La Indonesia Es No Pequeno


Hari ini aku mendengar tiga kabar yang sama diputar oleh 3 acara berita yang tidak sama. Tentang kisruh perbatasan RI-Malaysia, ini cerita lama yang timbul tenggelam pembahasannya, kadang panas namun mereda diam dan tiba-tiba meledak lagi. Indonesia ini memang tidak kecil. La Indonesia Es No Pequeno kalo kata orang Spanyol. Dan setiap pagarnya menjadi rentan konflik atau setidaknya menjadi leverage oleh bangsa tetangga dalam pertaruhan keutuhan dan kedaulatan negeri tercinta ini ketika kita lengah oleh caruk maruk urusan mereka yang kita titipi amanah untuk mengurus negeri.

Disebutkan juga tadi bahwa DPR mengadakan Sidang membahas konflik perbatasan ini, para pejabat seperti Menlu dan Menhan, sekilas ditampakkan ketika mereka berpoto bersama sesaat sebelum atau sesudah rapat dalam pakaian rapi khas pejabat. Aku penasaran tentang apa yang mereka bicarakan dalam rapat itu, atau lebih jauh lagi aku pengen tahu apakah mereka yang hadir dalam rapat itu sudah pernah melihat langsung turun ke lapangan lokasi perbatasan di tanah Kalimantan.

Banyak faktor yang memicu masalah perbatasan ini mengemuka, selain keadaan internal negara kita yang sedang sibuk dalam stabilisasi kehidupan politik sehingga ranah kesejahteraan publik kurang diperhatikan para petinggi negeri dan faktor eksternal dari negeri tetangga yang sudah lebih makmur sehingga terus berpikir bagaimana menjaga kemakmuran dan menambah sumber daya salah satunya dengan mempersengketakan batas yang mungkin sudah lama mereka incar melalui perawatan secara ilegal ketika kita lengah.

Masalah perbatasan ini muncul saat reshuffle sedang ramai dibahas, sepatutnya Presiden mempertimbangkan pejabat yang membawahi prihal ini untuk diganti dengan pejabat yang lebih concern, berani dan total tanpa kompromi dalam mengurusi urusan perbatasan negara karena menyangkut wibawa negeri di mata tetangga. Selain masalah kinerja ada hal lain yang memicu konflik perbatasan yaitu masalah tingkat kesejahteraan penduduk yang bermukim diwilayah pagar negara tersebut. Jangan bicara soal nasionalisme atau berharap mereka untuk tetap mencintai negeri ini jika mereka diabaikan sementara buaian kemakmuran dari negeri tetangga terus kencang merayu.

Ada ancaman yang terdengar naive dari seorang penduduk wilayah perbatasan Kalimantan- Serawak, Malaysia, bahwa ia mengancam untuk menggeser wilayah perbatasan jika pemerintah tidak memperhatikan keadaan mereka. Wajar memang, infrastruktur seperti yang diberitakan terlihat sangat minim bahkan untuk memasok logistik sehari-hari sekalipun sementara akses ke Malaysia justru lebih mudah sehingga penduduk setempat lebih cenderung ke Malaysia untuk belanja kebutuhan sehari-hari, bahkan isi dapur mereka banyak diisi produk Malaysia seperti minyak goreng atau beras. Mereka telah mulai berpikir realistis. Ancaman yang lebih bernada harap atas perbaikan nasib mereka.

Sementara di banyak titik pagar negeri ini, negeri tetangga mungkin telah banyak menanamkan jejak perawatan ilegal yang nanti bisa menjadi senjata ketika mempersengketakan prihal batas ini hingga terbawa ke Mahkamah Internasional. Didukung pula oleh dokumentasi arsip kepemilikan batas dan bukti keberadaan serta perawatan atas penguasaan wilayah tersebut maka wajar jika Mahkamah Internasional akan cenderung melepas wilayah tersebut dari RI ke negara lain. Sementara kita harusnya telah belajar dari kasus Sipadan dan Ligitan hampir 10 tahun silam.

Sudah harusnya memang para pejabat yang rapat membahas konflik wilayah perbatasan ini untuk turun (jika memang belum) dan merasai kehidupan di teras negeri ini bersama penduduk yang bahkan mungkin tidak pernah tahu apa itu arti reshuffle, Galaxy Tab, iPad, Blackberry, dll, yang belum kenal siapa itu Nazaruddin dan Gayus Tambunan atau yang lebih paham dengan mata uang Ringgit ketimbang Rupiah. Namun jika sudah mungkin perlu dirasa sesekali menginap dan mendengarkan cerita mereka yang hidup di perbatasan mengenai sulitnya akses untuk memperbaiki kesejahteraan hidup mereka.

Le Indonesia es Grandes, Yo Estoy Seguro en Indonesia es Mis Nasionalidad. Vosostros sois estupendo, Realmente!

P.S:
-----
Gambar diambil dari sini, melalui google.

Comments

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Touring Palembang- Baturaja

Ayah: Dunia Seorang Lelaki