Saya, Sepak Bola dan Indonesia
Assalamualaikum kawan2.. saya memang tidak terlalu suka nonton bola, jangankan nonton, saat kawan2 dikantor saya sedang rame2nya ngomongin liga champion atau piala euro atau piala apa gitu kan, saya anteng2 aja, gak ikut rame2annya.. saya sedikit tergerak itu kalo misalkan ada pertandingan yang udah mulai ngebawa2 nama Indonesia, baru saya agak mulai ikutan duduk manis ikut perkembangan informasi, misalnya saat Indonesia bertanding lawan Malaysia, Thailand atau Singapore, disitu saya mulai memperhatikan, karena bagi saya itu bukan hanya masalah tendang menendang si bola bulat, tapi juga masalah harga diri, dan rasa cinta serta rasa rindu agar bisa melihat negara Indonesia bisa dipandang negara2 luar, itu aja...selain itu dari sekian banyak kegiatan/acara level nasional, Sepak Bola menurut saya termasuk suatu hal yang bisa membuat seluruh penduduknya duduk sama rata melupakan sikap kesukuan dan kebanggaan berlebihan atas daerah asalnya, karena disitu semua yang datang dan menontonnya adalah atas nama Indonesia, bukan atas nama orang ini, orang itu atau orang iniitu.. :P, bangga sekali, semangatnya terasa, euforia dukungan kepada kontingen Indonesia mengaum2 tak kenal lelah.
Bahkan saya yang nonton duduk dari televisi pun bisa merasakannya... saya malah selalu menitipkan ke kawan2 saya yang nonton langsung ke lapangan, souvenir2 atau atribut keIndonesiaan.. cuman sayang event sepak bola semacam itu tidak datang setiap hari, yang ada sekarang berada di lingkungan yang beragam latar belakang dan asal daerahnya..
saya senang sekali sebetulnya, berada di lingkungan yang beragam, karena itu membuat saya terbuka wawasannya bahwa Indonesia itu tak hanya kampung halaman saya saja, tapi juga meliputi daerah2 yang tersebar di dalam zona NKRI dari Sabang sampai Merauke (meskipun dari dulu aku bertanya, kenapa tak dibalik dari Merauke sampai Sabang, hihihihihi), kumpulan2 manusia dari beragam daerah itu yang kini ada dilingkungan saya ini telah menjadi suatu komunitas yang seiring waktu telah membentuk, mungkin tanpa disadari, suatu kondisi mayor dan minor. adalah suatu daerah tertentu di lingkungan saya yang memang dari daerah ini mayoritas nya mereka berasal. kemudian ada juga yang berasal dari luar itu, banyak juga tapi tak merata.
keadaan ini sebenarnya baik, tak ada masalah dan ok ok saja, cuman yang jadi masalah adalah kondisi yang menyebalkan bahwa mereka yang berasal dari kaum mayoritas malah semakin sering mempertontonkan dominasinya, mungkinkah mereka belum pernah menjadi kaum minoritas?atau mungkin juga mereka lupa bahwa Indonesia ini adalah Bhineka Tunggal Ika atas belasan ribu pulau dan budaya. hal2 yang mungkin tanpa mereka sadari dapat saja menjadi bibit2 perpecahan dan perasaan kesukuan yang mengakar dan menjadi kebanggaan yang sempit dan juga melukai kaum minoritas. sebagai pihak yang merasa dikesampingkan, banyak hal kemungkinan yang bisa terjadi sebagai akibatnya, semisalnya sinisme atau juga sikap bertahan dengan disertai rasa apriori terhadap dominasi itu. dengan keadaan yang semacam ini, sulit rasanya untuk menciptakan kondisi yang penuh toleransi dan hormat menghormati. dan menurut saya, hanya dengan memahami bahwa Indonesia itu adalah belasan ribu pulau yang terangkul maka rasa bangga akan kondisi mayoritas itu akan meluruh, dan bisa tercipta suasana yang mendukung.
bertemu seseorang yang satu daerah dengan kita betul2 membuat kita merasa bertemu dengan keluarga sendiri, dimana kita ada ditanah rantau jauh dari kampung halaman, namun seyogyannya, perasaan bahagia itu diiringi dengan sikap saling menghormati bahwa disekitar kita banyak juga orang2 yang berbeda asal daerah dan sukunya, sehingga kebahagiaan itu terkontrol, dan meminimalkan potensi konflik dan kebanggaan yang sempit. suatu hari saya pernah bertemu dengan seorang rekan namun pertemuan itu berujung kekecewaan karena ketika saya kembali tanyakan asal daerahnya jawabannya adalah bahwa ia berasal dari suatu daerah yang dari daerah itu banyak para pejabat di kantor saya ini berasal. saya langsung illfeel dengan rekan itu dan hilang rasa hormat saya padanya, karena rasa kebanggaan nya itu yang terlalu berlebihan, tidakkah ia sadar bahwa setiap orang punya hak untuk bisa berhasil, dan keberhasilan itu tidak dijamin dari daerah mana ia berasal. dan mungkin juga ia lupa bahwa kebanggannya itu telah membuat kecewa orang yang mendengarnya, paling tidak saya.
Keragaman dalam lingkungan kita ini sudah menjadi bagian budaya kita,memang. namun akan hangat saya yakin jika dalam keragaman itu ada rasa saling menghargai dan menjunjung tinggi nilai toleransi dalam kehidupan berbudaya, karena dalam apapun kegiatan kita unsur budaya pasti saja selalu ikut serta, karena unsur itu sudah melekat didalam diri kita sebagai bentukan dari budaya yang kita bawa itu. demikian ya kawan2, mohon maaf kalo ada salah kata2 dan emosi negatif dalam tulisan ini, memaafkan tidak akan merubah masa lalu, tapi akan menjadikan indah masa depan :D Wassalamualaikum
pertamax dulu ah
ReplyDeletekalo jula sovenir di lap sepak bola takutnya kerusuhan masa bos
ReplyDeleteiyala om, jangan jualan di lapangan sepak bola makanya, wkkwkwk thanks om!! :D
ReplyDeletewah, suka bola juga kaw kawan...
ReplyDeletenonton donk indonesia all star lawan MUnyuk ntar juli bro? -gooners-
-berkejaran ga login-
kalo suporternya ngak ngamuk saya suka nontonya lho
ReplyDelete#berkejatangalogin:
ReplyDeleteayola kita nonton, kabar2i kita2 ya kl da dapat tiketnya.. :P
#BRI Net:
ReplyDeleteapa mendingan di tutup aja kali ya stadionnya biar pada nonton dirumah masing2 jadi g bakal rusuh, hihih tapi g seru juga kl cuma dirumah, feelnya g dapat (halah gaya niannn) :D
sebagai orang yang jika menonton pertandingan sepak bola LIVE, hanya pernah di lapangan MBM (snacknya pasti nutrijel), saya tidak ingin berkomentar apa2...
ReplyDeleteKUNING-KUNING SRIWIJAYA
BAJU KUNING SUPPORTERNYA
MAJU TERUS PANTANG MUNDUR
SRIWIJAYA JADI JUARA
ngahahhaa...
ampunnnnnn....
Football for unity!!! Jayalah Indonesia ku...
ReplyDelete