Paradoksal Jakarta


Assalamualaikum dan apa kabar semuanya?

pekan lalu adalah pekan yang begitu beda buat saya karena tiap waktu yang saya lewati didalamnya adalah rangkain cerita dan peristiwa yang spontan, unik beda dan tidak biasa dari yang sudah2 saya temui.. pagi itu saya sudah berniat untuk menjemput seorang teman yang berencana menginap di kos2an saya dan sudah sejak beberapa hari sebelumnya kami sepakat untuk bertemu di stasiun Gambir, Jakarta Pusat. lepas sholat shubuh saya langsung bergegas, waktu itu menjelang pukul 05.30, kunci si Revo berlambang Kangoroo segera saya ambil dari lemari, dan ketika mesin si Revo akan saya nyalakan.. saat mendorongnya keluar agak terasa berat.. di ruang tamu yang masih gelap, ban belakang si Revo saya sorot dengan cahaya dari HP, wadooowwww.. saya terkaget..kaget.. tak dinyana tak disangka... ban belakangnya sudah kempet..pes..pes.. aduh.. masa mesti ndorong sampai statiun gambir sambil
mencari tukang tambal ban yang bermurah hati buka 24 Jam, rasanya gak mungkin.. hmm.. si Revo saya tinggalkan dan berjalan keluar lorong ke pangkalan abang2 Trans Ojek, "Gambir bang, berapa?".. kata abang itupun "20 rebu"(dibaca logat khas Betawi).. bener2 ni abang ini, pagi2 da kayak gini, "ah.. yang betul la bang, masa 20ribu, 10 aja ya?", kata abang itu "15..15.. ya..", saya jawab :"ok la bang", jalan......

sebenernya sudah dari semalam sepulang dari kerja saya merasa ada yang agak lain dari ban balakang Revo, tapi pas saya cek di kos, baik2 saja bannya, tidak ada kempes2nya.. ah.. bocor halus rupanya.. :D

setibanya di Gambir, di mushalla Al-barkah dekat pool bus Damri yang berhenti di Gambir, saya dapati teman saya, namanya Indra Pradya, sedang menunggu, dan segera saya sapa dan ajak dia berangkat ke luar stasiun.. kami berdua berjalan memutar keluar stasiun tujuannya mencari halte busway terdekat.. beberapa menit kemudian :'nah itu dia halte.. dari situ aja kita', kemudian beberapa saat kemudian kami sudah didalam bus way yang rupanya pagi2 sudah cukup padat (dugaan saya mereka mengejar tarif Rp 2000 dibawah pukul 7 pagi, hehehe..) saat busway memutar, saya
mulai merasa tidak enak, saat saya melihat suatu pintu yang rupanya ada persis dibelakang, kira2 15 meter, dari tempat saya menjemput teman saya tadi, dan saya lihat raut muka teman saya mulai mau mengatakan sesuatu disertai usaha menahan tawa, dan sebelum dia tertawa saya segera mendahului sembari berkata :"eh.. tadi coba kita lewat sini aja ya, lebih dekat.. duh tadi g liat", kata Indra: "iya ya.. hehhe".

sekitar setengah jam kemudian, sudah sampailah dikosan2 saya di Kampung Melayu, Jatinegara. sembari jalan kami sempatkan beli sarapan nasi uduk, dan setibanya dikos, saya kembali ingat bahwa sejak dari hari Jumat saya sudah menerima SURAT PERINTAH LEMBUR di KPP Madya Jakarta Selatan, dimana disitu jam nya dimulai pukul 07.30 pagi, dan sejenak sambil pelan2 melongok ke arah jam dinding.. (ada jeda diam beberapa detik)... "waduh dah jam 07.15", Kampung Melayu-KPP MTO Jaksel kalau naik angkot bisa sampai 1 jam, segera saya bergegas, kekamar mandi, basah2 rambut (cara terampuh, untuk menata rambut seolah2 menjadi 'tampak' sudah mandi, hehe..) dan mengenakan baju kemeja hitam panjang yang saya sempatkan lipat setengah lengan dan biar agak tampak lebih formal saya kenakan tas punggung hitam andalan saya... saya pikir "ah.. kalopun telat paling 15menitan, naek motor ngebut2 dikit..bisalah"..

tiba2 saya diam dan berkata dalam hati "ah iya ya,aduh, kan bannya masih kempet.. waduh masak naek ojek lagi, mana lagi cekak gini :(".. tapi tidak ada pilihan lain saya kembali bertransaksi dengan abang2 ojek dengan sepakat membayar tarif 15rb, sayapun berangkat... diperjalanan, HP saya bergetar2 terus, tentunya dari rekan2 yang mungkin sudah menunggu di kantor, apalagi kalau saya ingat sayalah yang paling tak henti menekan kan agar tidak telat.. kalau bisa on time jam 07.30 sudah ada disana.. setibanya di kantor, dijalan Ridwan Rais, saya temui teman2 sudah berada
disana , salah seorang dari mereka (kebetulan beliau senior saya dikantor, namanya Mas Nana) berujar :"kau tak sopan ya.. saya da dari jam 7 menunggu, kau bilang 07.30,berangkatlah saya dari Tangerang sana jam 6, g taunya kau lagi yang telat".. (sambil senyum2 malu, saya jelaskan duduk perkara penyebabnya, beliau maklum dan kamipun mulai bekerja)

setibanya diruangan, kami mulai merasa ada yang aneh, tadinya kami diminta lembur dalam rangka untuk testing akses aplikasi sistem informasi ke server cadangan di Cikarang, tapi waktu kami mencoba memulai testing dengan memasukkan alamat URL dan IP ke address browsernya, responyya tidak ada sama sekali.. rupanya belum bisa
diakses, katsaya dalam hati: "ah mungkin tim yang di Cikarang sedang berbenah atau memang baru sampai jadi belum sempat konfigurasi apa2".. kemudian salah satu dari kami menelepon tim yang di Cikarang.. kamipun terkaget2 waktu mendengar kabar rupanya mereka baru akan berangkat ke sana pukul 9, sementara kami jam 07.30 sudah siap testing, saya pikir kalau mereka baru akan berangkat jam 9 bisa2 kami bisa mulai testing pada jam 12an siang nanti.. ah.. kecewa...

kamipun tim yang ditugaskan ke KPP MTO Jaksel ini hanya bisa duduk2 sambil senyam senyum untuk menutupi rasa tidak enak atas keadaan yang kami alami, dan akhirnya berakhir dengan diam, ada yang ngantuk kemudian tertidur, ada yang baca koran kemudian menghilang, dan ada pula yang bolak balik memmantau perjalanan tim Cikarang via telepon.. hehehe.. lucu banget :)

tepat siang hari saat kami sedang akan makan siang yang telah disiapkan buat kami, baru saja kami akan makan siang sambil disertai rasa2 tak enak, kami diberi kabar bahwa testing bisa mulai dilsayakan, "wah.. kalo gitu sekarang tak ada lagi alasan buat rasa2 tak enak, makan aja terus.. hehehe" selesai makan siang dan sholat Dzuhur testing kami lsayakan permenu dan sekitar 2,5 jam kami lsayakan, testing pun selesai dengan 80% berhasil dan 20% masih ada error yang kecil2.. waktu itu sudah menunujukkan pukul 15.30 kami pun segera bergegas pulang dan setelah melaporkan ke KPP MTO jaksel tentang progresnya.. kamipun pulang lang...lang..lang.. :) waktu pulang saya ingat bahwa saya ada undangan seminar leadership di Graha Unilever di Jl Gatot Soebroto, kebetulan ada kawan juga (namanya Mr. M) yang pulang searah dengan lokasi itu, jadilah saya 'nebeng total' sekaligus jadi penunjuk jalan buat kawan saya yang rupanya kurang suka jalan sehingga tidak hapal Jalan. :P. teeet.. di jembatan penyebrangan Gatot Soebroto, depan gedung BKPM saya mintakan teman saya berhenti dan sembari ucapkan terima kasih dan bilang hati-hati dijalan, saya segera ke acara tersebut dan saya dapati sudah jam 16.00 setelah duduk sebentar (setor muka pada kawan2 saya :D) saya keluar lagi buat ke toilet dan kemudian sholat ashar..
lepas itu baru mulai seksama saya mendengarkan uraian yang disampaikan dalam bahasa inggris ini, 10-15 menit pertama mata saya masih kuat tapi sayangnya, hhhehe.. memasuki menit ke 20 saya mulai berjuang melawan rasa kantuk dan berakhir dengan kemenangan dan konsep bahwa kesediaan untuk menjadi pemimpin adalah kesediaan
untuk melayani dan menghargai... (hehhee.. belajar jadi pemimpin :) neh )

acara seminar ini selesai pukul 17.15 WIB dan kemudian dengan teman2 saya, saya menghampiri mereka, sedikit berbincang2 dan menyapa si pembicara namanya Sivanganam, dari Asia Selatan. meminta kartu namanya dan dengan rekan2 yang lain meminta kesediaan si Siva ini untuk berpoto bersama, klak...klik...klak..klik... tak lama kemudian kamipun pulang... hari sudah petang kemaren itu, tiba2 saya memilih untuk tidak pulang ke kos tapi berkunjung ke rumah kawan di daerah Slipi, berdua dengan Waknang yang juga akan ke Slipi kerumah temannya kami menumpang bus 46, sepanjang perjalanan,didalam bus kami bercakap2 dengan penuh semangat (maklum, sama2 satu daerah asal.. :D) kemudian stibanya driumah kawan saya di Slipi... biasa lah kalau dengan kawan2 saya yang di Slipi ini, saya biasanya bisa tertawa bercanda dan sekaligus bertukar pikiran mulai dari masalah 'kenapa langit tak bertiang' sampai
ke masalah 'pemanasan global' kemudian kembali lagi ke masalah 'kenapa langit tak bertiang'. entah apa2.. coba... di Slipi rupanya sudah malam waktu saya akan pulang ke kosan, sudah pukul 21.30 waktu itu, namun waktu akan pulang kemudian saya ingat teman saya si Indra yang tujuannya ke Jakarta untuk ikut salah satu lomba pembawa acara (bahasa kerennya:presenter), di gedung Sarinah, Jalan Thamrin Jakarta Pusat, disebuah Cafe disana, dan saya juga ingat dia juga belum tentu bisa pulang sendiri, bingung juga, karena kalau jadi saya berangkat ketempat dia, kesatu saya belum pernah bepergian sampai selarut itu (tentunnya acaranya bakal sampai larut malam), kedua, tanpa si Revo rasanya bepergian ke satu tempat ke tempat yang lain di malam2 seperti ini agak repot.. tapi saya memilih untuk menghadiri tempat ia mengikuti acara itu,dengan maksud agar ada temannya dia pulang nanti..

jadilah waktu itu dari jembatan penyeberangan Slipi.. saya menumpang bus patas ekonomi 213 yang ke arah Thamrin, tapi saya agak ragu2, 'ini lewat g y'..kemudian saya bertanya dengan seorang abang2 yang tampak dari wajahnya sudah mengantuk dan agak mencurigakan gerak geriknya, "bang.. bis ini lewat gedung sarinah g?" kata abang itu "o enggak, nanti kamu turun di halte Tosari".. meski tidak yakin waktu itu saya mengiyakan, 'makasih bang', kubilang ke abang itu..

pas posisi duduk saya waktu itu adalah didepan abang itu persis, tapi saya merasa tatap mata abang itu mulai mencurigakan.. sepanjang perjalanan di bus itu mata saya terus saja melihat kesamping (agar tujuan sebenarnya untuk melihat/memperhatikan gerak gerik abang itu tadi, kalau ada yang tidak beres).. tak lama kemudian.. dia
menggamit bahu saya, dibilangnya :"ni turun sini aja" sambil dia juga ternyata ikut turun kan "ooh.. disini ya" jadi waktu itu saya turun juga, dalam hati ku "kok abang ini ikut turun juga, apa dia sengaja mau turun barang saya ya.. mana haltenya ini sepi lagi, da malam pula kan.. wah.. dari pada dari pada ni...".. saya bilang ke abang itu "bang saya jalan lagi aja bang kesana" sambil terus berjalan di bilangan Sudirman, "hei masih jauh kok..." kata abang itu, dari suaranya memang agak mencurigakan, nadanya memaksa.. "biar dah lama saya tak naek angkot, masih ingat saya dikit2 rute bis 213 itu, seingatku dia lewat juga di depan Bank Indonesia, besebrangan dengan gedung Sarinah" kata saya dalam hati.

jauh juga rupanya kalau mau jalan kaki, ke gedung sarinah, ah,, jadilah saya naek Taxi, alhamdulillah dapat sopir yang ramah dan suka diajak bertukarpikran, baru beberapa menit berkenalan, Pak Hikman sudah bercerita sedikti hal tentang asal daerahnya, jam operasinya dan tentang perusahaan jasa angkutan taxi ini tempat ia mencari makan serta tentang kerasnya kehidupan Jakarta dan paradok2 didalamya .. (ringaaaaan kali bahasanya... mudaaaah kali dipahami, hehehe, entah apa coba...) "mau valentine-an ya mas kesana?" saya kaget, dan kujawab :"pak saya muslim, saya g ngerayaain yang begituan, bapak juga muslim kan?buat kita kan hari kasih sayang itu ya tiap hari g hari2 tertentu aja.. gitu lo pak.. :D".. pak hikman pun menjawab:"oooo... gitu mas ya, sayah kirah ituh acarah apaaan gitu.. "(logat sunda kental 75%)

tak lama kemudian, saya turun di gedung sarinah, pintu samping.. dari pada dari arah Thamrin, terlalu jauh memutarnya. "wah.. rame amat ya.. liftnya sebelah mana ni?" kata saya bermonolog, "mas2.. liftnya sebelah mana ya?", tanya saya pada seorang mas2yang sedang duduk sendiri di tangga, "itu disamping ujung kiri, sendirian aja ni
mas?" dia malah balik bertanya dengan senyum juga "ok, makasih mas, iya sendirian" ku bilangkan ke mas itu lalu saya berjalan ke arah lift dan setelah menunggu beberapa menit, saya masuk ke dalam lift dan memencet tombol angka 14, ke cafe tempat tujuan ku berada.

