Lemari dan Lorong Misteri


Waktu aku kecil, kakakku sering menakuti-nakuti ku bahwa itu didalam lemari di ujung ruangan kamar tidur kami, ada hantu wanita berambut panjang, berbaju putih dan bermata pucat, aku merinding menutup muka rapat-rapat membenamkan wajahku kedalam bantal sementara kedua kaki kutekuk tajam menempel ke sikut kedua tangan ku.

Lalu, dengan sekuat tenaga dia menyeretku, memaksa menarik bantal yang membuat mataku hanya bisa melihat gelap pekat. sampai akhirnya dengan bersemangat dia menunjuk ke lemari itu dan berkata:'lihat... tidak ada apa-apa kan!!!!!!!!!!' begitulah dan secara tidak langsung dia menjadi orang pertama yang membuatku paham bahwa rasa takut itu tidak nyata dan segera hilang saat aku berani atau dipaksa menghadapinya.

Namun sekarang, begitu aku menginjak hampir usia pertengahan kepala dua sang hantu wanita berambut panjang, berbaju putih dan bermata pucat menjelma lebih sadis, lebih nyata. Ia tidak lagi muncul sebagai bayang ketakutan semu ku yang tersimpan di dalam lemari kamar waktu aku masih kecil, namun lebih jauh itu. Kini aku dihadapkan pada puluhan bahkan ratusan lemari misteri kehidupan yang didalamnya sang hantu itu benar-benar ada, muncul dalam beragam bentuk dan rupa dan harus aku hadapi sendiri.

Lemari-lemari itu berjejer rapi sepanjang lorong perjalanan menuju apa yang aku cita-citakan. setiap satu lemari aku buka, maka dari dalamnya akan keluar suatu hal yang sama sekali baru bagiku. kadang aku menikmati hal itu, namun terlalu lama sampai akhirnya aku sadar bahwa hal itu hanyalah pelangi yang sesaat menawan lalu kemudian hilang, padahal disaat yang sama aku belum puas. Kadang aku cukup lama terbenam dan lupa bahwa sebetulnya aku sedang ada didalam lorong menuju suatu cita-cita. Butuh waktu untuk bisa sadar dan berdiri kembali serta melupakan apa yang telah pergi.

Suatu kali ada pula lemari lain yang terjajar pada suatu titik yang paling gelap diselasar lorong itu. Aku penasaran dan aku buka. bukan isinya yang keluar justru malah aku yang melesat masuk kedalamnya, ditarik entah aku sadar atau tidak saat itu. Tapi yang pasti didalamnya, aku sulit menceritakan apa yang aku alami, persis bingung. Namun bayangkan saja ketika kedua kaki kita diangkat sementara kepala kita dibawah, semua yang bisa kita lihat menjadi terbalik dan belum lagi mual dengan itu semua, tiba-tiba isi perut kita dikocok dan dikeluarkan lalu diperlihatkan dihadapan mata kita sendiri. Bingung. Malu. Terpojok. Marah. Diam. Begitulah kira-kira. Lalu dalam hitungan detik aku terpental keluar dan duduk bingung di lorong itu tadi sambil menatap lemari aneh yang satu itu.

Kali ini semuanya menjadi lebih berat, lebih berat daripada saat aku kehilangan satu hal di lemari yang lain sebelumnya. Berkacapun aku malu. Didalamnya itu tadi entah apa yang telah aku lakukan sampai isi perutku dijejerkan mentah-mentah dihadapan mataku sendiri. Kali ini, dengan linglung aku terus berjalan dan setelah beberapa waktu, aku melihat sesuatu yang lain lagi, sesuatu yang bersinar yang membuat ujung lorong ini tak nampak. Makin dekat, cahayanya makin pekat. Silau. Dan aku dapati bahwa itu adalah cahaya sebuah lemari yang lain. Lemari ini bercahaya, dan ketika aku buka, aku belum sempat sama sekali masuk kedalamnya, tiba-tiba keluar sejumlah manusia, beberapa mereka ada yang keluar sambil tertawa, bernyanyi atau hanya diam. Namun semua wajah mereka sama, satu wajah satu rupa. dan aku melihat wajahku ada pada mereka..

Aku tidak percaya dengan yang sedang aku lihat.. aku melihat aku sendiri dengan berbagai rona muka dan pembawaan, namun aku yakin itu semua bukan aku. Aku ini disini sedang melewati lorong kehidupan menuju cita-cita, melangkah penuh semampuku melupakan semua yang sudah terlewati. lalu siapa mereka???? Ah, jangan-jangan mereka hanyalah seperti pelangi yang pasti hilang bila aku berlama-lama melihat mereka. Lalu aku adalah bumi yang terus berjalan seiring nafas cita-cita yang aku bisikkan dalam hati.

Lorong kehidupan ini masih panjang.. masih banyak lemari lain yang didalamnya penuh kejutan dan tantangan. mereka nyata dan ada lalu kami berada dalam satu dimensi dunia yang sama. Dan aku tidak perlu merasa takut menghadapi itu semua. Bukan seperti sang hantu wanita berambut panjang, berbaju putih dan bermata pucat yang hanyalah ketakutan yang hilang tepat disaat kakakku menarik bantal yang membenamkan mukaku. Dan kakakku telah menjadi orang pertama yang menunjukkan padaku bahwa rasa takut itu tidak nyata dan segera hilang saat aku berani atau dipaksa menghadapinya.

P.S:
----
i just got inspired to post this, after watching Prison Break, when Michael Scofield put himself into Jail to save his Brother, Lincoln Burrows from death sentence for the mistake he didn't do.

Comments

  1. Om...makasi sudah jenguk Dija yaa

    ReplyDelete
  2. @BD:sama2 ponakan... ;)) sehat selalu ya.. om bawaanya jadi pengen pulkam terus kalo liat poto2 Dija, ingat adek sama ponakan di rumah heheheh..

    ReplyDelete
  3. beruntung punya kakak yang mengajarkan cara mengalahkan ketakutan
    aku gak punya kakak...

    :(

    ReplyDelete
  4. @Elsa: dan buat Dijah, mbak Elsa bisa menjadi orang yang mengajarinya mengatasi ketakutan :D:D:D:D

    ReplyDelete
  5. pertama aku mau ngadu...gara-gara Scofield notebookq si blano sering kehabisan batrei karena dibuat nonton tapi malas nge-charge. alhasil..pas dipke berkelana ga bisa nyala....bete! bete! jadi ilang sia-sia ide yang muncul ditengah jalan ga bisa ditulis.

    klo tulisan....hihihihi... ane nyuri ide ya...hehehehe gantian gitu.... :p

    ReplyDelete
  6. Semakin hari kita semakin dewasa, apakagi kalau sudah jauh merantau. Ibarat air semakin mengalir semakin bersih, ya kan Erikson :D

    ReplyDelete
  7. betul endingnya,, sesuatu jika dlawan akan sirna. sebaliknya jika kita menyerah dia akan nyata hadir.

    nb: mengundang kolaborasi....

    ReplyDelete
  8. @AD:Nahh.. ini dia dah balik, kirain kemana aja. makasih AD dah berkunjung kemari.. Hahaha.. Scofield aja ini diingatnya.. makanya bawa selalu power supply, biar batere g soak, soalnya batere itu paling penting dan FYI harga originalnya mahal :D. Ambil aja kl ada yg dirasa beguna dari planet BSE, kl g ada ya jangan diambil.. sayang menuh2in otak aja nanti hahaa.. =))

    ReplyDelete
  9. @Tengku: Eh si Milvan, pakabar kau van? Iya begitulah, cuman kadang banyak benturan terpental sana sini bikin g stabil juga, tp semoga itu cuma sarana supaya bisa jadi air yang bersih itu tadi, o iya van. kalo ke Jakarta kabari aja :D:D:D:D:D

    ReplyDelete
  10. @3MATRA: Trims dan trims juga buat undangannya, akan saya coba usahakan buat tema yang relevan sesuai dengan ketentuan, td saya sudah coba revisit ngeliat2 ketentuannya :)

    ReplyDelete
  11. Teantunya Erikson :D

    ReplyDelete
  12. kirain hantu beneran...hehhee..apa kabar?

    ReplyDelete
  13. apa kabar son?
    gimana kuliah? lancar?

    ReplyDelete
  14. @SCB: eh fanny, baek fann.. lagi sibuk Ujian ini makanya jarang update :D, kamu gmn?;)

    ReplyDelete
  15. @Rifki: eehhh bang Rif, Kabar baek bang, lagi Ujian Tengah Semester ini, makanya jarang update, oya bang, mau komen ke blog bang rif, tp g ada akun MP jadinya ditolak :D, gmn kabar bang?

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah, baik. Skg dah smester brp? Klo di MP mang hrs punya ID dulu.

    ReplyDelete
  17. @Rifki: ok bang, baru masuk semester 4, itu yg di MP yang Bunga Rampai y bang? ;;)

    ReplyDelete
  18. Iya.. Son,ada yg baca2 blog loe dan dah ngliat foto loe.. Dia mau ngenalin loe sm adiknya. Mau ngga?

    ReplyDelete
  19. @Rifki: Ya boleh2 aja Bang.. sms aja bang ke hp aku, 081511266289. kita ngobrol sms aja. ;)

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Cerita Psikotes Erikson

Paradoksal Jakarta

Touring Palembang- Baturaja