When Things Go Sucks!

Akhir pekan ini kuhabis kan di kos saja dengan rutinitas biasa: membaca buku, internet surfing, atau berolah raga jogging. Seminggu belakangan aku memang makin intens jogging di Kambang Iwak Palembang, untuk persiapan pendakian Kerinci dan Dempo bulan depan. Pelan- pelan sepertinya memang aku sudah bisa menyesuaikan diri dengan kota ini. Walau sejujurnya pekerjaan dikantor yang berpotensi menjemukan (karena tidak sesuai dengan latar belakang pendidikanku) terbukti ampuh membuatku ingin segera enyah dari kota ini jika memang ada kota lain yang memberikan pekerjaan dengan job description yang (maaf) lebih menghargai pendidikanku.

Aku insyaALLAH siap untuk pergi merantau ke Pulau Belitung sekalipun daripada memendam kekecewaan atas pengkhianatan pada keilmuan yang telah kuperjuangkan di kampus. Begitulah, kepalaku memang sudah terisi dengan harapan untuk berada di suatu tempat yang peranku dapat kumainkan dengan baik bermodalkan bekal ilmu, bakti dan semangat belajar yang tidak akan luntur. Untungnya aku masih bisa bersikap baik di kantor dengan menampakkan performa yang (mungkin) membuat beberapa orang menilai bahwa aku menikmati apa yang kukerjakan, namun jauh dalam pikiran dan harapanku, bayangan soal peranan lebih, kebermanfaatan lebih dan kepuasan aktualisasi diri selalu saja hidup dengan jelas. Tersimpan dengan jelas dan dalam.

Kejujuran diatas bisa jadi terdengar seperti ketidakpuasan atau ketidakbersyukuran, namun jika ada yang masih berkenan menganggap bahwa harapan itu sebagai sikap ketidakmenyerahan-kepada-nasib, frankly speaking dude or dudette, i owe you more than thanks! Karena aku geram juga bila beberapa mungkin akan berkomentar bahwa ALLAH.SWT akan memberikan azab yang pedih karena dinilai ini sebagai sikap yang tidak bersyukur. Well, let me tell you one thing, i suggest you learn to differentiate between complaining and 'looking-for-something-better'. Oh wait, one more, i am sure ALLAH.SWT will not fall His torment to me as He knows what i am up to'.

Namun, mungkin memang bagian ini adalah titik kebenaran bahwa bureaucracy is sucks! It looks never get interested in what you come with instead of putting you on any vacant place you may not deserve it and that what happens to me now. I am sick of this, indeed. Aku cuma hanya bisa bersabar dan terus menjaga harapan semoga kelak semua bayangan tadi menjadi nyata suatu saat nanti, i make myself get busy living everyday rather than get busy dying, while waiting for the hope to be real. Because i am sure that hope is the best thing ever in life, and it will never die. Bismillah. Ah, tidak terasa sudah masuk tiga bulan aku disini, dan rencana perjalanan bulan depan tampaknya bisa menjadi refreshing untuk mere-charge energi untuk hidup. I just can't wait!

Comments

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja