Kenangan Pendakian Gede


Melanjutkan hobi, memenuhi panggilan intuisi, kemudian saya mendaki! Ya, mendaki Gunung Gede Pangrango, dua buah gunung yang berdekatan, menancap erat sebagai salah satu paku alam di bumi Jawa Barat, masing-masing dengan kisaran ketinggian 2985 mdpl dan 3100 mdpl..

Assalamualaikum and dear all.. Semua berawal saat saya melihat jadwal tanggal merah di awal April ini, kira-kira setengah bulan yang lalu.. dan saya berpikir saja untuk menjalankan misi memenuhi salah satu cita-cita saya tahun ini yaitu mendaki lima puncak di tanah Jawa.. kapan lagii kannn??? then the story goes...

Kamis, 1 April 2010
Tepat siang hari begitu saya selesai kuliah, saya repacking semua barang yang ada di carriel untuk diisi dengan barang-barang yang belum sempat dibeli akhir bulan lalu (ya iyalahhh g ada duit!!) dan begitu semua beres, hari sudah mulai sore, saya berangkat dari Kampus didaerah Bintaro barengan dengan kawan namanya David Mondru Sihotang menuju kawasan pelaluan bus ke Terminal Kampung Rambutan (karena disana sepakat kami semua bertemu malam itu jam 8 malam dan segera akan berangkat dijam itu juga), Ciputat. Membawa carriel yang lebih tinggi daripada badan saya sendiri, membuat saya menjadi pusat perhatian penduduk yang lagi pada nongkrong di komplek daerah kos saya.. hehehhee.... Saya dan David menumpang angkot menuju daerah Kampung Utan (pertigaan sebelum kampus UIN Ciputat) dan setelah tiba disitu kami sempatkan makan dulu sebagai energi untuk berjejal padat dengan penumpang menuju Terminal Kp.Rambutan, Terminal Penuh Kenangan.. Disana kemudian kami bertemu dengan tiga orang rekan lainnya; Yudha, Eja dan Toni. dan setelah menyempatkan sholat di Masjid Agung Ciputat, kami naek bus ke tujuan meeting point naek bus metromini 510.

Ternyata bus metromini 510 ini masih tak berubah sejak dl, bus ini adalah angkot bus pertama yang saya gunakan saat saya di Jakarta 5 tahun lalu. Padat, berjejal-jejal dan panas namun mau gimana lagi, perjalanan ke Kp Rambutan masih lama, memakan waktu sekitar 2 jam lebih. Kepala saya makin lama makin meninggi mendekati langi2 bus karena penumpang yang melesak masuk dipaksakan abang kondektur... namun disaat seperti itu, didalam benak saya masih terekam jelas saat saya, Ayah dan Adik saya berada dalam bus tersebut waktu hendak menghantarkan saya ke kota Jakarta ini.. :)

Kami berlima kemudian tiba di Kampung Rambutan, lalu istirahat sejenak di dalam terminal dalam kota untuk menunggu 9 orang lainnya.. semua sudah paham dan sepakat untuk bertemu jam 8 ini, well.. it is ok kalo telat barang satu atau setengah jam :) sekitar setengah jam kemudian datang rekan kami bernama Erry dan Henny lalu disusul tiga lainnya yaitu Ronaldi, Ferry dan Victor. Tinggal tiga tersisa.. ahhh siall rupanya mereka luar biasa telat, tidak tanggung-tanggung tiga jam jadinya kami menunggu, beramah tamah dengan mbak-mbak pedagang pulsa, tanding catur 3 langkah juga akhirnya untuk menunggu.. akhirnya setelah tepat jam 11.00 malam, tiga orang ini datang juga, adalah Hatta, Rian dan Bagas lah mereka itu!!! :))

setelah berdoa bersama sebelum berangkat, kami berempat belas, menuju gerbang keberangkatan bus antar kota, menanti bus jurusan Tasik via Puncak berlalu, namun lama, banyakan justru via Cipularang... dan akhirnya datang juga.. lalu diantara deru sibuk Kampung Rambutan, bus yang kami tumpangi melaju diantara bus lainnya dan tujuan kami satu yaitu turun di Pertigaan Cibodas, disana kami sudah janjian bertemu dengan calon guide yang akan membantu kami.. Dani namanya..

Jumat, 2 April, pukul 2 dini hari..
Kami tiba disambut dengan dingin malam daerah Cibodas.. sesaat berbagi beban logistik tambahan untuk kelompok, lalu pakai jaket tebal dan sarung tangan juga kupluk, tak lama dari situ Dani akhirnya datang menemui kami, saya yang dicarinya soalnya saya yang jadi liasion ke dia dalam beberapa hari terakhir sebelum pendakian..

Dari Dani kami diperkenalkan dengan Aa' Iwan, guide yang akan membantu kami selama pendakian (sekarang kebijakan dari Taman Nasional Gede Pangrango mewajibkan kegiatan pendakian didamping Guide) dan kami menyarter angkot untuk memulai pendakian yaitu dari pintu masuk Gunung Putri, padahal sudah dini hari saat itu jam 3 pagi. saat mulai pendakian, medan tanjakan langsung kami hadapi dengan carriel dan beban masing-masing dipundak. setelah sekitar setengah jam mendaki kami tiba di pos pertama sekaligus sebagai tempat untuk konfirmasi ijin pelaporan, namun sayang petugasnya tidak ada dan baru dibuka jam 6 pagi, jadinya kami istirahat dulu bersama dengan pendaki-pendaki lainnya..dan dari sana kami bisa melihat Citylight Jawa Barat dimalam hari, indah.. temaram lampu kota berkedap kedip menari ditengah gelap langit Cibodas..

Ketika sudah pagi, pendakian kami mulai.. masih disambut dengan medan tanjakan dengan bonus pemandangan lahan pertanian penduduk setempat yang tengah ditanami pohon sayur yang menyegarkan mata, langit dan angin sejuk menemani langkah awal pendakian kami yang hanya berbekal roti dan madu seadanya.. sekitar sejam mendaki, medan berat mulai terasa.. langit yang terang biru, aliran sungai yang gemericik mulai digantikan dengan rute yang berbatu, tanah berlumut licin dan beban carriel yang makin terasa berat... ahhhhh untung pagi mendakinya jadinya kalau mau istirahat tak apa ditinggal sedikit oleh rombongan didepan soalnya tidak terlalu khawatir tertinggal..

Setiap pos yang kami lalui dalam pendakian ini merupakan tempat untuk melepas penat, dan bercanda tawa, walau lapar dan lelah. sementara rasa haus tidak terlalu menjadi masalah karena alam pegunungan ini masih menyediakan aliran air yang layak minum. Saya sendiri untuk masalah nafas tidak terlalu mengalami masalah (sumpahh empet banget pasti yang baca kalimat yang ini, si Erikson songong banget oiii hahahahha) karena seminggu sebelumnya sudah rutin lari untuk melatih pernafasan. hanya saja rasa lelah dan pegal yang sulit diajak kompromi harus bertemu dengan kondisi yang tidak pasti tentang berapa jam lagi pendakian ini akan berakhir, Aa' Iwan cuma bilang: 'sebentar lagi kok a', paling satu tanjakan lagi...'

saya jadi berpikir yaaa... memang cuma ada satu tanjakan, tanjakan yang mana lagi maksudnya ini yaaa.. hahahha..



Setelah sekitar 6 jam pendakian dari pos pertama pintu Gunung Putri, akhirnya semua kelelahan kami terbayar lunas, kami disambut dengan Padang Edelwis yang luas, angin semilir yang sejuk, walau dingin dengan angin terus menderu-deru menyertai.. itulah SuryaKencana, sering disingkat SK atau Surken..

Selama di Surken, kami makan siang/makan besar kali ini, bukan cemilan pengganjal perut alakadarnya karena setelah Surken ini kami mulai mendaki puncak Gunung Gede, sebab Surya Kencana adalah lembah terdekat dari kaki Gunung Gede. Tak terbilang dengan angka betapa indahnya Surya Kencana ini, saya bersukur pada ALLAH.SWT bisa sampai tiba disini, menikmati pemandangan padang Edelwis berkabut tipis, apalagi ketika kedua kaki ini dibelai rerumputan yang bergerak-gerak tertiup angin semilir. Dari Surya Kencana ini, pepohonan hijau Gunung Gede manatap ramah menyambut dengan ramah mempersilahkan siapapun untuk mendaki sang salah satu paku bumi Jawa Barat, Gunung Gede.


Hmhhh.... tapiiii... gara-gara angin yang dinging menohok-nohok menusuk-nusuk itu pencernaan saya terganggu.. huahahha... bawaanya selama di Surya Kencana mau BAB aja.. mules terus, jadilah saya minta ditemani si Aa' ke lokasi terdekat buat buang air a.k.a berak dan sama Aa' ditunjukannyalah tempat tongkrongan yang asik ditepi aliran sungai yang berasal dari mata air. Lalu pencernaan saya kembali pulih (walau rupanya untuk sementara saja!!!) seiring dengan hajat saya yang mengalir lepas diantara bebatuan dan derasnya alirang anakan sungai itu hahahahaha.... untung pas lagi g ada orang soalnya baru sadar kalo disana itu sudah dekat dengan Camping Area, yang artinya kalo lagi banyak orang tentu dilarang BAB disitu... yah yah yah bersama dengan postingan ini saya mohon maaf kepada semua pendaki yang camping di Surken tepatnya ditepi aliran sungai itu ya..heheeehhe...

Hari sudah makin sore, sudah saat nya melanjutkan perjalanan, setelah mengisi perut juga persediaan air yang cukup, kami ber-14 berangkat!! (berang-berang makan cokat.. BERANGKAAAATTTT!!!!).. Jarak pandang kami mungkin cuma radius 2-3 meter, karena kabut yang menutupi.. belum lagi angin, namun itu tidak menghalangi kami untuk tampil bersama sebagai keluarga besar dalam satu kenangan yang bersatu paduu... halahhhhhhh lebay ahhh bilang aja poto-poto hahahaha... inilah dia.. poto itu..

(Tu yang paling pojok kanan kayaknya lagi nahan-nahan sesuatu ya ahhahaha :D)

Awal-awal langkah kami menuju puncak Gunung Gede disambut dengan suasana yang makin lamat-lamat gelap menutup pergantian hari menuju malam, kurang lebih hampir sudah jam 4 sore waktu itu, sementara pendakian menuju puncak paling tidak membutuhkan waktu 1-1,5 jam. dengan kata lain hanya akan ada sedikit waktu untuk kami menikmati alam dari puncak gunung Gede. Tapi tak apa.. langkah sudah kepalang maju, lelah untuk kembali, hanya ada satu pilihan yaitu terus berjalan..

Benar saja rupanya walau dengan tenggat waktu yang tak terlalu lama, kesulitannya justru ada pada saat menuju puncaknya, medannya cenderung vertikal, tidak ada lagi sisa lahan yang landai.. yang ada cuma bebatuan dan kita berpegangan erat pada kayu pepohonan.. sambil kedua kaki terus menapak menanjak menuju puncak sampai akhirnya triangulasi puncak Gunung Gede mulai terlihat, langit biru yang tadinya tertutupi dedahanan dan dedaunan pohon kini mulai terlihat, vegetasi mulai berubah, dan medannya semakin agak melandai.. kemudian ketika Hatta dan Edja berteriak: PUNCAAAKKK WOOOIIIIIIIIIIIIIIIII PUNCAKKKKKKK KITAAAA DAAA SAMPAIIIII!!!

Alhamdulillah.. tiba juga dipuncak.. saya awali pijakan kaki saya di puncak Gunung Gede sambil bersujud sukur, duduk santai kemudian kami melepas penat sambil menghirup segelas teh manis hangat yang kami bawa dari Surya Kencana.. disitu segala kelelahan dan kepenatan berubah menjadi kegembiraan dan kebanggan melihat alam Indonesia dari salah satu puncaknya. Momen-momen ini kami rayakan dengan menikmati coklat yang dibawa Ronaldi yang ia namai the Winning Cocholate hahahhaha...serta tak lupa juga dengan mengabadikannya lewat jepretan kamera...

Dari puncak Gunung Gede ini, pikiran saya mundur melesat jauh ke saat-saat yang telah pernah saya lewati kemudian wajah-wajah yang telah banyak membantu dan berbuat baik kepada saya muncul bergantian dalam alam bayang imajinasi ini. saya lihat mereka tersenyum, entah bangga entah bahagia,namun yang pasti yang bisa saya tangkap dari semburat senyum itu adalah pesan bagi saya untuk menjadi manusia yang bermanfaat,ikhlas dan bertanggung jawab. Saya memang bukan siapa-siapa, tapi paling tidak saya berusaha menjadi seseorang semasa saya hidup.


cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan
yg takkan pernah aku tau dimana jawaban itu
bagai letusan berapi bangunkan dari mimpi
sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati..



Wassalamualaikum

P.S:
-----
Next post will be about Mounteneering to Pangrango..

Comments

  1. Pertamanya gan! (Kngen aq dgn kalimat pembuka ini..) cepet juga ya EW?! Wuih.. Kekx kpgn jg nih ke Gede. Kalo d sni SK juga terkenal bgt EW.. ha.haha.. Nama bus trek Surabaya-Kertosono..yaitu Sumber Kencono. Huhuhu.. Keren EW! 2 hr lg tak email..(insyaALLAH). Btw,brsan dpt kbr ke Semerux positif jadi. Qt plh jalur yg landai bro. Klo jd ikut monggo.. Maklum,amatiran ini..mkx plh jalur piknik. Hehehe.. Assalamu'alaikum..

    ReplyDelete
  2. Son... keren banget sih!!!

    kok aku gak diajak Son... pingiiiiin bisa mendaki gunung kayak kamu tuh...
    aku
    dibikin ngiler terus. gak pernah diajak...hehehe

    ReplyDelete
  3. kapan bisa naik gunung lagi ya?

    ReplyDelete
  4. pengen son aku naik gunung lagi

    ReplyDelete
  5. @Elsa: enak mbak tapi capek... sabtu ini ni temen ku mau ke Cikuray heheeh.. oh ya akhir Mei temenku mau naek Semeru... mau ikut?lewat jalur piknik aja hehehehe

    ReplyDelete
  6. @koplak: kapan aja bs kalo mau.. cari aja di internet pas lagi ada yang mau manjat, udah aja gabung.. tapi kenalan dl ya ;))

    ReplyDelete
  7. @AD: aku tunggu kiriman email mu AD... :D makasih banyak ya..

    ReplyDelete
  8. kapan yah bisa naek gunung lagi, kaya waktu XTM masih punya banyak waktu luang untuk jalan" sekarang sibuk ma kerjaan sampe pengen mengulang menjadi pendaki aj susahhhhh bgttttttt...
    salam untuk para pendaki..
    Terus Jelajahi dan Lestarikan Alam Raya ini dengan berani...!!!!!!

    ReplyDelete
  9. @btamboen_market:salam kenal juga mas... kalo ada waktu lengang mau mendaki boleh lah nanti kita ajak.. add aja fb saya, Erikson Bin Asli Aziz :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Cerita Psikotes Erikson

Paradoksal Jakarta

Nonton Film King