Gado Gado Kehidupan


Pernah makan Gado-gado? Ini adalah salah satu makanan favorit Ibu saya, dulu pernah satu kali saya (masih SD seingat saya) diajak almarhumah makan di suatu warung gado-gado ngetop di Baturaja.

Well, mungkin ada yang bertanya, apa hubungannya Gado-Gado dengan kehidupan? coba lihat Gado-Gado yang kita makan itu, campur-campur kan bahannya, bahkan dari bahan yang sama sekali tidak kita sangka dapat wajar untuk disatukan dalam satu piring!

Tapi kemudian coba rasakan hasil olahan pembuat Gado-gado ini, enak kan? bayangkan didalamnya ada tahu yang rasanya hambar, tempe yang rasanya gurih, sayuran mentah yang agak pahit, telur rebus yang baunya menyengat, kecambah yang lebih pahit lagi, lalu dicampuri bumbu saus kacang yang sudah diolah dengan gula merah, garam, cabe dan air. Dan hasilnya? Adalah kenikmatan dalam sepiring Gado-Gado. Karena rasa enak inilah yang membuatnya bertahan dan dikenal luas masyarakat Indonesia.

Nah, coba kalo renungkan lebih dalam lagi mengenai kombinasi tidak biasa itu seperti halnya hidup kita ini, kadang ada pengalaman tidak enak seperti marah, malu, sedih, jatuh, diremehkan, diabaikan. Tapi ada juga pengalaman menyenangkan seperti senang, bangga, haru, bahagia, dan emosi positif lainnya. Lalu semuanya membentuk diri kita sekarang ini, tapi yang jadi perhatian kita adalah kenyataan bahwa kita bukanlah, tempe, tahu, telur, kecambah, gula merah, kacang dan lain sebagainya. Yang kalau dicampurkan dan diolah dengan baik bisa jadi makanan enak seperti Gado-gado. Kita adalah manusia yang punya akal sekaligus nafsu.

Banyaknya pengalaman seperti yang saya sebutkan diatas, tidak akan dengan langsung merubah seseorang menjadi manusia yang bijaksana yang enak dan nikmat buah pikir, tindakan dan kesabarannya. Banyak pengalaman mungkin iya, tapi untuk bisa membuat semua pengalaman itu tertanam dan berhikmah bagi kita selaku yang mengalaminya maka memang memakan waktu yang lama, tapi berapa lama pun itu asalkan ada niatan dan upaya untuk mau menerima dan merenungkannya sebagai pelajaran serta dengan bersabar dan berpikir positif, maka semua pengalaman itu benar-benar dapat menjadi laksana bahan untuk membuat Gado-gado yang hasilnya? Sebuah kenikmatan yang disenangi banyak orang. Dan bagi kita sebagai manusia maka semua pengalaman itu tentunya menjadikan hidup kita lebih hidup dan berwarna, membuka wawasan dan memperbaiki kepribadian.

Comments

  1. Proses pembuatan Saus kacang gado-gado ini anggap sebagai proses menemukan makna hidup..kalo dah ketemu kan mantap,tinggal dicocokkan dengan makna yg tersirat dan jadi deh gado-gado kehidupan episod sekian..@memory of king's stone-nya bang erick

    ReplyDelete
  2. coba, gado2 yg tadi dah jadi ditambahin air empedu sdikit aj ... jadi seperti apa rasanya ? hehehe

    ReplyDelete
  3. BSE ganti wajah rupanya....hidup bewarna ya.. hmmmm... betul! betul! betul!

    AD lgi ga login

    ReplyDelete
  4. ada sdikit quote yg menggelitik dari wejangan kakapku tadi
    --------------------------------
    ibaratny, sertifikat emas yg diterbitin 24 karat , namun pas di cek fisik tnyt 18 karat
    ibaratnya, orang yg pintar2 itu emas 24 karat. tapi g akan jadi bentuk kalau g ada logam lain yg ga mulia. emas murni cm bs jadi logam batangan, maka perlu macam kek tembaga atau apa
    nah manusia jg, semulia dan sepintarny orang, klu g ada org biasa/bodoh g akan jadi tuh orang
    hehehhe
    dah koment 2 kali jadi anonimus, tll bnyk komentar jg g baik...

    ReplyDelete
  5. @AD: Iya, ganti muka, tapi ini juga belum kelar, masih mau di bagus2in lagi :). Oh ini AD, ya.. berarti karena ada siang yang terang ya makanya bisa dibilang kalau malam itu gelap..

    ReplyDelete
  6. @Putri: Makasih y Dek, itu postingan tahun lalu kayaknya ya :) *lupa..

    ReplyDelete
  7. @AD wah 2 koment ku dibaca komen mu fu wkwkwkwk

    ReplyDelete
  8. @GWN: kau rupanya haha.. makasih makasih..

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja