneruskan kuliah ke DIII Khusus, sudah jadi cita-cita, ya seperti Gunung yang akan selalu ada, ditempatnya (kecuali kalau meletus ya!) cita-cita ini tidak bergeser barang sedikit pun. Walau harus 1x gagal dan baru lulus setelah 2x mencoba (bisa dibaca di ini,ini, dan ini!.)

Sepenuhnya aku sadar betul, akibat wajar kalau seorang PNS berubah status jadi Tugas Belajar, yaitu take home pay (THP) bulanan bakal dipotong dan walau waktu itu aku belum paham sekali soal konsep opportunity cost atau Biaya Kesempatan dan Insentif. Aku tak peduli, yang aku tahu akhirnya bisa dapat kesempatan buat sekolah lagi. Belajar lagi. Cukup, itu saja.

kemudian ada tradeoff atau pertukaran yang terjadi. Selisih nilai THP yang (lebih dari) cukup itu aku lepas, dan berganti jadi kesempatan untuk duduk di bangku kuliah, serta menjadi mahasiswa dengan waktu luang yang berlimpah, sebuah keadaan yang memang sejak awal sudah aku kira akan aku dapat, belakangan aku tahu bahwa itulah yang disebut dengan keuntungan marginal. Dan sepertinya total keseluruhan selisih THP tadi yang menjadi Biaya Kesempatannya tidak sebanding, bahkan jika dirupiahkan sekalipun.

Menyadari bahwa setiap keputusan akan selalu menghadapi tradeoff, hal ini membuat aku sadar mana keputusan yang harus aku ambil, tentu nya dengan mempertimbangkan opportunity cost yang lebih minimal dan diselaraskan dengan visi jangka panjang.

Walau sekali-kali seperti manusia kebanyakan. Aku menyesal :) Penyesalan yang muncul lebih karena enggan kehilangan kesempatan menikmati THP tadi, padahal bagaimanapun, itu adalah biaya yang aku bayarkan untuk D3 Khusus ini. Hahaha..Dasar rakus! Mungkin benar kata kawanku, Randy Suqih Lambok Sitompul hidup itu adalah tradeoff tidak semua bs kita miliki sekaligus.

P.S:
-----
Gambar diambil dari sini.

Comments

  1. ada banyak pilihan hidup yg bikin pusing ya capt :c:

    ReplyDelete
  2. @Leak: Ya begitulah, tp kalo kita yakin sama pilihan kita, insyaALLAH mau seburuk apapun resikonya senang2 aja kok njalaninya.. toh justru dengan kuliah di STAN ini lagi gw dapat pengalaman, bisa kenal lebih banyak dan waktu luang lebih banyak buat belajar dan naek gunung. Hehehe... Entar Yak, lu masih lama mikirin yang beginian hahaha.. enjoy2 aja dl di kampus :D Trims ya udah maen dimari.

    ReplyDelete
  3. Hahaha...namaku tercantum disini. Manccyyaappp!!! Iyah, kalo inget tradeoff teringan pula opportunity cost.

    Dibenakku ilmu ekonomi itu merupakan terapan dari filsafat hidup. Banyak teori ekonomi yang nampaknya terinpirasi dari kehidupan ini. Contoh sederhana ya tradeoff dan opportunity cost. Tak mungkin semua keinginan dan harapan dapat kita raih dalam sekali rengkuh. Kerap kali harus ada ingin yang dikorbankan untuk mencapai ingin yang lain, tapi pada prinsipnya hal ini menciptakan keadilan lo :) Percaya deh...

    Trus apalagi yaaa...oh, iya...itu...law diminishing return. Manusia itu selalu menggebu untuk memiliki sesuatu, mengejar sesuatu, memperoleh keinginan bahkan kalo bisa merebut dari orang lain. Well, OK...memiliki ato mendapatkan sesuatu dengan serba instan maka rasa puasnya pun akan dengan segera terbit dan akan dengan segera pula menurun. Kenyataannya ketika manusia sudah memiliki ato mendapatkan sesuatu yang paling diinginkan maka secara perlahan rasa inginnya pun surut. Mulai deh manusia ga ngerti dengan keinginan dirinya, mulai deh bertanya-tanya kepada dirinya...untuk apa semua ini, akhirnya apa yang sudah diraih ato dimiliki perlahan ditinggalkan karena tidak paham akan arti memiliki ato meraih sesuatu. Kalo dipikir masih banyak teori ekonomi lainnya yang seru untuk dibawa-bawa dalam ilmu hidup dan kehidupan.

    Hmmmmm, tak terasa sudah panjang komen sotoy dan ga penting ini ku tulis disini. Mohon maap yak kang mas bro bang Erikson. Tetap menulis dan asah pikirmu :) Good luck, bro...

    ReplyDelete
  4. @Randy: aku coba gooogling untuk membaca ulang tentang ini (law diminishing return). intinya gini: Teori ini menjelaskan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi dari input, maka return (pendapatan) kita akan semakin menurun. (Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2079431-law-diminishing-return/#ixzz1Xo7jqfo0).

    Jadi kalau pabrik atau usaha jangan kebanyakan mempekerjakan karyawan karena pabrik atau usaha tersebut maksimal hanya akan memperoleh output sebatas kapasitas produksinya, sehingga penambahan faktor produksi (misalnya buruh) hanya akan menambah beban yang tidak akan mampu dibayar.

    Terima kasih banyak sudah berkunjung ke blog ku Ran! :D

    ReplyDelete
  5. enak tugas belajar.lebih kreatif biar bisa eksis di tengah keterbatasan.

    ReplyDelete
  6. @didik: iya Dik, belajar survival ya ceritanya..., kayaknya Didik masih pengen ngerasai status ini ni. Sip sama Dik aku juga akan coba lagi suatu saat kelak, amin. :)

    ReplyDelete
  7. Hohoho...Aku sangat suka alasan bang ew ikut D3 karena ingin 'belajar lagi'..

    Kalo seseorangku sangat polos waktu bilang koq kepikiran sekolah lagi? Jawabnya,'soalnya pengen keluar dari kota penempatan sekarang ini,pilihan strategis adalah ya dengan ikut d3 ini'...ahhh,smoga saja sudah dia dapatkan kembali manfaat sejati sekolah lagi,sama kek bang ew ini maksudku,bertambahnya ilmu 'taxation' lagi lagi dan lagi sebagai bekal mengabdi dengan lebih baik dan lebih berisi ^^

    ReplyDelete
  8. @putri: boleh kenal dengan 'seseorangnya'? jangan2 kawan seangkatan Dek? hehe.. dan sudah 2 tahun berjalan ini yang lebih sulit kemudian adalah menjaga semangat supaya komitmen awal tadi tetap terjaga sehingga misi jangka panjangnya terwujud, amin. :D

    ReplyDelete
  9. Aamiin...Semoga slalu diingatkan sama komitmen ehmm...lebih pasnya disebut niat keknya ^^
    Kalo untu ilmu,aku punya quote hasil penerawangan nih bang,ehehehhe...they are: More you get,more you give..Sebentar lagi kan masa belajarnya akan digantikan oleh masa tugas,so..Keep fighting dahh...

    Seseorang? Hoho,pastinya sesuai sebutannya ia pastilah seseorang,bukan lebih dari 1 orang..Iya,seangkatan,sejurusan,nggak pernah sekelas tapi,hehhe,kalo nggak salah,switch kelas deh,bang ew ke kelas dia,dia ke kelas bang ew,hohoho :winking:...

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja