Amazing Sumbing (I)

Aku bersyukur sekali masih berkesempatan mendaki kembali setelah 6 bulan lalu. Kali ini gunung yang kudaki adalah Sindoro (3153mdpl) dan Sumbing (3373mdpl) di Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Wonosobo dan Temanggung yang bersebelahan persis. Pendakian ini bertepatan dengan momen tugas kedinasan yang aku dapatkan mengenai Workshop penulisan counter comment/article melalui media online di Mason Pine Hotel, Kota Baru Parahyangan, Bandung. Jawa Barat.

Jumat. 02 November 2012 Workshop usai, sekitar pukul 17.00 WIB. Aku langsung meninggalkan hotel dan dengan menumpang mobil teman langsung menuju pertigaan jalan tol menuju Terminal Leuwipanjang, disana sudah janji berangkat dengan Gustin, kawan lama sejak SMA yang kini menetap di Bandung menjadi pebisnis. Dengan ongkos Rp. 5.000,- aku menumpang bus ekonomi patas dan sekitar 45 menit aku tiba di Terminal Leuwipanjang, langsung bertemu Gustin. Kami segera bergegas ke pangkalan Bus Damri untuk menuju terminal Cicaheum. Beruntung, masih ada Bis Damri terakhir! Sudah pas magrib saat itu. We got into the bus heading to Cicaheum then...

Bus Damri membelah senja di jalanan Kota Bandung yang sempit lagi padat, carriel sengaja aku posisikan tertelungkup di bawah supaya tidak makan tempat dan tidak menutup jalan. Atmosfer kota ini aku rasakan lewat aksen obrolan sesama penumpang dibangku depan yang Sunda sekali, juga lewat bangunan tua gaya Belanda di sekitaran jalan Asia Afrika. Aku dan Gustin sesekali bincang ringan soal masa SMA, teman- teman lama dan tentang keberanian hidup. Sekitar 1 jam akhirnya kami tiba di terminal Cicaheum yang ramai terisi Bus Antar Kota. Kami segera cari musholla untuk sholat.

Musholla disini berada dibelakang area luar terminal, secara bergantian kami sholat karena harus menjaga barang bawaan, setelahnya kami berencana makam malam dulu sebelum pesan tiket, namun untuk aman, kami berniat pesan tiket terlebih dahulu. Saat itu baru ketahuan bahwa Bus Wonosobo baru saja berangkat dan itulah bus yang terakhir! Reflek, Gustin langsung mengajak keluar terminal untuk mencegat dari seberang. Kejar- berkejaran terjadi antara kami, bus dan waktu. Tak lama berselang, dari ujung jalan terlihat kepala bus jurusan Bandung- Wonosobo menyembul antara kerumunan mobil angkot yang beradu sibuk.

Saat bus merapat, kami segera sigap menyelinap ke tengah jalanan yang macet dan menggedor pintu bus yang akhirnya menepi. Dramatis, bus terakhir ini pun akhirnya kami dapati, bus Sinar Jaya tujuan Wonosobo melaju membelah malam jalanan kota Bandung! Aku sempatkan kontak 3 rekan lainnya. Bange masih di Cikarang dan belum berangkat. Posky sudah tiba di terminal Wonosobo dan Joneh sudah naik bis berangkat dari Jakarta. Besok pagi kami berjanji bertemu di terminal Wonosobo untuk menuju Desa Garung Butuh Kec. Kalijajar. Lalu aku pun terlelap bersama Sinar Jaya yang terus melaju...

Comments

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja