Mereka Wanita

Wanita cuma punya satu hati, satu kehidupan dan satu sandaran.

Ini jawaban mengapa wanita tidak bisa secepat kilat jatuh hati, karena sekali hatinya tertambat, itulah sudah semua. Hatinya, hidupnya dan sandaranya akan diserahkan semuanya pada kita kaum lelaki. Jujur saja kita sebagai lelaki mengakui ini sebagai simbol keagungan wanita yang bernama kesetiaan. Hati mereka terlalu tulus untuk bersilat lidah dan tipu muslihat. Ketulusan itu yang sulit ditembus, yang kita lelaki hendak dapatkan sebenarnya ketika dengan banyak cara berusaha memikat wanita.

Wanita diciptakan Tuhan sebagai jalan masa depan kehidupan, melalui prosesi suci perkawinan. Hidup yang didominasi kita kaum lelaki, tak akan punya arti tanpa wanita. Sejarah yang tercatat dalam kehidupan secara turun temurun hanya akan ada lewat rahim mereka wanita. Perjuangan hebat dan berat seorang wanita meneruskan kehidupan adalah bukti bahwa mereka kuat dan liat menahan satu hal yang belum tentu kita lelaki sanggup lewati.

Wanita juga penuh misteri, jalan pikiran yang rumit, detil dan penuh perhatian kadang sulit kita laki- laki terima. Namun sulit dipungkiri justru beberapa hal itulah yang kita kaum laki- laki butuhkan untuk hidup yang teratur dan sebagaimana mestinya. Singkatnya, ditengah misteri itu. Kita membutuhkan mereka, sebagaimana juga mereka membutuhkan kita. Dan yang aku lihat sampai saat ini, tidak ada cara terbaik memecahkan misteri wanita selain dengan mencintai mereka. Cinta yang membangkitkan jutaan volt sengatan rindu bagi ku untuknya.

Wanita cuma butuh arahan agar mereka tahu arah. Bukan karena mereka tidak tahu. Mereka tahu hanya saja kodrat mereka sudah begitu. Butuh bimbingan dan pendampingan. Ya, misteri itu tadi. Jadi, mencintai seorang wanita membutuhkan kesadaran untuk mau terus bertumbuh menjadi lelaki kuat dan bertanggung jawab dan bisa memimpin. Dan diatas itu semua, mencintai wanita itu adalah tahu bahwa setelahnya hidup kita lelaki tidak akan lagi sama.

Karena wanita sangat senang didengarkan dan diperhatikan. Itu artinya, sebagian hidup kita harus rela untuk diberikan untuk mereka wanita, sang penerus jalan kehidupan menuju masa depan. Serumit apapun jalan pikiran dan misteri yang mereka punya.

Comments

  1. ceilie,., nyang lagi cinta2an.,.,

    ReplyDelete
  2. hmm ya memang wanita itu mahluk lemah yg harus di syang

    ReplyDelete
  3. kalo lelaki mnyakiti wanita sama aja menyakiti ibunya

    ReplyDelete
  4. haiya...saya segera nyari kalo gitu kapten...

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja