Antara Cinta dan Logika



To Rangga

"Bila emosi mengalahkan logika, terbukti banyakan ruginya"

From Cinta

Kebetulan kemarin browsing di Internet sempat baca 10 tahun usia Film (AADC) Ada Apa Dengan Cinta? dan sempat baca juga status facebook seputar cinta dan rasio (logika). Menarik menurutku, karena seputar Cinta dan Rasio ini banyak dari kita yang jatuh, lalu ada apa sebenarnya dengan cinta?

Aku sudah punya pacar, semoga kalau tidak ada halangan tahun ini kami menikah, tapi tidak bisa kupungkiri, masih saja aku sering tergoda jika melihat wanita lain. Namun hanya sebatas itu saja, tidak lebih. Maklum mungkin karena faktor darah muda ini. It sounds like a justification. But, frankly speaking, kelihatannya itu tidak terjadi padaku saja, semua bisa mengalami itu tanpa pandang lokasi, waktu, usia atau profesi baik bujang atau pria beristri mau gadis atau wanita bersuami. Karena cinta itu soal emosi/perasaan dan setiap orang punya itu.

Jatuh cinta begitu biasa kita menyebutnya. Dikatakan jatuh karena mungkin memang sensasinya membuat seperti ada sesuatu yang jatuh dari kepala (logika) ke hati (emosi) kita and then things are never be the same as it used to be???.

Cinta, saat dia jatuh ke hati maka tinggal menunggu waktu saja untuk dikelola dengan baik dan bijaksana. Adakalanya ia hadir secara spontan disaat yang tidak tepat, sehingga jika ia diteruskan maka akan ada banyak yang kecewa dan ketentraman yang sudah terbangun bisa saja runtuh. Namun beruntung bagi mereka yang kedatangan cinta disaat yang memang dinantikan, hanya menunggu saja untuk ditunggangi sebagai lokomotif menuju hidup yang lebih tentram dan berarah.

Kalau cinta sudah turun ke hati, sebetulnya perang batin terjadi disitu. Perang antara logika dan emosi, antara otak dan hati. Tampaknya bagi laki laki macam aku (yang sudah mengucap janji kepada kekasih), logika harus kumenangkan diatas emosi karena ketergodaan yang spontan biasa nya hanya emosi sesaat. Dan mungkin juga bagi setiap laki- laki manapun yang sudah mapan dengan kehidupan cinta bersama istri/ calon istri nya masing- masing. Sebelum ada yang kecewa, sebelum ada yang terluka dan sebelum kehancuran karena menurutkan emosi sesaat lambat laun datang menyiksa lalu menyadarkan bahwa cinta yang sebenarnya adalah cinta yang menenangkan, meneguhkan dan menguatkan.

Karena bila emosi mengalahkan logika, terbukti banyak ruginya, seperti dalam surat Cinta kepada Rangga dalam adegan film (AADC) Ada Apa Dengan Cinta? 10 tahun lalu, dan kini bagiku, sudah saatnya untuk menggugat pameo lama bahwa Cinta tidak ada logika karena justru cinta dapat dilawan dengan logika.

P.S:
-----
Gambar diambil dari sini..

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Psikotes Erikson

Paradoksal Jakarta

Nonton Film King