Idealita Kontra Realita
Sudah sebulan lebih aku pindah seksi. Kali ini di tempat yang sangat sibuk, itu sebabnya banyak yang enggan masuk seksi ini. Seksi Pelayanan namanya. Aku sendiri bersikap biasa saja, antara sungkan menunjukkan keengganan atau kecenderungan mengikuti jalan hidup. Tapi sejujurnya aku melihat ini sebagai tanggung jawab atau amanah. Itu sebab mengapa aku bisa melihat kehadiran semangat dari dalam diri sebagai wujud idealita. Sayangnya, di seksi yang baru ini aku lebih banyak tersadar bahwa idealita berbenturan dengan realita. Pada minggu pertama aku ditempatkan di loket terdepan sebagai petugas penerima laporan dan atau permohonan. Hal yang menyenangkan menjumpai banyak wajah. Tapi di saat yang sama justru menjadi hal yang menjengkelkan bilamana bertemu dengan pribadi yang suka menentang aturan, meremehkan petugas dan mau nya tahu beres tanpa mau diberi arahan. Dan saat itu, sekitar pukul 11.00 WIB hari Kamis tanggal 25 Februari 2013. Aku mendapati rekan sebelah meja berhadapan dengan pe...