Kebebasan Itu?


Seperti orang kebanyakan, aku suka dengan kebebasan, bebas mau kemana saja, melakukan apa saja. Bagai setiap hari sudah jadi milikku sepenuhnya. Tertawa, berkelana, gembira lalu lelap seketika. Tapi ah, aku lihat kebebasan itu memang tidak ada di dunia ini. Karena selalu dibatasi oleh tanggung jawab dan setiap manusia yang hidup, sedikit atau banyak pasti telah mengambil tanggung jawab dengan atau tanpa disadari. Begitulah.

Andaikan tidak ada tanggung jawab lain yang harus aku penuhi, mungkin setiap hariku akan terisi dengan petualangan demi petualangan mendaki pegunungan dari Sabang hingga Merauke. Namun itu tidak mungkin karena aku hidup bukan untuk diriku sendiri, lagipula harus punya uang untuk bisa kemana-mana itu tadi, uang yang hanya bisa aku dapat kalau aku menjalankan tanggung jawab sebagai pegawai yang baik.

Lelaki penikmat kebebasan, begitu mungkin judulnya kalau sudah berkumpul dengan teman2 bahkan aku bagai tidak ingat bahwa kodrat lelaki dewasa yang sudah mampu itu adalah menikah lalu menjadi suami kemudian ayah. Siklus kehidupan yang harus disyukuri, lagi-lagi karena aku hidup bukan untuk diriku sendiri melainkan demi mereka yang menjadi alasan mengapa aku diciptakan, mungkin nanti kalau sudah terasa hikmahnya maka aku baru bisa senyum ikhlas melepaskan kesenangan masa muda yang penuh dengan fantasi petualangan yang liar turun ke rimba menikmati alam dari ketinggian.

Tapi yah sudahlah, berbesar hatilah. Pepatah lama dari Negeri Jerman berkata bahwa mereka yang berbahagia adalah mereka yang bisa melupakan apa saja yang tidak bisa mereka raih. Lalu aku belajar melupakan. Ajaran agamaku, Islam mengatakan bahwa kunci kebahagiaan adalah bersyukur. Lalu aku belajar mensyukuri selalu hingga nanti aku mati. Karena tiada yang tahu prihal umur. Semoga kesadaran penuh dan dalam tentang makna kebebasan dan tanggung jawab bisa aku pahami dan jalankan disisa umur ku kedepan. Amin. Karena aku hanya ingin hidup tenang dengan mereka yang aku sayangi, iya kamu dan mereka.

Ebas
Malam ini dingin karena hujan.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Psikotes Erikson

Paradoksal Jakarta

Nonton Film King