7 Tahun di Tibet


Tibet dulunya sebuah negara yang tertinggi, saking tingginya disebut juga atap dunia, sekaligus terisolir dari pergaulan kehidupan dunia internasional, hingga akhirnya ketika pendudukan China berhasil merangkulnya, Tibet menjadi bagian wilayah kekuasaan pemerintahan China daratan, namun demikian kesan khas yan dimunculkan dari kehidupan spiritual orang2 tibet tetap tumbuh sampai sekarang sebagaimana dunia mengenal tokoh spiritual dari Tibet yaitu Dalai Lama. Assalamualaikum kawan2.. liburan kemaren saya sempatkan nonton DVD berjudul 'Seven Years In Tibet'....

yang isinya mengisahkan tentang cerita nyata yang dialami seorang pendaki gunung asal Austria, bernama Heinrich Harrer, yang tertangkap di pegunungan Himalaya di India dalam suatu ekspedisi bersama beberapa orang Jerman yang merupakan bagian dari misi Nazi untuk menancapkan bendera berlambang swastika di puncak Himalaya itu, tertangkapnya mereka dikarenakan kekalahan Jerman dalam perang dunia sehingga misi mereka yang merupakan bagian hegemoni Nazi juga digagalkan musuh2 Jerman termasuk yang ada di India. cerita bermula ketika tahun 1939 Heinrich ikut bergabung dalam ekspedisi yang mempertaruhkan nyawa itu, pada awalnya ia ikut serta sebagai pendaki lepas tanpa ikatan dengan Nazi, karena ia sendiri adalah seorang pendaki bebas asal Austria, saat akan berangkat ia diantar oleh istrinya, Ingrid, yang tengah mengandung anaknya, ia menjanjikan ke istrinya bahwa ia akan segera kembali dalam 4 bulan begitu ekspedisi selesai.

pendakianpun dimulai, Heinrich dan seorang Jerman bernama Peter serta beberapa orang lainnya memulai dengan mengambil rute yang sudah pernah dilalui pendaki2 sebelum mereka, sebuah jalur yang banyak membuat pendakinya pulang hanya dengan nama dan kenangan saja, karena rute itu adalah rute yang setiap saat hujan badai es/salju dan karang2 bisa berjatuhan menggelinding menggilas dan menjerat siapapun yang dilewatinya tanpa ada pertanda atau peringatan apapun. benar saja, beberapa saat kemudian ketika Heinrich mulai mendaki dan berada di posisi paling akhir diantara kawan2nya, ia terjatuh lantaran sepatu gunung yang dikenakannya yang terdiri dari cakram2 yang menancapkan kaki2nya di bongkahan es yang harus ia daki, terjatuh tergelincir menggelinding kebawah dan menghujam kakinya sehingga menimbulkan luka dan menjadi penghambat baginya untuk terus mendaki, namun ia tetap terus melangkah dan meyakinkan kawan2nnya bahwa ia baik2 saja. pada giliran selanjutnya medan yang harus mereka taklukan adalah hamparan bukit karang yang curam, Peter kawannya nyaris terjatuh kalau saja ia tidak ditarik dan ditahan kuat oleh tali yang dipegang Heinrich, melihat kondisi yang semakin sulit Peter selaku ketua ekspedisi memilih untuk berhenti sejenak, sebuah pilihan yang awalnya dengan keras ditentang Heinrich yang notabene adalah seorang pendaki indie yang tidak mau patuh pada instruksi siapapun, termasuk Peter.

beberapa tenda mereka dirikan diantara hamparan salju dan ditengah cuaca yang dingin dan angin gunung yang menderu2, saat sedang beristirahat malam harinya tiba2 gelondongan salju dan bukit2 es yang ada diatas mereka lengser dan membuat mereka harus dengan segera menyelamatkan diri dan meninggalkan apapun yang tak sempat mereka selamatkan, termasuk perbekalan2 yang ada di dalam tas ransel mereka, siangnya mereka tak ada pilihan lain kecuali meneruskan ekspedisi meskipun dengan bekal dan kondisi yang apa adanya, ketika sedang berjalan mereka bertemu dengan sekelompok orang2 Tibet yang sedang melakukan perjalanan ke kota suci di Negara Tibet bernama Lhasa, mereka memberikan kepada Heinrich poto seorang anak kecil yang merupakan Dalai Lama ke 14, yang menurut mereka dapat menjadi tuah bagi Heinrich dkk dalam mendaki agar terhindar dari musibah, meski awalnya meragukan, ia pun mengambilnya dan disimpannya di saku jaketnya, kembali ia meneruskan perjalanan dan saat itulah mereka tiba2 ditangkap Polisi yang berjaga di kawasan pegunungan Asia Selatan, mereka adalah Polisi yang berasal dari negara2 yang tadinya menjadi musuh Jerman dalam perang dunia, mereka mengetahui bahwa misi Heinrich dkk adalah atas nama Nazi, sehingga merekapun tertangkap dan dijebloskan di penjara di India, saat di Penjara di India, Heinrich menyesal mengapa ia memilih ikut mendaki dengan dan atas nama Nazi Jerman, jika saja ia tetap menjadi pendaki Indie, mungkin ia akan tetap bisa meneruskan perjalanan.

Didalam Penjara ia menuliskan penyesalannya dalam catatan hariannya, dan yang ada dalam pikirannya adalah menerka apakah anaknya yang kemungkinan telah lahir itu adalah laki2 atau perempuan, siapa namanya, bagaimana kondisi istrinya dan seperti apa rupanya.akhirnya atas saran Peter, Heinrich menuliskan surat kepada Ingrid istrinya dan mengatakan bahwa ia tetangkap di India dan dipenjara, dan tak lupa pula ia memintanya menyampaikan salam sayang kepada anaknya serta berjanji bahwa ia akan pulang dan kembali menemui mereka yang ia sayangi, beberapa bulan kemudian ia menerima surat balasan dari Ingrid, dan dituliskan bahwa anaknya bernama Rolf Harrer telah lahir dan sehat, namun Ingrid ternyata lebih memilih mengatakan kepada Rolf bahwa ayahnya kandungnya telah hilang di pegunungan Himalaya dan Ingrid pun telah menikah dengan sahabat Heinrich, Horst. membaca surat itu, ia kecewa lebih lagi ketika didalam surat itu dilampirkan permohonan kepada Heinrich untuk menandatangani surat gugatan cerai dari Ingrid, kekecewaan itu membuat Heinrich semakin bersikukuh untuk melarikan diri dari penjara dan menginjakkan kaki ke Puncak Himalaya, setiap kali usaha untuk kabur dari penjara, berkali2 itu pula ia gagal, hingga suatu hari ia mendapat tawaran kerja sama dari Peter untuk melarikan diri dengan cara yang tidak biasa yaitu dengan menyamar sebagai buruh2 kasar India, merubah penampilan mereka, berapakaian ala orang India kebanyakan, menghitamkan kulit mereka sementara Peter berpura2 menjadi seorang sipir penjara yang mengawasi pekerjaan mereka.

cara ini rupanya berhasil, mereka lolos, dan mulai melarikan diri menembus hutan dan semak2 perbatasan India dan Tibet, setelah itu, Heinrich memilih memisahkan diri dari mereka karena memang pada awalnya ia ingin mendaki sebagai seorang Indie bukan sebagai bagian dari suatu hegemoni. dalam perjalanan Heinrich ke Tibet banyak cara yang ia lakukan untuk bertahan dari rasa lapar termasuk mencuri makanan sesaji yang dibuat oleh orang India dalam suatu rumah peribadatan, hingga suatu hari, ketika Heinrich keracunan makanan, tiba2 muncullah Peter kembali dan memberikannya obat, Peter menceritakan bahwa ia mengikuti Heinrich sebetulnya mulai dari ketika beberapa rekan2 yang serute dengan Peter tertangkap di daerah Nepal daat akan ke India bagian selatan, saat itulah Peter memilih mencari Heinrich dan mengikutinya hingga akhirnya mereka bertemu kembali di suatu perbukitan perbatasan Tibet dan India, mereka berdua akhirnya menjadi teman baik, untuk tetap melaju ke pegunungan Himalaya itu artinya mereka berdua harus melintasi Tibet, karena pegunungan Hilamaya adalah perbatasan Tibet dan India, ketika mulai memasuki wilayah Tibet mereka diusir oleh dua orang Tibet yang berjaga2 di perbatasan, Heinrich dan Peter menjelaskan dengan bahasa Tibet yang minim sekali yang sulit dimengerti dua prang itu, bahkan dengan bahasa isarat bahwa mereka hanya masuk untuk meminta makanpun ditolak oleh kedua penjaga itu. akhirnya mereka memilih memasuki Tibet melalui jalur lain dan bersamaan dengan kepindahan Dalai Lama ke 14 yang masih kecil yang akan pindah ke Lhasa, sebuah kota yang dianggap suci oleh orang Tibet. akhirnya setelah menjelaskan dengan bahasa tubuh kepada rombongan itu, mereka diterima dan berhasil masuk sebagai orang asing di kota Lhasa.

