Take It or Leave It!


Ada dua genre besar pertunjukkan yang biasa dipertontonkan dalam panggung kehidupan, yaitu kebaikan dan keburukan. Tentu saja keduanya memiliki nilai pengajaran yang sama berharganya, yang berbeda adalah dalam hal penyampaiannya saja. Dan sepertinya mereka yang mendapat pengajaran melalui kejadian-kejadian baik, disampaikan oleh orang-orang yang dipandang baik adalah orang yang beruntung karena tidak perlu mengalami pergolakan batin, atau semacam keraguan, untuk menerima nilai pengajaran yang berharga itu tadi.

Tapi itu tidak terjadi bila mendapati pengajaran melalui kejadian yang buruk, melawan norma bahkan ditentang agama atau melalui orang-orang yang sepertinya bukan orang baik-baik, entah karena kesan sekilas, gaya bicara atau laku sehari-hari. Karena tantangan berat pertama yang harus dihadapi adalah bersabar untuk tidak buru-buru menghakimi petuah sang kawan tersebut. Sebab bisa jadi aku lupa, bahwa bukan masalah siapa yang menyampaikan tapi apa yang disampaikan.

Bila bertemu hal demikian maka memang bukanlah keteladanan yang sedang mereka tunjukkan, nilai pengajarannya sendiri aku rasa tidak mudah bahkan untuk sekedar dilihat sekalipun, jadi apalagi untuk diambil hikmahnya. Mungkin kejernihan berpikir dan kelapangan untuk menerima akan dapat mempermudah untuk menerima nilai pengajarannya mulai dari yang paling sederhana, yaitu: Belajar hal baik dari hal buruk, dengan melihat konsekuensi keburukan yang dialami sang tokoh yang telah memberi pengajaran kepada kita.

Aku mulai bertanya-tanya, mungkin mereka sengaja dikirim Tuhan untuk dipertemukan dengan ku dalam satu garis takdir kehidupan, entah apapun rencanaNYA. Mungkin inilah yang terbaik. Tidak patut kemudian mereka dibenci atau dijauhi karena mereka adalah guru yang memberi pengajaran tanpa mereka sadari. Lagi pula hanya Tuhan yang tahu seberapa bagus diri kita ini. Tanpa mereka mungkin masa depan ku tidak akan kaya dengan nilai yang menguatkan mental dan kebijaksanaan, kemudian kehidupan ku tidak akan pernah sama dengan kini. Lagi, lagi mungkin inilah yang terbaik. And the choice lies in me to make how this thing will turn out. Bismillah.

Ebas
Bintaro Pagi ini.

Comments

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja