Menerima Kehidupan

Sesak kalau ingat semua laku bodoh yang sempat saya buat di hari kemarin, kemarinya lagi atau kemarin- kemarinya lagi. Sesak sekali, seperti berada di ruang pengap yang gerah dan ingin segera lari. Kemana tapi? Bila saya lari antar dua kutub bumi pun tetap akan terasa gerah, ya sudah! Mungkin saatnya duduk diam menikmati genit debur ombak atau cumbuan angin gunung.

Semua orang mungkin punya saat- saat seperti ini. Duduk diam, sendiri atau ditengah keramaian tanpa berbuat apa, cuma duduk saja, sekilas seperti menikmati hidup. Tapi, mata memandang ke depan, menantang langit sambil menatap tajam membangun semangat hidup. Adakah semua laku bodoh itu tadi terjadi begitu saja tanpa maksud, tapi murni kesalahan hidup? Bila iya, malang nian saya sempat salah langkah bahkan berkawan dengan pribadi- pribadi yang tak bisa kasih arah.

Mungkin memang skenario hidup saya begini? Skenario yang disusun dengan apik sarat polemik dan liku intrik oleh sang pemilik kehidupan. Hingga kini, apa mungkin itu semua berhubungan erat dengan pengalaman yang kadung saya buat? Bagaimana kedepannya nanti? Semua akhirnya mengambang dalam ekspresi: 'Ya, jalani saja hidup ini!'. Saya tak paham takdir, sungguh! Pun bila memang ini sudah takdir, saya sudah sedang belajar menikmati hidup yang begini ini. Apa adanya!

Apa yang bisa saya simpulkan selama 25 tahun ini? Dalam hidup, tidak usah lagi terlalu menyoal bagaimana semua bermula dan berjalan, tapi bagaimana saya menjalani dan menutupnya nanti. Setiap kita punya cerita yang tidak akan pernah sama, jadi tidak ada yang perlu dibandingkan. Kelihatanya ini bisa menjadi titik sandar saya untuk berdamai dengan hidup, menerima dan lalu memaafkan siapapun yang sempat memberi kecewa. Terutama untuk hal bodoh yang buat sesak jiwa.

Comments

  1. hidup harus punya plan A dan Plan B *asalkomen

    ReplyDelete
  2. hidup ini indah..jalani saja masalah yang ada dengan penuh semangat,hadapi problema

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja