Di Balik Langit BSE
Jujur saja untuk postingan kali ini aku berterima kasih banyak dengan seorang bloggerwati karena setelah berminggu-minggu dengan kepala yang mampet dan miskin ide, akhirnya inspirasinya datang setelah membaca salah satu postingan beliau, silahkan baca saja langsung ke blog ybs yang diposting kira-kira dua minggu yang lalu.
aku baru sadar, rupanya sudah hampir sebulan lebih tidak update BSE, dua minggu di awal bulan Mei sibuk dalam pergulatan Ujian Akhir Semester, dilanjutkan dengan acara pulang kampung selama hampir dua minggu dan akhirnya. Terus sisanya? iya 3M lah disingkat: Males, MiskinIde dan Malasnulis :D hehehehehe...
Walaupun begitu, bukan berarti semangatku dalam blogging hilang. Masih ada kok, kusimpan dan kujaga selalu, karena menulis itu bagiku adalah aku dalam bentuk kata-kata. Sebelumnya ada kabar baik ini, kemaren dari hasil Ujian Semester Akhir, setelah hampir sebulan menunggu, akhirnya hasilnya sudah diumumkan, Alhamdulillah aku lulus dengan IP 3,54 dan berhak melanjutkan pendidikan ke semester berikutnya. Hasil ujian yang diwakilkan dalam bentuk angka keramat bagi mahasiswa, yaaa.. begitu kata nya..
Kalau kawan2 membaca postingan bloggerwati yang menginspirasiku itu, pastilah ada kata langit yang dijadikan kiasan dalam artian yang lebih luas maksudnya. Bloggerwati kenalanku ini memang pandai menulis, mungkin jika ia kelak bernasib bagus, ia akan berdiri sejajar dengan Dee. Aminnnn... Dan ini tidak berlebihan, aku sering berkunjung ke blog dia dan aku juga lumayan banyak baca tulisan Dee. 11-12 lah selisihnya..
Tentang Langit...
Pernah dengar lagu nya Peterpan yang berjudul Taman Langit? Kenapa mesti Peterpan? apa karena sekarang lagi rame-ramenya kasus vokalisnya? Hahaha.. bukan soal apa-apa, kebetulan yang aku ingat cuma itu, ya itulah jadi yang kutulis.. Kalau kita coba terjemahkan sedikit maksud dalam lagu itu mungkin adalah tentang kenyataan bahwa seorang itu punya kehidupan sendiri-sendiri, jadi langit merekapun sendiri-sendiri. Persis seperti yang disampaikan dalam postingan bloggerwati kita itu "Aku ingin membuktikan padamu bahwa aku bisa menjunjung langitku sendiri" dan "...Kau hanya sedang tersilau oleh cahaya matahari yang menghalangimu melihat birunya langit. Percayalah bahwa kau bisa menjunjung langitmu sendiri...."
Dan Kini Langitku...
Langitku adalah perjuanganku dan keluargaku. Hanya dua itu saja kini. Dan sebaiknya hanya kepada dua itu aku serahkan semua perhatian dan keteguhanku. karena dua itu lah yang kelak akan selalu ada mendampingi hari depan ku. Bukan aku tak percaya dengan apapun diluar itu. Aku hanya takut silau dan lupa akan langit ku sendiri. Dan akan lebih aku takutkan lagi jika rupanya tak akan ada satupun yang mau menuntunku menemukan jalan untuk mendapat menjunjung langitku sendiri kembali. Seperti dulu, di suatu saat ketika masaku bersinggungan dengan dunia mereka diluar naungan langitku. Aku tahu aku mampu, dan aku lebih kuat dari yang aku tahu sekalipun. (sekali lagi untuk kata-kata ini aku kembali ucapkan terima kasih buat kawan bloggerwati itu hehehehe..)
Lalu Ada Mereka...
