Bukan Sekedar Mendengar
Aku cukup sering melihat atau terlibat dalam suatu pembicaraan yang kedua pihak sama- sama ingin terus bicara, tak ada jeda untuk mendengar, apalagi memahami. Yang susah adalah kalau bertemu lawan bicara yang bersikeras walau sudah diberitahukan seperti apa seharusnya. Ujung- ujungnya, dengan terpaksa mengalah, capek kalau diteruskan. Lebih gawat lagi kalau sampai emosi alias marah. Bisa jadi lebih tidak berguna lagi. Aku kira mungkin di titik ini adalah tanda bahwa aku sebaiknya belajar lebih banyak untuk mendengar, bukan sekedar mendengar, tp mendengar untuk memahami agar bisa melihat suatu hal dari sisi lain, lalu memutuskannya dengan benar. Bukan baik, karena kebenaran insyaALLAH baik, tapi kebaikan tidak selalu benar. Banyak mendengar memang seperti terlihat tidak menguasai pembicaraan, namun jika sekiranya lebih banyak bicara akan menunjukkan ke-tidak-mengerti-an tentang topik bahasan, maka lebih arif untuk mendengar saja, supaya informasi yang kita terima lebih banyak dan menun...