di kota Lhasa ini mereka disambut baik oleh seorang penduduk,kemudian mereka berdua diajak makan siang bersama dan tak lama kemudian penduduk itu menceritakan kepada pimpinan kota Lhasa bahwa kota mereka telah dimasuki dua orang asing, Heinrich dan Peter pun akhirnya diminta menghadap pimpinan kota dan mereka menjelaskan bahwa maksud kedatangan mereka hanyalah untuk singgah beristirahat dan meminta makanan pada penduduk setempat dan mereka akhirnya selamat dari hukuman pimpinan kota Lhasa setelah akhirnya Heinrich ingat bahwa didalam saku jaketnya masih tersimpan poto Dalai Lama kecil yang kemudian sebagai tanda penghormatan pimpinan kota Lhasa kepada Dalai Lama itu, mereka diijinkan serta dilayani sebagaimana tamu negara agung. dalam kehidupan sehari2 nya mereka berdua banyak membantu penduduk setempat dan memperkanalkan fungsi suatu alat2 yang belum diketahui, misalnya sepatu ice skating yang tajam digunakan untuk berseluncur diatas es bukan untuk memotong2 sayuran, bahkan suatu ketika Heinrich mengajari seorang penduduk bagaimana caranya bermain ice skating dengan menggunakan sepatu tersebut, keakraban Heinrich dengan penduduk setempat, pengetahuannya yang banyak telah menarik perhatian Dalai lama kecil untuk meminta mengajarinya banyak hal yang ia belum ketahui, sementara Peter telah menikah dengan wanita Tibet yang merupakan satu2nya penjahit pakaian yang ada di Negara itu.

meskipun demikian kecintaan Heinrich pada putranya Rolf tetap tidak hilang, ia bahkan sering mengiriminya surat dalam salah satu suratnya, ia menuliskan :"Rolf anakku, aku adalah laki2 yang tidak kau kenal dan memang belum pernah kau ketahui, ketika banyak orang mengatakan bahwa aku telah hilang di pegunungan di Himalaya, nyatanya aku masih hidup disebuah atap dunia diantara kehidupan gunung salju dan perbukitan es yang diselimuti angin yang mendreru2, sebuah kehidupan yang penuh tantangan untuk ditaklukkan, namun bagi sebagian orang ini hanyalah mimpi buruk yang hanya akan muncul dalam malam yang paling buruk, tetapi tidak bagiku. jika saja aku menggambarkan bagaimana dirimu anakku, aku yakin kau adalah anak yang cerdas dengan rasa ingin tahu yang begitu tinggi, seorang anak laki2 yang berani belajar dari kesalahannya dan mampu bertahan dalam kondisi sesulit apapun, aku tetap menyayangimu, ingin menjumpaimu anakku, dengan penuh kasih sayang, ayahmu Heinrich Harrer" suatu ketika Heinrich menerima balasan surat dari putranya Rolf, yang mengatakan bahwa ia bukanlah ayahnya, dan berhentilah mengiriminya surat. Heinrich kecewa ia tertekan dan akhirnya ia hanya bisa pasrah bahwa semua orang mulai melupakannya, tiba2 dipagi hari Heinrich menerima undangan kehormatan untuk datang menemui Dalai Lama kecil, setelah dijelaskan aturan protokoler kerajaan ia pun diperkenankan masuk dan menemui Dalai Lama, yang rupanya masih kecil berumur belum sampai 15 tahun. dalam perbincangannya dengan Heinrich, Dalai lama kecil itu menceritakan bahwa ia gemar menonton TV dan mengetahui hal2 yang terjadi diluar sana diluar dunianya sendiri, dan ia meminta Heinrich membangunkan rumah TV dimana penduduk bisa menonton bersama, Heinrich pun menyanggupi permintaan Dalai Lama kecil itu.

pada kesempatan lain, Dalai Lama kembali mengundang Heinrich untuk mengajarinya banyak hal mulai dari mengendarai mobil hingga memperkenalkan peta dunia, mereka pun akrab dan diluar pengawasan kerajaan mereka bersikap layaknya teman dekat namun jika didalam istana Heinrich harus menjaga sikap dengan terus menundukkan wajah selama berbicara dengan Dalai Lama keci itu. tak terasa hitungan hari, minggu, bulan dan tahun terus berganti, Heinrich telah menjadi bagian dari kehidupan penduduk kota Lhasa, Tibet.hingga gonjang ganjing isu bahwa pemerintah China ingin menjadikan Tibet sebagai bagian dari wilayah kekuasaanya mulai berhembus, rupanya benar, China yang saat itu dipimpin komunist Mao-Ze thung, ingin merangkul Tibet, semua penduduk Tibet pun menolak dan mengadakan perlawanan, bagi mereka Tibet adalah negara yang mandiri baik dari segi politik maupun Spiritual, peperangan tak terelakkan, dengan persenjataan dan kemampuan berperang yang tidaklah seberapa akhirnya banyak penduduk sipil Tibet yang tewas tertembak atau kena ledakan bom dari tentara China. sementara itu Heinrich berpikir keras untuk bagaimana caranya menyelamatkan Dalai Lama, terlebih setelah terjadi pengkhianatan dari dalam oleh pejabat kota Tibet yang meyerahkan Tibet ke dalam rangkulan China, karena bagaimanapun penduduk Tibet tetap menolak hidup dalam pemerintahan China yang komunis, hingga akhirnya ketika Heinrich mengajak Dalai Lama pergi melarikan diri, Dalai Lama menolak dengan menjelaskan bahwa bagaimanapun juga ia adalah pemimpin bagi seluruh rakyat Tibet dan ia harus ada bagi rakyatnya bagaimanapun kondisi negaranya, dan juga ia meyakinkan Heinrich ia tidak perlu sekhawatir itu tentang dirinya, tugasnya untuk membantu dirinya telah selesai, ia kembali mengingatkan bahwa Dalai Lama kecil iini bukanlah putranya, karena memang Heinrich begitu menyayangi Dalai Lama kecil ini karena teringat akan anaknya di Austria sana. Dalai Lama menyarankan agar ia kembali ke Austria menemui anaknya, tetapi nanti setelah penobatan dirinya telah dilangsungkan, penobatan apakah yang dimaksud??

Tibet kemudian secara politik masuk dalam wilayah kekuasaan China komunis, namun secara spiritual ia diberi otoritas khusus sebagai non komunis namun menjadikan Dalai Lama sebagai pemimpin spiritual mereka hingga sekarang ini, sebagaimana yang dunia internasional ketahui. Heinrich pun kemudian mohon diri dari Dalai Lama dan seluruh penduduk Tibet, tak lupa juga ia diberikan oleh2 kenangan yang akan ia bawa ke Austria, beberapa bulan kemudian ia tiba di Austria dan menjumpai istrinynya Ingrid yang telah menikah dengan sahabat baiknya, Horst. ia hanya ingin menjumpai Rolf putranya, yang pada awalnya menolak untuk ditemui dan akhirnya Heinrich hanya masuk ke dalam kamar Rolf dan membukakan hadiah yang ia bawakan dari Tibet, sebuah hadiah yang ia terima dari Dalai Lama kecil temannya. yang ternyata adalah sebuah kotak mainan yang jika dibuka akan memainkan bunyi2an yang lucu, Heinrich keluar dan mengintip dari pintu bahwa Rolf menikmati hadiah dari nya, itu telah membuat Heinrich bahagia. hingga mereka akhirnya bisa menerima satu sama lain, dan pada suatu kesempatan Heinrich mengajak Rolf mendaki gunung sbagaimanan itulah yang telah menjadi kegemarannya sejak dulu yang mana tau bisa saja ditularkan kepada putarany Rolf Harrer.

Sejauh apapun seseorang pergi, tentu saja ada suatu tempat dimana ia berasal yang disitu banyak tertinggal orang2 yang ia sayangi dan kasihi, orang2 yang sebenarnya juga menyayangi dan mengasihi nya. begitu juga dengan diri kita, ada suatu saatnya nanti kita akan tetap pulang menemui mereka dan menunjukkan cinta kita kepada mereka sekaligus untuk membuktikan bahwa hitungan waktu, bulan dan tahun tidak akan bisa mengikis hubungan yang terjalin karena cinta kepada keluarga.

Wassalamualaikum

Comments

  1. jadi pengen mudik neh... but pertamax dulu gan!!!!

    ReplyDelete
  2. ini film lama banget kan.. tahun 2004 kl g salah.. pernah baca judulnya aja c, belim s4 nonton.. :D

    ReplyDelete
  3. ngaco.... gw aja nonton di DVD tahun 2001

    ReplyDelete
  4. @dob_dob: pokoknya film lama g tau persisnya hehehe.. akhir 90an kali ya..

    ReplyDelete
  5. sy nonton film ini di LIA kelas intermediate berapa lupa... he2.. kok senengnya nonton film lama, son? film2 skrg banyak juga kok yg bagus. coba deh Changeling..

    ReplyDelete
  6. @vici:g tw mas, abis film jaman skearang banyak nampilih super hero2 yang animatif2 gitu.. g real, males jadinya, terus juga banyak memaparkan satu sisi berat sebelah makanya males.. mendingan film2 jadul gt deh, tp ada juga kok film2 baru yang s4 erikson tonton..

    ReplyDelete
  7. oyi, minjem jg donk

    eh ini nih film bagus jg

    mercury rising
    keren dah

    ReplyDelete
  8. lagi dipinjam si anton gall...nantila kl uda ya.. wah bole juga tu film nya tar aku cari hehehhe

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Cerita Psikotes Erikson

Paradoksal Jakarta

Touring Palembang- Baturaja