Aku kira aku kuat sendiri menjunjung langitku, Iya aku kuat memang. Tapi, suatu kali aku pernah merasa lutut ini seakan terus tertunduk lesu hampir mencium bumi. Disaat itu mereka hadir, mereka hadir seperti angin yang memberi kesegaran yang berbeda, kesegaran yang menguatkan. Namun mereka tetaplah angin, mereka tidak akan mantap selalu dibawah langit yang kujunjung, karena angin adalah udara yang bergerak. Maka mereka akan terus bergerak lalu berhenti dibawah langit mereka sendiri. Tapi mereka pergi dengan ucapan terima kasih yang kusematkan dalam setiap sela ikatan antar partikel mereka yang berongga. Membuatku sadar bahwa bagaimanapun mereka dan aku punya langit yang berbeda. Sesekali kami akan tetap saling melewati naungan kami satu sama lain, meninggalkan kesegaran yang menguatkan lalu kembali bergerak agar tak tertahan silau yang melenakan.
Perjuanganku adalah menjalani apa yang kini ku hadapi dengan memegang prinsip teguh yang tak akan luntur oleh pemikiran-pemikiran pragmatis yang mencari aman dan tanpa identitas. Perjuanganku juga adalah keberanian untuk menjadi beda walau harus melawan arus, karena apa yang ada dalam kepalaku akan kugapai dengan cara yang ingin kunikmati tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain. Dan semua ini bukan untuk ku sendiri saja, tapi juga untuk keluargaku.
yuhuuuu, update juga akhirnya, biasanya dari yang ku follow, BSE yang paling sering update, eh beberapa minggu terakhir menghilang.... :P
ReplyDeleteehmmm, mudik 2 mingguan? i envy you, son...
kemana aja selama mudik?
Son Son..,.
ReplyDeletekirain naik gunung lagi
gara gara ngilang terlalu lama
aku sudah berharap bakalan lihat foto foto gunung yang indah.
tetap semangat ya Son,
kerjanya kuliahnya... juga bisnisnya
@Irma:naaaa.... senang nian kito dikunjungi Yuk Irma :)) uji aku kemano ayuk ni lamo katek kabar di dunia blogger (dak tebalik son pertanyaanyo? hahahha) Alhamdulillah baek yuk, yo 2 minggu.. ai jangan pulo ayuk nak balek 2 minggu, saro di calon ponakan tu gek hahaha.. btw kabari yuk mun la nak lahiran.. selamo mudik ke Baturajo tulah yuk nyingoki perkembangan, yo Baturajo tu lah berkembang, tp perkembangan secara fisik b caknyo yuk, itu jugo yang idak memihak ke rakyat kecik caknyo, dan perkembangan dr untuk mendukung sisi peningkatan intelektual caknyo lum teraso yuk :) aiiii cak jelah nian aku yeh.. bupati bukan gubernur bukan hahahahha... =)) =))
ReplyDelete@Elsa: istirahat dulu mbak naek gunungnya, lagi lumayan padet ini kuliahnya, lagian kemaren pas dirumah dimarahin ma bapak, kebanyakan naek gunung hati2 tar kau hilang tengah hutan kata beliau hahaha.. tp insyaALLAH mbak bulan depan Juli mungkin akhir bulan ada niat ke gunung lagi, tenang aja mbakk tar aku uploadkan pemandangan yang mantap2... Btw, terima kasih semangat nya mbak. ;)
ReplyDeletedunia hanyalah tempat berhenti dan kita menginjakkan kaki untuk sementara waktu,hanya sesuatu yang berarti yang bisa membuat kita menjadi berarti di depan orang berarti,dan keluarga adalah salah satu yang sangat berarti.Karena tanpa mereka kita tidak akan pernah kuat menahan badai dunia ini...(waktunyo puitis son..hehe)
ReplyDeleteapdet juga akhirnya... keren bro artikel yang bawah-bawahnya :D top abiiss
ReplyDelete@Angga:kadang hiruk pikuk dan perilaku banyak orang2 disekeliling membuat saya lupa, namun setelah itu kalau bisa kembali lagi jangan sampai nyasar lagi.. i am afraid of being unable to find the passage where i was before...
ReplyDelete@diaz:halahhhh.... jadi malu aku yas... hahaha =)) trims..
ReplyDeleteAku datang lagiiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!!!! mmm...mmm...mmmmm....... ;)) 8-} 11-12 mubikin aku sujud Syukur... Amiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnn....
ReplyDelete@AD:iyahhhh ini ngerapel komen yakk wkwkwk =)) thanks AD..
ReplyDelete