Dimulai dari Mimpi


Benda yang kawan-kawan lihat diatas bukan bungkus kacang rebus, bukan juga bungkus gorengan yang bisa dibeli dipinggir jalan kalo sedang kelaparan, atauuuu.. kertas kopelan kecil yang didapat kalo di judi togel (dulu waktu dikampung masih marak judi togel saya sering lihat kertasnya bertebaran saban sore dilempar2 mereka yang pada kalah)..

Tapi itu adalah kertas Tiket Nonton Film Sang Pemimpi, sebuah sekuel film Laskar Pelangi yang sekarang masih diputar di bioskop-bioskop tanah air beradu rating dengan film asing.. *maju terus perfilman Indonesia, semoga disukai di negeri sendiri*

Assalamualaikum wr wb.. apakah kawan sekalian punya cita-cita?ya saya dan kawan-kawan sekalian siapapun dan dimanapun itu tentunya punya, sama seperti dua tokoh dalam film Sang Pemimpi, bernama Ikal dan Arai, cita-cita mereka adalah menjelajahi Eropa yang megah, mengunjungi Afrika yang Eksotik sampai akhirnya berhenti di altar suci Sorbonne University, Paris. Sebuah impian yang digemakan dengan lantang oleh salah seorang guru manakala mereka duduk di bangku SMA di daerah Manggar, Provinsi Bangka Belitung sekarang.Pesannya jelas, beranilah bermimpi.. Jangan takut bermimpi..

Cita-cita itu kemudian menggiring dua kawan ini melewati kehidupan mereka dengan penuh perjuangan dan dinamika naik turun, mulai dari menjadi kuli panggul ikan jam 2 pagi, belajar dengan giat pada malam hari sampai ketika uang sudah terkumpul dan tepat selulusnya dari SMA mereka merantau ke Jakarta dan akhirnya 'tersasar' di Bogor lalu mengontrak di belakang kampus IPB lalu berkuliah di UI sambil bekerja serabutan sebagai tukang potokopi, sales sendok dan garpu untuk mengumpulkan biaya selama mereka menempuh pendidikan Sarjana mereka. Dan ketika semua usaha dan pengorbanan mereka terbayar seiring perjalanan waktu, maka benarlah bahwa semuanya berawal dari mimpi, keberanian bermimpi tepatnya. tepat ketika mereka berangkat menuju Paris meneruskan pendidikan mereka ke Sorbonne University.

Mimpi.. tentu yang dimaksudkan disini bukan mimpi sebagai bunga tidur, tapi mimpi yang lebih merupakan sebuah VISI atau CITA-CITA gambaran kedepan, saya mau menjadi seperti apa, saya ini ingin bagaimana, mungkin begitu, dengan kata lain hanya baru sebatas kata-kata dalam bentuk ucapan sehingga yang jauh lebih penting dari Mimpi itu sendiri adalah seberapa besar usaha untuk memperjuangkannya, menjalani hari-hari didalamnya untuk memenuhinya dengan serangkaian tindakan dan doa yang bisa membuat kita makin dekat dengan pencapaian mimpi itu menjadi kenyataan.

Tubuh dan jiwa kita ibarat mesin yang membutuhkan bahan bakar, namun bukan dalam bentuk makanan atau bensin.. tapi menurut saya dua bahan bakar yang paling ampuh agar mesin didalam jiwa kita mampu menggerakan tubuh ini adalah keyakinan atas pertolongan ALLAH.SWT dan kemudian adalah orang yang kita sayangi, seperti yang diucapkan tokoh Arai 'Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpi itu' ya.. apa yang tidak mungkin bagiNYA, semua bisa.. karena Ia maha berkuasa.. jika mimpi itu tiap saat dan tiap waktu terus dipelihara, disebut dalam doa baik terucap atau tidak, maka ia akan terus tumbuh dalam bentuk keinginan yang kian kuat teguh dan memberi arah yang jelas kemana seharusnya kita berbuat..

Kemudian adalah mereka yang kita cintai, seperti tokoh Ikal yang tersadarkan akan sosok Ayahnya yang begitu mencintai dan menaruh harapan besar pada nya, (pendidikan dan kebanggan Ikal membuat ayahnya hanya memakai safari kantong empatnya dipakai hanya saat ia diundang ketika pembagian raport di sekolah, bukan untuk menemui bupati), orang yang mencintai kita tentu telah mengorbankan banyak hal sampai akhirnya bisa kita sampai disini, detik ini membuat kemajuan sampai sejauh ini, jika kemudian kita menyimpang menjadi orang yang mengecewakan mereka, dimana hati kita?apakah itu cara kita membalas kasih sayang mereka?mereka tidak menuntut kita menjadi nomor satu atau manusia yang paling top, yang mereka inginkan dan doakan adalah agar kita tetap menjadi orang yang terus membuat kemajuan sekecil apapun itu, perkara hasil adalah perkara keinginan kita memberikan kebahagiaan yang lebih besar untuk mereka.

Sehingga jangan takut bermimpi kawan... mari kita bermimpi, bercita-cita lalu memperjuangakannya dalam bentuk usaha, doa dan keyakinan bahwa hasil yang terbaik pasti akan ALLAH.SWT berikan untuk kita,apapun itu.. amin..

Wassalamualaikum

Comments

  1. aku belom nonton Son...

    hiks, kok gak ngajakin aku sih Son?
    hehehee

    ReplyDelete
  2. @Elsa: hahaha... kayaknya bakal lama nangkring di bioskop2nya mbak.. jadi telat dikit gak apa.. tapi dah kena spoiler jadinya ;)

    ReplyDelete
  3. belum liat pilemnya
    baru baca novelnya

    ReplyDelete
  4. Aku mau nonton itu!!!!! kapan tapi yach??? mesti minggu ini nich... coz minggu pertama masuk kerja dapat giliran masuk pagi. hohohoho... lumayanlah... Sang Pemimpi!! that's me!!!

    ReplyDelete
  5. setuju, film yang bagus son. menyadarkan akan berharganya memiliki sebuah mimpi

    ReplyDelete
  6. @suwung: horeeeeeeeeee om suwung da kembaliii.. =)) ada kawan bilang lebih bagus novel nya ketimbang filmnya... iya juga sebetulnya cuman buat refresh2 gak apa juga nonton filmnya hehehe

    ReplyDelete
  7. @brinet: waduhh makasih ta neettt :) tunggu kunjungan balasan dari aku...

    ReplyDelete
  8. @AD:AD harus punya mimpi... tanpa mimpi maka orang orang seperti kita akan mati .. hehhehe ngutip kata2nya Arai *orang yang seperti apa ya hehehehe ~x( ya AD nonton aja bagus kok filmnya... o ya rencana kita nulis tetap kita jalankan yaaa.. kl ada ide duluan kabar2i aja EW..

    ReplyDelete
  9. @Putra: feeling guilty neh tiap kali putra komen soalnya g bs komen balik soalnya g ada akun MP.. maaf ya put.. :( sippp terima kasih saudaraku hehehe :)

    ReplyDelete
  10. setelah saya perhatikan tiket nontonnya ada dua niy..lagi kencan ya Son..? ^______^V

    ReplyDelete
  11. jadi, gimana neh setuju ga kalo Lukman Sardi jadi Ikal dan Ariel jadi Arai? hehehe..

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja