Keunggulan Komparatif Individual


Dalam dunia kerja, kita berbeda dalam banyak hal. Itu jelas. Namun, penekanan disini adalah sebuah kesadaran mengenai kenyataan (agar selalu ingat) bahwa dalam dunia kerja setiap orang tidak dapat dinilai dari satu sudut saja, ada banyak sudut yang menentukan keberhasilan suatu pekerjaan terutama pekerjaan yang mengatasnamakan Team Work, ada diantara kita yang handal secara konsep, atau mumpuni di lapangan, atau pandai berkomunikasi, atau menguasai bidang Information & Technology.

Seseorang yang handal secara konsep bukan berarti ia sama sekali tidak paham mengenai IT, hanya saja pengetahuannya atas hal tersebut mungkin sebatas interface saja yang tidak cukup mampu membuat kemampuan konseptualnya menjadi lebih berarti. Sedangkan orang lain yang menguasai IT paham betul bagaimana mewujudkan sebuah konsep menjadi lebih aplikatif dalam jika dibangun secara nyata dilapangan melalui dukungan sistem IT yang baik. Tapi sayang orang tersebut tidak memiliki gambaran yang inovatif mengenai konsep yang mutakhir.

Ilustrasi sederhana diatas menunjukkan bahwa dari sisi IT, sang master IT memiliki keunggulan komparatif dibanding sang konseptor, sedang kan secara konseptual maka yang terjadi adalah vice versa. Mungkin atas dasar inilah kerja sama menjadi sebuah kebutuhan mendasar dalam menjalankan perusahaan, atau dalam kontek apapun terkait kehidupan ini.

Misalnya negara tropis memiliki hasil pertanian dan peternakan melimpah namun kurang dapat memenuhi kebutuhan akan minyak yang sangat berlimpah di negara timur tengah. Sebetulnya, hidup masih tetap dapat berjalan bahkan ketika pihak dengan keunggulan masing-masing pun hendak berjalan tanpa menginisiasi rencana kerja sama. Namun apa yang terjadi?

Tentu saja kemudian yang terjadi adalah tidak maksimalnya manfaat yang harusnya bisa didapat seandainya kedua pihak mau berkolaborasi. Sang konseptor disebuah kantor dapat melihat konsepnya menjadi kenyataan jika mau meminta sang komunikator menyampaikan idenya dengan baik kepada pihak pelaksana lapangan dan pendukung IT. Namun hal ini tidak akan terwujud jika Sang konseptor enggan dan hanya mau berusaha sendiri saja. Manfaat keunggulan komparatif yang unik dari setiap individu tidak bisa maksimal memberi manfaat bagi kelangsungan kantor/perusahaan.

Jelas bahwa pergaulan dalam dunia kerja disini membawa manfaat dalam memuluskan pencapaian tujuan, sehingga harus ada satu waktu dimana pikiran/pandangan tertentu mengenai motif individual harus dikesampingkan, demi profesionalisme dan kebermanfaatan. Mungkin Filsuf Schopenhaur ada benarnya bahwa kita ibarat landak yang saling membutuhkan dalam suatu musim dingin untuk saling mendekat demi kehangatan namun tidak terlalu dekat supaya tidak tertusuk duri masing-masing kita.

P.S:
----
Gambar diambil dari sini.

Comments

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja