Deru Jalanan Waktu


Kita terus melaju dalam deru yang tertuntun waktu. Tertawa dan bercerita seperti waktu akan terus berpihak pada kita. Tapi aku harus ingat bahwa kita akan tiba pada suatu masa yang sudah kita ketahui bersama. Kalian akan ada pada jalan kalian dan begitupun aku. Kita akan menemukan kompas kita masing-masing. Everything changes, everything turns, and i will be going on my way.

Kawan, tidak banyak waktu kita untuk bisa bersama-sama dan untuk setiap masa-masa bersama kita itu, aku cuma ingin berbuat baik kepada kalian, agar setiap waktu yang sedikit itu bisa terisi dengan hal-hal baik yang tak perlu diingat-ingat. Aku dan kalian sama, sama-sama sekedar saling dipertemukan dalam ketersinggungan masa yang kini sedang kita jalani.

Terlalu banyak sifat burukku yang jika kuperturutkan hanya akan membuat masa yang sedikit itu cuma akan terisi dengan torehan emosi, timbunan amarah dan tatapan benci. karena mungkin aku hanyalah seorang labil yang berpura-pura dewasa atau seorang penakut yang berpura-pura berani. Namun dipertemukan dengan kalian membuatku belajar banyak dan harus banyak belajar.

Kalian bukanlah angin yang berhembus tanpa pernah dianggap, atau garam dilautan yang tak pernah diperhitungkan, karena ada maksud untuk setiap pertemuan, ada hikmah untuk setiap kejadian, tak ada yang kebetulan. Mungkin beberapa bulan, tahun, belasan atau puluhan tahun lagi baru kita akan melihat sesuatu yang melemparkan ingatan kita melesat ke masa-masa sekarang saat kini kita sedang dipertemukan dalam masa yang sama. Dan kalaupun ternyata tidak, bisa saja hal-hal bermanfaat yang kita dapat dari pertemuan ini akan terus terbawa tanpa sadar sampai nanti, mungkin sampai mati.

Aku tidak bisa berbuat baik dengan baik ke semua orang, tapi berbuat baik kepada kawan-kawan yang membuat aku merasa ada atas kebaikan kecil yang aku lakukan adalah tak ubahnya seperti membalas hutang budi yang tak terbilang dengan gelar Rupiah. Aku tak bisa mengingat semua wajah yang singgah dalam kehidupanku, namun aku tak akan bisa lupa dengan kawan-kawan yang telah membuatku merasa ada dan berguna. Hah, aku seperti orang yang hadir dengan self-concept yang rendah. Mungkin benarlah begitu, bukankah langkah awal memperbaiki diri itu adalah dengan mengakui?

Too often of being trapped in a not-knowing-what-to-do condition but i just have a little faith, and i keep it. I will make a choice where i may lost many things, but i can get my everything to be back, my life, my family.

Comments

  1. son, bisa kirim email ke bangrif@gmail.com menindaklanjuti komen di posting sebelumnya :)

    ReplyDelete
  2. @bangrif:udah bang aku email, balas aja bang.. :D

    ReplyDelete
  3. hehe
    produktivitas bse menurun
    hihihiih.. jenuh kah?

    ReplyDelete
  4. @GWN:thanks masukannya Sob, heehe.. Iya belakangan sibuk fokus ke kuliah, tp insyaALLAH tetap ngeblog lahh.. BSE will be alive... :D

    ReplyDelete
  5. Kikikikiks... iki arep pindah kos ae sampe panjang begini renungannya... lah..kalo BSE produktivitasnya menurun... klo berkejaran apa dunk????? :)) :p

    ReplyDelete
  6. @AD:hahaha... kan aku pandai cerita AD, kau pun sirik aja hahaha... ;;) nah kalo itu g tau lah aku, mungkin da siap dibilang mati suri hihihihi

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Sajak Pajak

Ayah: Dunia Seorang Lelaki

Touring Palembang- Baturaja