Posts

Showing posts from March, 2014

Saat Harus Kembali...

Image
Semua berjalan begitu saja. Saat itu ketika kita lahir ke dunia, kita tidak dapat mengingat apa- apa. Kita seolah- olah tiba- tiba saja ada, perihal darimana dan bagaimana seperti menjadi tanya yang tidak perlu didalami. Semua seperti kosong, hampa tanpa maksud. Hidup seperti akan masih lama sekali masanya. Terlahir lalu tumbuh menjadi manusia muda. Kita bermain, berlari, berenang, sekolah dan mengaji. Tapi sekali lagi, hidup masih seakan bagai selamanya saja. Untuk alasan apa kita ada di dunia ini tak sekalipun mengusik benak kita. Indahnya dunia, mungkin begitu gumam kita. Tapi tak satupun dari kita mampu menolak usia. Kita tumbuh matang dan mendewasa. Hidup pun berubah. Dunia tak pernah lagi sama. Hidup bukan lagi soal kelereng, sungai dan layang- layang. Namun lebih dari itu, siapa sangka hidup ternyata menuntut keberanian, tanggung jawab dan soal pilihan. Ruwet, rumit dan itu menyebalkan. Sampai- sampai kita dibuat lupa tentang pertanyaan kecil dari masa silam. Siapa kita? Dari m...

Save RI! Save DJP!

Image
Pembangunan Indonesia bergerak stagnan sebagai negara berkembang. Dalam bahasa lain, bisa kita sebut bahwa negeri ini tengah masuk perangkap khas negara kelas menengah yang tak juga mampu naik kelas menjadi negara maju. Prediksi dari IMF untuk tahun 2014 menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5% saja. Mudah menebak mengapa tidak ada proyeksi optimistis yang disematkan bagi ekonomi Indonesia, masalah klasik: Infrastruktur. Bila dirunut lagi maka kita akan menemukan penyebab yang berulang dari tahun ke tahun yaitu pola APBN yang belum berani memangkas anggaran subsidi dan anggaran rutin non produktif lainnya. Tapi, dari semua balada itu, belakangan kita dapati kabar gembira bahwa makin banyak saja orang kaya baru bermunculan di negeri ini, bahkan dari 100 orang terkaya didunia, 19 diantaranya dari Indobesia. Dikaitkan dengan ide dasar paragraf pertama, seharusnya kabar gembira ini menjadi titik awal untuk menyusun solusi atas masalah Infrastruktur yang menjadi...

Menolak Lupa: Tragedi Mei 1998

Image
Kita tengah disodori calon presiden yang membawa catatan hitam peristiwa Mei 1998. Keji, kejam dan brutal sekali Jakarta kala itu. Hampir 16 tahun tragedi itu lewat, seiring waktu sebagian kita mungkin lupa, tapi sebagian yang lain, terutama para korban, mungkin hingga kini masih harus berjuang melawan trauma. Penjarahan, pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran yang sampai sekarang belum jelas siapa di belakang itu semua. Dua nama yang dianggap paling berperan: Prabowo & Wiranto. Kini, ditengah ketidakpastian hukum atas tragedi itu, mereka berdua justru maju menjadi Calon Presiden dengan tunggangan politik masing- masing. Rasanya, ragu untuk memilih mereka jika peran mereka kala itu belum diadili. Sebagus apapun mereka bersalin rupa, sepanjang belum diungkap peran dan tanggung jawab mereka, Prabowo dan Wiranto tetap akan jadi bagian dari peristiwa berdarah yang membunuh empat demostran dari mahasiswa Universitas Trisakti itu. Saya bukan bermaksud mendiskreditkan kedua tokoh ini, pu...

Agar Pelaporan SPT Tahunan Bukan Sekadar Ritual Tahunan

Image
Bulan Maret dan April adalah dua bulan tersibuk di Direktorat Jenderal Pajak. Selalu begitu. Sebab di dua bulan ini adalah batas akhir wajib pajak melaporkan SPT Tahunan ( Annual Tax Written ) mereka. Ditjen Pajak sendiri sudah berpengalaman menangani event tahunan ini. Banyak teknik dan inovasi telah diluncurkan untuk mencapai dua tujuan utamanya: memberi kemudahan & menggenjot tingkat pelaporan. Sebut saja dropbox, e-filing, Pekan Panutan, Sosialisasi, Jemput Bola, Advisory Visit dll. Itu semua adalah bentuk upaya nyata DJP dalam menggerek tingkat kepatuhan wajib pajak. Semuanya diluncurkan dengan kerangka dasar yang sama: memberikan kemudahan bagi wajib pajak. Tahun ini, DJP menargetkan tingkat pelaporan SPT Tahunan sebesar 67,5% dari total semua wajib pajak terdaftar efektif (aktif). Tetapi tetap saja, semua upaya tersebut belum secara dramatis mengetuk kesadaran wajib pajak untuk sekadar melaporkan SPT Tahunan mereka sehingga realisasi terget pelaporan SPT Tahunan secara n...

Cerita Cita

Image
Beruntunglah mereka yang punya cita- cita. Tak seorang pun tahu bagaimana rupa hari depan kelak. Sifatnya gaib. Misterius. Namun, adanya cita- cita telah menjaga arah dalam melangkah. Oleh sebab itu, mari kita mulai ini semua dengan satu pandangan bahwa setiap orang berhak punya cita- cita. Siapapun dan dimanapun mereka. Bagaimanapun beratnya kehidupan mereka. Dengan pandangan ini, setidaknya kita dapat mulai belajar untuk saling menghargai. Lebih jauh lagi, menghargai cita- cita setiap orang disekitar kita. Saya pun begitu, sama seperti siapapun. Tetapi persisnya telah saya tanam dalam alam bawah sadar agar lebih bertumbuh subur demi menjadi tata laku sehari- hari. Semakin hari, cita- cita makin mengerucut. Makin banyak hal yang dulu terlihat begitu penting tetapi kini tidak sama sekali. Rupanya, pengalaman hidup telah memberi pelajaran bahwa semakin menua kita, semakin pandai pula (seharusnya) dalam menyusun keutamaan. Dan disaat yang sama pula ada hikmah bahwa kita dapat memilih ci...

Catatan Awal Maret

Image
Petang ini, awal Maret. Apa jadinya bila semakin hari, hidup semakin seperti misteri. Sulit untuk tetap dapat berpegang teguh pada harapan dan keyakinan. Tapi memang cuma itu yang tersisa, barangkali inilah mungkin maksud dari perjuangan. Perjuangan mempertahankan keyakinan dan impian. Siapapun tidak ada yang mau menyerahkan hidup kepada nasib dengan dalih atas nama takdir. Tetapi tekanan dalam kehidupan, tidak semuanya yang mampu bertahan dan tidak semuanya memilih terus berjalan. Hidup ini bukan memang milik kita manusia, kita pun tidak pernah memiliki diri kita sendiri. Ada saat dimana kita akhirnya menyerah lemah dihadapan kekuasaan pemilik kehidupan dan pengatur semesta alam, ALLAH. SWT . Bahwa kemudian setelah doa dan daya upaya berlabuh mereda, kita sampai di satu titik. Pasrah. Dititik ini, semua pertanyaan dan kilas balik tentang ujung dari ikhtiar dan doa telah kembali menjadi rentetan hal yang diluar batas kuasa nalar. Cuma pada sedikit harapan dan keyakinan saja pegangan ...