Asah Nyali Pada Kemudi.

Besok akan jadi satu dari sedikit sekali hari yang bisa aku ingat seumur hidup. Menghadapinya melahirkan gugup dan ensasi emosi yang muncul bergantian antara cemas dan gembira atau antara gentar dan tak sabar. Iya, besok aku akan mengemudikan sendiri mobil ke daerah Koba untuk urusan dinas. Mengemudi, satu hal yang jelas masih jadi hal hebat bagi aku dan keluargaku. Aku cuma bisa menghela nafas dalam. Bersyukur, diberi kesempatan untuk bisa.

Sebetulnya, aku tidak buta sekali soal mengemudi ini. Kalau untuk jalan lurus dengan arus lalu lintas yang lancar, aku sudah lumayan berani, sebab pekan lalu hampir 2 jam aku mengemudi dari Koba menuju kembali ke Pangkal Pinang. Namun itu juga ditemani rekan kantor dan begitu masuk wilayah kota menjelang lampu merah, kemudi kukembalikan padanya selain masih kikuk untuk turun ke jalan raya, khawatir ada razia mengingat aku belum ada SIM.

Tapi untuk besok, aku berangkat berdua dengan atasan. Beliau sendiri yang memintaku untuk coba memberanikan diri turun ke jalan raya, setelah aku mintakan agar kukemudikan nanti begitu sudah lewat kota. Padahal sudah pula kusampaikan bahwa aku khawatir kalau- kalau di tanjakan yang macet/ ramai atau di lampu merah aku masih gerogi dan belum gesit. "Iya, gak apa, pelan- pelan aja!". Begitu kata beliau. Baiklah kalau begitu. Kuberanikan diri juga.

Jangan tanya kecemasanku soal besok itu, bahkan saat aku mengetik postingan ini. Tapi aku lihat kecemasan itu tengah berduel hebat dengan niat kuatku melawan batas ketakutan semu. Dan disaat yang sama, ada harapan yang tumbuh seiring resiko yang mengajari kesiagaan dan sikap waspada. Cuma Tuhan yang tahu soal hari esok, kita cuma bisa berusaha untuk hal yang patut diupayakan. Semoga besok baik- baik dan lancar. Resiko selalu ada ditiap langkah, namun aku melihat itu bukan alasan untuk memenangkan rasa takut.

Selalu ada saat- saat kali pertama dalam hidup, karena mungkin itulah salah satu cara Tuhan mengajarkan keberanian pada kita mahluk NYA.

Comments

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja