Untuk Satu Alasan


Dan aku bukan malaikat yang bisa dicintai semua orang, aku harus mengambil sikap, meski sikapku justru tampak sepertu hujan yang membawa berkah bagi petani di pedalaman Jawa, namun justru berujung rengut warga Jakarta yang terjebak kemacetan dipadu hujan itu..

Oh bukankah ku pernah melihat bintang..
Senyum menghiasi sang malam..
Yang berkilau bagai permata..
Menghibur yg lelah jiwanya..

*Soundtrack By PADI*

Assalamualaikum wr wb.. pa kabar kawan2? sering kan kita dengar hidup ini adalah pilihan dan bersikap adalah juga tentang pilihan, namanya memilih pasti ada saja yang dikorbankan, *kayak BSE agak jarang update ni karena milih ngutamain tugas kuliah dl hehehehe* atau mungkin juga sebenarnya bukan dikorbankan tetapi sebagai biaya yang harus dibayar untuk mendapatkan sesuatu yang lainnya...*Sotoyy MODE ON :P*

Memilih bersikap itu adalah dalam kaitannya dengan kehidupan dan prilaku kita sehari-hari dalam pergaulan, saya pernah jatuh dan alhamdulillah saya masih bisa berdiri, bertahan dan sadar mengapa saya jatuh, pelajaran apa yang bisa saya ambil dari sana..sehingga jika besok-besok jika saya kembali jatuh saya tahu bahwa saya akan bisa kuat dan makin kuat.. *asal jangan dilubang yang sama ya :D*

Kembali lagi tentang pilihan, pilihan untuk menjadi tegas dan mengatakan sejujurnya jika memang tidak menyukai suatu hal mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang sulit, apalagi yang terbiasa dengan prinsip 'ah g enak, kasian nanti si anu..bla..bla..' namun coba lihat bagaimana ending keseharian seseorang yang menyimpan api didalam sekam.. kadang malah menjadi marah tanpa jelas tujuannya kesiapa, karena memang takut atau tidak berani menujukannya ke yang dimaksud..

Hal ini mungkin kembali lagi ke prinsip kesabaran, ya benar.. kesabaran, namun membiarkan diri merasa seperti dirugikan, juga tidak sejalan dengan prinsip adil terhadap diri sendiri, terlalu banyak berkorban seharusnya diimbangi dengan kesadaran sebarapa tahan diri ini mampu terus2 dirugikan secara nyata.. ya ini secara riil rasa2nya memang begitu.. karena saya sering melihat seseorang mengutuk dunia karena rupanya dunia tidak juga membalas kebaikan yang ia lakukan terhadap dunia itu.. salut sama orang-orang yang bisa berikhlas..

meski disatu sisi saya lihat bahwa ALLAH lah yang sebenarnya membalas dengan cara lain yang tidak bisa diukur dengan perbandingan yang sama..

Untuk itu, yang lebih baik mungkin adalah dengan menjadi terbuka dan mengatakan dengan baik bahwa 'aku tidak suka atas hal.... bla...bla... tolong kita saling menghormati satu sama lain.' mungkin tidak semua orang bisa menerimanya beberapa mungkin malah memilih menjauhi diri kita, tapi apa boleh buat jika memang itu konsekuensinya, bukannya kita sudah mengatakannya dengan baik-baik bahkan jika hujan setahun harus terhapus karena kemarau sehari, maaf yang saya minta agar kau menghormati sikapku sepanjang itu tidak merugikan mu, dan akupun akan berusaha menghormati sikapmu sepanjang itu tidak merugikan ku.

Bersikap seperti ini juga adalah ukuran supaya saya tetap sadar bahwa saya punya alasan untuk apa yang aku lakukan, dan supaya aku tetap ingat untuk apa dan karena siapa hari ini saya ada disini lalu... saya bukan malaikat yang bisa dicintai semua orang, saya harus mengambil sikap, meski sikapku justru tampak seperti hujan yang membawa berkah bagi petani di pedalaman Jawa, namun justru berujung rengut warga Jakarta yang terjebak kemacetan dipadu hujan itu..

*seriussssssssssss banget tulisannya mentang2 mau ujian tengah semester niiii!!!
*gambar diambil dari http://inspirationforliving.files.wordpress.com/2008/07/attitude-is-a-decision.jpg

Wassalamualaikum

Comments

  1. Absen pertama...!!!:D

    "...maaf yang saya minta agar kau menghormati sikapku sepanjang itu tidak merugikan mu, dan akupun akan berusaha menghormati sikapmu sepanjang itu tidak merugikan ku.."

    hmm...kira-kira sapa yach?? (sambil ngeliat langit-langit kantor..) wkwkwkwwkwk...;))

    ingat apa yang pernah kutulis gak EW?? di blog-q yang judulnya "Kau Kuat, Lebih dari Yang KAu Tau"...kira-kira ada yang gini bunyinya...

    "Saat kau lelah, letakkan sejenak beban. Tapi jangan lupa untuk bangkit dan berjalan lagi. Ingatlah…tak semua orang bisa kau bahagiakan. Karena kita hanya manusia. Makhluk yang punya segala kelemahan. Jangan merasa bersalah atas hati-hati yang lain, karena kau bahkan hanya punya satu hati. Serahkan pada yang menciptakan hati itu, karena hanya Dia-lah yang berhak atasnya. Penguasa hatimu yang sejati.. Allah…
    Kau berhak bahagia..dan saat kau merasa rapuh dan terjatuh. Ingatlah ini.. “kau kuat, lebih dari yang kau tahu”".

    ReplyDelete
  2. ok Son, kita saling menghormati yaa

    hhm, aku jadi inget pelajaran PPKN jaman SD dulu. yang selalu saja soal menghormati, saling menghargai...

    ReplyDelete
  3. @AD: *lompat* makasih AD atas PERTAMAXnya.. dan makasih atas telah mengingatkan EW tentang postingan kau yang inspiring itu...

    ReplyDelete
  4. @Elsa: *kasih jempol buat mbak elsa*

    ReplyDelete
  5. kalo jatuh ke lobang yang sama, itu namanya langganan Son ^_____^V. update: inet kantor lelet buat buat psoting di blogspot,...wuasyeeem

    ReplyDelete
  6. kalo di sekolah gue dulu
    mottonya : attitude is everything

    ReplyDelete
  7. @Jizu:hehehhee kudu hati2 ya zu kl gt :) thanks anyway aku revisit jizu the fourthhome ya :)

    ReplyDelete
  8. @OK: hihihihi met subuh juga kunjungan subuh ya ;))

    ReplyDelete
  9. @ola: so attiude is your everything?i'll be your friend then to learn it more from you ;) thanks anyway

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan ragu untuk komentar.. :) Dan untuk menjaga komentar spam, mohon isi dulu kode verifikasi nya.. Trims.

Popular posts from this blog

Cerita Psikotes Erikson

Paradoksal Jakarta

Nonton Film King