lepas sekejap kemudian, saya terkaget2, betul2 rame yang hadir ke cafe ini, muda mudi khas metropolis jakarta dengan tampilan yang serba terbuka dan penuh gaya, 'aduuuww... kayak gini ni the real Jakarta kali ya.. ck..ck..ck..ck..', ..saya sempat bingung, "ni saya bener g disini ya.. salah kali.. tapi bener kok ini nama cafe nya", kemudian seorang petugas keamanan menangkap kebingungan saya.. dan menanyai saya :"mau kemana mas?".. saya dengan sedikit terbata menjawab:"mau ketemu teman saya, pak, yang lagi mbawa acara disini..Indra namanya..", petugas keamanan :"silahkan masuk mas.."...



sejurus kemudian saya berdiri di belakang.. sembari mencari2 tempat duduk, "nah ini diaaa.... ada tempat" kupikir, paling tidak dengan duduk, tidak terasa ksaya, tidak katahuan canggungnya ditempat yang baru kali pertama saya datangi.. lambat2 saya berpikir, pemandangan yang sekarang sedang saya lihat adalah sama seperti yang sering saya lihat di adegan2 sinetron di televisi yang menunjukkan pemandangan siluet bayang2 manusia dengan lautan asap diatasnya.. ternyata betul, inilah yang saya lihat. dalam hitungan menit kemudian saya sudah bercakap2 dengan salah
seorang pengunjung yang ternyata namanya Adit, usianya 17 tahun, yang rupanya memang sering datang ke Cafe ini, dia menawari saya rokok, tapi saya jawab :"maaf mas, saya g ngerokok" kemudian kami terus berbincang tentang usaha bisnis pembuatan kasur kapuk yang ia geluti sejak SMA bersama orang tuanya, cita2nya kedepan dan pandangan2nya tentang hidup, sambil minum segelas orange jus yang saya pesankan buat kami berdua. sambil mendengarkan musik2 live yang tidak sepenuhnya saya nikmati :P.
jam sudah menunjukkan pukul 00.30 malam, dan acara akan segera selesai, setelah acara puncak yang diisi oleh group band Lobow yaitu peluncuran salah satu TV swasta yang baru, namanya FIVE TV. saya pun keluar dari Cafe tersebut dan menunggu teman saya itu di lobby utama pintu samping. lama juga ternyata saya menunggu, karena
teman saya tadi itu mendapat briefing atas penampilannya tadi itu. beberapa saat kemudian ketika saya sedang duduk menunggu, ada seorang pria lewat didepan saya sambil tersenyum, saya balas juga dengan senyum. pria tadi itu tampak bingung, dan saya tanyakan kepadanya ada apa rupanya, dia berkata sedang menunggu teman kata nya.
kemudian ia pergi, namun sebentar2 ia kembali berdiri di samping saya, sambil memasang sikap seolah2 ingin mengajak bicara, saat saya dengarkan kembali suara, nada dan cara bicaranya sangat kemayu, manja minta perhatian padahal dia laki2... ahhh.................. ternyata................

alhamdulillah saya segera menyadari itu, kemudian saya katakan ke pria itu tadi :"SAYA SUDAH NIKAH MAS, ANAK SAYA SUDAH DUA!!!!!!!!!!!!!" akhirnya pria tadi itu mulai menjauh.. sayapun lega dan segera meminta teman saya untuk secepatnya turun dan berangkat pulang...lang..lang..lang..lang..lang..!!!!!


begitulah kejadian yang saya alami pada akhir pekan ini, sungguh tak biasa bagi seoarang Erikson, tapi dengan mengalami semua itu, saya jadi lebih tahu sedikit tentang dunia2 di sekitar saya, yang sebenarnya sangat dekat namun tak pernah saya lihat.. dan alhamdulillah ALLAH.SWT telah menjaga saya dari keburukan2 dan orang2 yang berniat buruk kepada saya.. :D

wassalamualaikum

Comments

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja